5 tahun kemudian...
Yangyang kini sudah sekolah dan kelas TK A, dan Taeil sedang menunggu Yangyang pulang. Karena sekarang jam 10, dan waktunya Yangyang pulang.
Lonceng sekolah Yangyang berbunyi yang tandanya waktunya anak-anak pulang ke rumah. Taeil merentangkan tangannya saat melihat sang anak berlari ke dirinya dan ingin memeluknya. Yangyang berhamburan ke pelukan Taeil, sang ayah.
Taeil langsung menggendong putra nya dan mencium pipinya. "Ayah, ayo beli donat!" Taeil lantas mengiyakan sang anak dan langsung membawanya ke mobil.
Dalam perjalanan, Taeil tidak menyangka kini anaknya sudah mulai tumbuh besar. Padahal kemaren baru saja dia membuatkan susu untuk Yangyang. Makanan kesukaan Yangyang adalah donat dan tidak suka dengan durian, sama persis seperti Doyoung yang suka makan donat dan tidak suka dengan durian.
Kini mereka sudah sampai di toko donat dimana disana ada berbagai macam varian rasa-rasa donat.
"Ayah, kemarin hari ibu tapi Yangyang lupa ngucapin karena Yangyang baru ingat kalo Yangyang tidak tau keberadaan bunda sekarang"
Taeil terdiam sambil menatap putra nya itu. "Yangyang pingin banget ngucapin ucapan selamat hari ibu, memberikan surat dan sesuatu untuk bunda"
"Yangyang selalu diejek sama temen-temen kalo Yangyang itu anak piatu. Yangyang tidak punya ibu"
"Ayah, sebenarnya bunda itu dimana? Kemana dia? Yangyang belum pernah melihat wajah bunda"
Taeil tidak bisa menahan tangisannya. Dia memeluk sang anak dan mencium kening Yangyang. Taeil akan menjadi lelaki yang sambat lemah jika bersangkutan dengan Doyoung, apalagi Yangyang belum pernah melihat wajah bunda nya. Taeil belum bisa menceritakan nya kepada Yangyang.
"Ayah kenapa nangis?"
"Hah? Oh nggak. Mata ayah tadi tertiup AC mobil, jadi ayah ngeluarin air mata"
Yangyang hanya menganggukkan kepalanya sambil mengusap air mata ayahnya yang keluar.
"Yasudah ayo kita turun. Yangyang mau beli donat rasa apa?"
"Mocha sama oreo!"
"Oke, let's go!"
Taeil membukan pintu mobilnya lalu turun bersamaan dengan Yangyang. Taeil menggendong Yangyang, dan tas Yangyang Taeil gendong di bahu sebelah kanannya.
🍁 🍁 🍁
Sampai rumah, Taeil mengajak Yangyang untuk mencuci kaki dan tangannya. Lalu menyuruh Yangyang mengganti bajunya, dan Taeil menyiapkan makan siang untuk dirinya dan Yangyang.
Taeil hanya membeli ayam richeese, kebetulan bersebelahan sama toko donat tadi. Jadi Taeil mampir buat beli 2 ayam richeese.
"Ayah sibuk gak?" Taeil habis selesai menyusun makanan yang dia beli di atas meja lalu nengok ke arah Yangyang yang narik-narik baju nya.
"Kenapa Yangyang?"
"Eum Yangyang pingin main sama ayah. Ayah kan akhir-akhir ini jarang buat main sama Yang yang"
Taeil tersenyum lalu mengendong putranya itu dan memangku nya. "Maafin ayah yah nak. Ayah terlalu sibuk sama pekerjaan ayah sampai ayah lupa sama jagoan ayah"
Yangyang hanya mengangguk lalu dia memeluk ayahnya dengan erat. Taeil benar-benar terharu, dia juga terlalu sibuk mementingkan pekerjaan nya ketimbang anaknya yang masih berusia 5 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss You | yangyang ft ilyoung
Ficção Adolescente"Ayah, bunda dimana? Kenapa bunda belum pulang? Yangyang juga mau dipeluk bunda kayak temen-temen nya Yangyang" [ cerita ini mengandung unsur bxb. kalo gak suka, silahkan tinggalkan cerita ini. bijak lah jika memilih cerita ] © chintyaputz01