Taeil sekarang sedang lembur di kantor dan otomatis dia gak bisa jagain Yangyang. Untung aja tetangganya berbaik hati ingin merawat Yangyang.
"John, aku titip anakku ya. Maaf kalo Yangyang nanti ngerepotin kalian"
"Santai, ada istriku. Dia sangat ahli merawat bayi. Lagipula Ten juga akan melahirkan kan, jadi dia belajar untuk merawat anaknya nanti dengan mengurus Yangyang"
Taeil tersenyum kepada tetangga nya itu, dan dia ngeliat istri Johnny, alias Ten bermain dengan anaknya.
Taeil memberikan susu untuk Yangyang kepada Johnny "ini susu untuk Yangyang, kalo dia nangis kasih aja dia susu ini. Dan juga, kalo Yangyang rewel telpon saja aku. Aku akan pulang secepatnya"
"Tidak usah, kau selesaikan saja pekerjaan kantormu itu agar nanti kamu bisa puas bermain dengan anakmu. Jika dia rewel, aku dan Ten akan memenangkan nya"
"Baiklah, terima kasih sudah ingin merawat Yangyang. Aku titip anakku ya, maaf jika merepotkan"
Johnny tersenyum ke temannya itu. Taeil masuk ke rumah Johnny untuk berpamitan kepada anaknya dengan mencium pipi dan kening anaknya.
"Taeil, anak kamu manis sekali kayak Doyoung. Manjur sekali bibit dari kamu. Semoga anakku juga semanis Yangyang. Aaa aku gemas sekali dengannya"
Jangan bingung dengan omongan Ten, Ten kalo bicara kadang suka di luar batas. Ya maklum, uke binal.
"Sayang percayalah, bibit dari aku juga manjur kayak Taeil. Tenang saja, anak kita akan tampan seperti daddy nya ini"
Taeil, Ten dan Johnny tertawa bersama di dalam rumah. Lalu kemudian Taeil pamit untuk pergi bekerja.
🍁 🍁 🍁
"Yangyang kamu manis sekali sih"
Ten daritadi gak berhenti memuji kelucuan Yangyang kecil. Johnny yang melihat istrinya gemes sekali sama anak temannya itu hanya menggelengkan kepalanya. Ten gak berhenti nyubitin pipi dan nyium-nyium pipi Yangyang.
"Sayang, nanti Yangyang nya nangis loh kamu gituin terus"
"Gemes banget dia nya" Tepat setelah ngomong begitu, Yangyang menangis membuat Ten sedikit kebingungan.
"Sini aku gendong dia, kamu buatin dia susu"
Ten memberikan Yangyang ke Johnny untuk digendong dengan hati-hati agar Yangyang tidak terluka.
Johnny bawa Yangyang ke dalam kamarnya, dan Ten buat susu untuk Yangyang.
"Ssstt.. Yangyang sayang"
Johnny memperlakukan Yangyang seolah-olah Yangyang adalah anak kandung nya sendiri. Johnny juga sebenarnya sudah tidak sabar untuk menantikan kelahiran anaknya nanti.
Johnny meletakkan Yangyang di kasurnya karena merasa Yangyang sudah agak tenang.
Johnny tersenyum melihat anak temannya itu. Sambil ngebayangin kalo anaknya itu udah lahir ke dunia, dan dia bakal ngurus anaknya seperti saat ini dia mengurus Yangyang.
"Dad, ini susu Yang—" Johnny memberikan isyarat ke Ten untuk diam. Ten ngeliat ke arah Yangyang sudah diam dan tertidur pulas.
Ten menghampiri Johnny dan Yangyang di atas kasur. Ten juga ikut berbaring di sebelah Yangyang.
"Aku gak sabar anak kita akan lahir. Dan akan bermain dengan anaknya Taeil"
Johnny tersenyum lalu tangannya mengelus perut istrinya yang sudah besar. Tinggal menunggu hari untuk kelahiran anak nya itu.
🍁 🍁 🍁
Taeil sibuk dengan berkas-berkas kerjanya. Sesekali dia melirik jam tangannya. Sudah jam 10 malam. Dia khawatir dengan Yangyang walaupun Yangyang dijaga dengan baik oleh temannya itu.
Setelah pulang, dia akan peluk anaknya dengan sepuasnya. Tapi Taeil harus menyelesaikan pekerjaannya sekarang.
Ddrrtt..
Telepon di hp Taeil membuat Taeil harus berhenti sejenak mengerjakan pekerjaannya.
"Halo? Apa Yangyang rewel?"
"Tidak. Dia sekarang tidur dengan istriku"
Taeil jadi merasa gak enakan karena telah menitipkan anaknya pada temannya itu.
"John, maaf jika aku—"
"Ck, tidak perlu begitu. Lagipula kita kan teman. Kau tidak perlu minta maaf. Aku juga sudah menganggap Yangyang anak ku sendiri. Sekali-kali aku simulasi jadi ayah nanti" Taeil tersenyum. Johnny sudah banyak membantu nya.
"Apa pekerjaan mu masih lama?"
"Kenapa? Kau sudah capek mengurus putra ku? Aku akan segera pulang"
"Hei bro, no problem. Malah sangat bagus jika pekerjaan mu belum selesai. Aku dan istriku akan puas bermain dengan Yangyang"
"Dasar. Aku ayahnya. Seharian ini aku tidak ada bermain dengan Yangyang"
"Hahaha. Ya sudah, selesaikan pekerjaanmu. Agar kamu bisa bermain dengan anakmu dengan puas"
"Baiklah"
Taeil mematikan telepon nya secara sepihak. Dia harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dia benar-benar ingin sekali bermain dengan Yangyang. Satu hari ini, dia gak bermain dengan Yangyang. Taeil sibuk dengan pekerjaannya.
00.00 am
"Hah selesai juga"
Taeil menatap jam tangannya. Sudah jam 12 malam. Pekerjaannya kini sudah selesai.
Taeil meregangkan otot tangannya dan membuka kacamata nya karena seharian terus berada di depan komputer.
Taeil menatap langit-langit kantornya. Lalu kemudian, lewat sebuah momen dia dengan istrinya, Doyoung.
"Doy, aku kangen kamu"
Taeil menghela nafasnya, lalu berdiri dan membereskan semuanya. Taeil mengambil jaket kerjanya yang dia gantung di kursi.
"Aku harus cepat-cepat pulang"
Taeil mengambil kunci mobilnya lalu pergi dari kantornya untuk pulang ke rumah.
tbc
adh adh ..
bapak moon taeil 😔🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss You | yangyang ft ilyoung
Fiksi Remaja"Ayah, bunda dimana? Kenapa bunda belum pulang? Yangyang juga mau dipeluk bunda kayak temen-temen nya Yangyang" [ cerita ini mengandung unsur bxb. kalo gak suka, silahkan tinggalkan cerita ini. bijak lah jika memilih cerita ] © chintyaputz01