Back Song ~ Gan Bu Gan Ai Wo (Berani Tidak Mencintaiku?)
Tidak ada gunanya Jia Qi terus berada di ruang ekskul basket ini. Tidak ada gunanya terus menangis. Namun, air mata masih belum mau berhenti. Jia Qi bangkit sambil menggapai benda di sebelahnya sebagai pegangan. Belum lama duduk, tetapi kaki sudah terasa lemas. Tanpa membersihkan dan merapikan seragam, Jia Qi berlari ke arah pintu. Ia tutupi wajah dengan lengan, membiarkan mata terlihat untuk memperhatikan jalan.
Baru keluar pintu, Jia Qi menubruk badan seseorang. Hao Wei lekas menarik Jia Qi kembali ke ruangan, menutup pintu. Dirinya membiarkan punggung menyandar pada pintu. Lali ia rapatkan Jia Qi kembali ke pelukannya. "Menangislah sepuasnya."
Jia Qi tidak peduli dengan siapa saat ini dirinya dipeluk. Meskipun ia tahu Hao Wei yang melakukannya, tubuhnya tidak memprotes. Ia meneruskan tangisan yang sejak tadi tidak bisa ditahan. "Aku... aku... mengecewakan Chen Ming lagi."
Hao Wei menggertakan gigi. Jika Chen Ming ada di depannya saat ini, mungkin sudah kena bogem mentah. Bagaimana bisa Chen Ming membuat Jia Qi menangis, lalu pergi begitu saja? Sungguh tidak bertanggung jawab. "Sudahlah, tidak usah kamu pikirkan, Jia Qi." Tugas yang seharusnya Chen Ming lakukan untuk menenangkan Jia Qi, jadi dirinya yang menggantikan.
Tangisan lambat laun berubah menjadi sesenggukan. Merasa lega, Jia Qi mengangkat kepala memandang wajah Hao Wei. "Terima kasih, Hao Wei."
"Sudah lebih baik?" Hao Wei memperhatikan wajah Jia Qi serta mata yang sembab.
Jia Qi mengangguk.
"Baguslah." Hao Wei tersenyum, lalu tangannya bergerak mengenai rambut Jia Qi. Diusapnya rambut itu berulang.
Nyaman. Itulah yang dirasakan Jia Qi saat ini. Namun, tidak bertahan lama karena dirinya berusaha untuk tidak menikmati itu terus-menerus. Apalagi perasaanya saat ini sulit untuk dimengerti. Ia sadar hubungannya dengan Hao Wei hanya sebatas penolong dan yang ditolong. Tidak lebih.
Tangannya mendorong tubuh Hao Wei perlahan agar menjauh.
Hao Wei pun tersadar, berusaha tetap tersenyum. Tangan yang barusan mengusap rambut Jia Qi mengepal, lalu ia jatuhkan ke samping. "Ayo pulang," ajaknya kemudian membuka pintu. Ia masukkan kedua tangannya ke saku, mencegah pergerakan yang tidak diinginkan seperti menggenggam tangan Jia Qi.
***
Suasana yang mencekam setelah hari kemarin. Jia Qi melihat Chen Ming menghindarinya. Biasanya laki-laki itu masih menyunggingkan senyum, tetapi kali ini penuh dengan tatapan kecewa, sedih, bersalah.
Tidak hanya Chen Ming. Chen An yang biasanya bersikap baik, kini cuek dan tampak kesal dengan dirinya. Mereka memang kakak beradik yang kompak. Jia Qi sudah berusaha menjelaskan pada Chen An sesuatu yang membuat Chen Ming marah. Tidak lupa ia juga meminta maaf. Namun, Chen An masih tidak ingin berbaikan dengan Jia Qi sebelum dirinya mendapatkan maaf dari Chen Ming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat Mengerti 后来我才明白 (REVISI)
Teen Fiction[Mandarin Fiction] Fan Jia Qi murid Sekolah Menengah No. 1 Gui Yang yang pendiam diputusi oleh Liu Chen Ming, pacarnya yang juga sekelas dengannya. Yang dilakukan Jia Qi menerima itu, bukan menentang keputusan Chen Ming. Setelah Chen Ming menjauh...