5.- Markas?

5 3 0
                                    

Haii...

Aku update nih. Ada yang nungguin?

Jangan lupa vote dan komen yah.

Di part ini! Ada benih-benih cinta yang muncul loh!

HAPPY READING

——————

5.MARKAS?

Stela berjalan sendirian menyusuri koridor kelas sepuluh hingga berhenti di depan kelasnya. Stela mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas, tapi keempat temannya tidak dia temukan. Kemana mereka?

Stela pun mengayunkan kakinya menuju kantin. Mungkin mereka berada di sana. Benarkan, sekarang mereka tengah tertawa bersama. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Cia tertawa sambil memukul lengan Vania. Sepertinya sangat lucu.

"Pada ngomongin apa sih? Seru banget!" ucap Stela mengambil posisi duduk di samping Letta.

Mereka menoleh bersamaan. "Eh nyonya Fabian udah balik" goda Cia dengan senyum centilnya.

"Nyonya Fabian?? Siapa?" Stela mengedarkan pandangan ke belakang, kanan, dan kiri. Tapi tidak menemukan siapapun.

"Elo!! Lo kan, udah jadi milik tuan muda Kenzo Clarence Fabian" terang Vania membuat Stela mengerucutkan bibirnya.

"STELA!" teriak Kenzo dari tempat duduknya. Sejak.... Kapan mereka ada di sana?

"Di panggil tuh, sama calon!" ujar Zara dengan senyum menggoda.

Stela memukul lengan Zara pelan, "apaan sih?!"

Stela pun beranjak dari tempat duduknya menuju Kenzo dan teman-temannya. Stela tetap berdiri di sana tanpa berniat untuk duduk di salah satu bangku yang masih kosong. Dia... Malu! Dia... Canggung!

"Kenapa gak duduk?" tanya Reiki membuat Stela sedikit tersentak.

Stela menggeleng, "enggak. Berdiri aja!"

"Gausah canggung sama kita, anggap aja kita ini sodara sendiri, iya nggak?" tanya Geffie sambil menyengir.

"Sini duduk!" Kenzo menepuk paha kirinya membuat Stela menganga. Maksudnya??

"G-Gak usah! A-Aku di sini aja!" Stela pun duduk di samping Reiki membuat cowok itu tersenyum senang. Jelaslah! Ada cecan.

Kenzo berdiri dan menarik Stela membuat Stela tertegun. Kenzo kembali duduk dan menarik tangan Stela untuk duduk di paha kirinya. Posisi yang sangat tidak nyaman, tapi Stela harus apa.

"Berat!" singkat Kenzo yang mampu di dengar oleh Stela.

"Gak ada yang mau kan?! Tapi kamu maksa!" jawab Stela dengan suara berbisik.

Kenzo memutar bola matanya malas, "gue suka." jawab Kenzo. Apa-apaan??

"Mau apa manggil, manggil?" tanya Stela dengan alis terangkat.

"Nanti ke markas!" Kenzo mengeluarkan kertas kecil dari dalam saku baju nya. "Tuh nomor gue! Chat gue buat nanyak alamat! Gak datang, siap-siap aja!"

Stela mengambil kertas itu dan melihatnya sekilas. Stela pun berdiri untuk kembali ke tempat duduknya. Dia sudah lapar. Dan juga sudah haus.

Tapi Kenzo mencekal tangannya membuat Stela mau tak mau berbalik. "Jangan lupa." bisik Kenzo. Aroma mint yang menyeruak di indra penciumannya membuat bulu kuduk Stela meremang.

GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang