chap 22 : Win gue

10.2K 783 221
                                    

Cie ada yang kangen aku

Thanks for 28k views dan 3k vote yuwhuuu

Happy reading (^^)
____________________________________________

"Nomor 25 dan 26, Win Metawin.." Nama Win disebutkan.

"Ehh, Win. Itu nama lo. Sama siapa ya lo?" Mix sangat penasaran.

"Ngga tau juga. Yang buat daftarnya bukan gue." Win juga belum mengetahui siapa teman duduknya di bis.

"—dan Bright Vachirawit."

"HAHH??!" Win dan Bright berteriak keras bersamaan sehingga membuat semua mata tertuju pada mereka yang ternyata dari tadi berdiri bersebelahan.

Mereka saling bertatap muka terkejut. Apakah ini kebetulan atau..

Memang jodoh?

.

.

.

.

__________________________________________

[Bright Pov]

Gue, Nani, sama Dew lagi nunggu di luar bis. Biar temen-temen yang lain masuk duluan, rame. Orang tempat duduknya juga udah di atur, jadi tenang aja bakal kebagian tempat duduk.

Nani sama Dew dapet tempat duduk sebelahan.

Jadi inget tadi waktu pembagian tempat duduk. Kok bisa gitu kebetulan gue sama Win?

Bukan. Bukannya gue ngga mau. Tapi.. gimana ya, nanti kayaknya bakalan canggung.

Sejak dua hari lalu kita kayak diem-dieman. Gue juga ngga tau akar permasalahannya dimana, dia juga jaga jarak ke gue. Apa gara-gara waktu itu gue marah ke dia pas mau dianter Dew ya?

Tapi masak gara-gara itu doang?

Arrghh serba salahh!

"Nani, lo mau ga tukeran tempat duduk sama gue. Nanti gue sama Dew lo sama Win."

"Emang kenapa si? Bukannya bagus ya kalian duduk bareng? Siapa tahu bisa baikan." Nani nasehatin gue.

"Gimana caranya? Nanti bakalan canggung banget plis."

"Tukeran sama gue aja, Bri. Nanti lo sama Nani, gue sama Win." Usul Dew dengan wajah semangat.

"Nggak."

"Dih. Kenapa? Bukannya lo ngga mau duduk sama Win?" Dew heran.

"Ya g-gue berubah pikiran."

"Kayaknya udah pada masuk semua. Masuk kuy." Ajak Nani.

[Author Pov]

Win menghela nafas. "Huhh.."

Jantungnya berdebar saat Bright dan gengnya memasuki bus. Matanya melirik untuk melihat pria tampan itu, tapi saat dia balik menatapnya, ia langsung memalingkan mukannya. "Gini doang deg-degan anying.." Win meniup udara.

Bright sudah pada tujuannya."Ehm.." Win pura-pura batuk.

"Lo apa gue yang di pojok?" Tanya Bright tak menatap Win.

"Lo." Jawabnya singkat sembari mengusap hidung. Ia tak berani mempertemukan netranya dengan Bright.

Win menggeser kakinya mempersilahkan Bright masuk."Thanks." Senyumnya. Tapi tentu Win tak melihat senyum itu.

Win duduk di kursi pinggir, bukan di dekat jendela. Ia pikir Bright suka duduk di dekat jendela, jadi ia mengalah dan duduk di pinggir saja.

Sebelum berangkat, tak lupa ada panitia yabg memimpin doa. Snack pagi juga sudah dibagikan.

Sex Friend • Brightwin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang