Taeil pergi ke rumah Johnny, temannya itu. Disana ada Johnny yang masih duduk di kursi depan rumahnya sambil meminum secangkir kopi.
"John"
"Eh Taeil, sini duduk. Mau kopi?"
"Lain kali aja, aku cuma mau jemput anakku"
"Oh iya, ayo masuk. Dia ada di kamar, tidur sama Ten"
Taeil mengikuti Johnny ke kamarnya, dan ngeliat Yangyang tertidur di samping Ten.
Andaikan Ten itu Doyoung, mungkin sekarang mereka tidur berdua seperti ini sambil menunggu ku pulang bekerja.
Taeil masuk dan menggendong Yangyang pelan-pelan agar tidak mengusik tidurnya.
"Terima kasih sudah menjaga anakku John"
"It's okay. Setidaknya aku nanti tau cara merawat anakku"
"Aku pamit pulang, sekali lagi terima kasih sudah merawat Yangyang"
Johnny tersenyum dan menepuk pundak temannya itu.
🍁 🍁 🍁
Taeil membersihkan badannya yang bau dengan keringat, mumpung Yangyang tidur dan gak rewel.
Habis itu dia pergi ke dapur untuk buat teh hangat. Lalu dia membawanya ke dalam kamar dan meletakkan di atas meja samping tempat tidurnya.
Taeil menatap putranya yang masih kecil. "Sangat disayangkan kamu tidak dapat melihat wajah bunda mu yang sangat manis itu nak. Dia sama persis seperti kamu. Manis saat tertidur"
Taeil duduk di kasur dan mencium kening dan pipi anaknya. Harus bilang apa nanti jika seandainya Yangyang sudah tumbuh besar dan dia mencari sang ibundanya. Dia tidak ingin jika melihat anaknya sedih karena bunda nya telah meninggalkan nya saat Yangyang dilahirkan.
"Mas, anaknya nendang masa tadi"
"Mau richeese.."
"Gak tau ah, pokoknya aku mau es boba"
"Lucu ih bajunya, ada gambar hello kitty nya"
"Aku yakin banget anak kita pasti cewek. Tapi kalo cowok gapapa juga sih. Siapa tau ntar tampan nya nurun ke mas"
"Mas, kalo misalnya waktu ngelahirin Yangyang, aku nya malah—"
"Ssts, kamu kenapa ngomong begitu Doy"
Taeil mengingat kenangan dengan Doyoung. Mengingat dulu Doyoung itu sangat manja, dan lucu kalo lagi ngambek. Tapi kalo udah marah, Taeil harus ngalah dan milih diam mendengar 1000 omelan sang istri.
Banyak kenangan-kenangan indah bersama Doyoung yang dia ingat. Apalagi waktu Doyoung gak sengaja jatuh dari sepeda waktu Taeil ngajarin dia naik sepeda. Dan akhirnya Taeil mutusin buat nambahin 2 roda lagi, biar jadi roda empat. Doyoung dulu teringin menaiki sepeda, tapi mengingat kalo dia pernah jatuh ke selokan membuat Doyoung trauma naik sepeda.
"Doyoung itu sangat lucu"
Terukir senyuman Taeil, dia memejamkan matanya sambil mengingat kenangan indahnya dulu.
Namun matanya kini terbuka lagi karena mendengar Yangyang nangis.
"Hei Yangyang haus? Ayah akan buatin kamu susu ya"
Tapi kini tangisan Yangyang semakin kencang, seakan-akan memberi tahu kalo dia sebenarnya tidak ingin minum susu.
"Popok kamu udah penuh? Coba ayah cek"
Taeil pelan-pelan membuka popok yang dipake Yangyang "Astaga ternyata kamu eek ya"
Taeil mengambil kapas, plastik dan seember air untuk membersihkan Yangyang yang baru saja buang air besar.
Taeil mulai membersihkan bekas Yangyang itu, dan memakai popok baru untuk Yangyang dan meniduri Yangyang lagi. Tapi Yangyang masih bangun dan gak tidur lagi.
"Yangyang tidur ya nak, ini sudah malam. Ayah buatin susu dulu ya, biar kamu tidur"
Taeil beranjak ke meja nya dan membuatkan susu untuk Yangyang. Setiap malam biasanya Taeil akan membawa susu formula Yangyang ke dalam kamar dan menaruhnya di meja rias istrinya. Agar dia tidak repot-repot keluar masuk kamar untuk membuat susu Yangyang.
"Nah ini susunya, ayo tidur sama ayah"
Taeil menggendong Yangyang ke gendongannya dan memberikan Yangyang susu sambil duduk di atas kasur.
🍁 🍁 🍁
Hari ini adalah hari Sabtu, dimana Taeil libur kerja. Taeil habis memandikan Yangyang dan sekarang dia ngajak Yangyang untuk berjemur di luar.
Taeil menyapa Johnny yang lagi nyiramin bunga milik Ten. Ah, Lagi-lagi dia mengingat tentang Doyoung.
Sejak kepergian Doyoung seminggu yang lalu, Taeil masih belum bisa melupakan tentang Doyoung. Setiap liat Yangyang, Taeil selalu ngerasa kalo Doyoung ada di dalam jiwa Yangyang.
"Kamu itu mirip banget kayak bunda kamu"
Entah sudah berapa kali Taeil mengatakan Yangyang itu persis seperti Doyoung. Dari muka, hidung dan mulutnya. Intinya wajah Yangyang sama-sama manis kayak Doyoung.
Sudah 5 menit Yangyang berjemur bersama Taeil, kini mereka masuk ke dalam rumah. Taeil duduk di sofa nya, entah dia mau ngapain lagi. Yangyang sudah dikasih susu, dia juga sudah makan dan susah membereskan rumah.
Seandainya Doyoung masih ada, mungkin sekarang dia akan merengek untuk pergi shopping.
Ah, Lagi-lagi memikirkan tentang Doyoung.
Kenapa tuhan tega mengambil Doyoung dariku. Aku benar-benar merindukan Doyoung.
Apalagi Yangyang, pasti saat dia sudah besar, dia akan mencarimu dan merindukanmu.
Doyoung, bisakah kamu kembali lagi? Hahaha, aku emang sangat bodoh. Tapi aku benar-benar ingin kamu kembali lagi ke dunia.
Doyoung, semoga kamu tenang disana dan bahagia disana.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss You | yangyang ft ilyoung
Подростковая литература"Ayah, bunda dimana? Kenapa bunda belum pulang? Yangyang juga mau dipeluk bunda kayak temen-temen nya Yangyang" [ cerita ini mengandung unsur bxb. kalo gak suka, silahkan tinggalkan cerita ini. bijak lah jika memilih cerita ] © chintyaputz01