7

17 5 6
                                    


"Lo ngapain disini?!" Tanya Zahra.

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?"

"Gue.... gue...."

"Apa?"

"Gue tadi... Eh kenapa lu jadi kepo sama urusan gue?"

"Salah?"

"Jelas!"

Revan mengehela nafas, memang tak mudah menghadapi Zahra blasteran bajaj.

"Gue saranin nih ya. Mending sekarang lo balik ke kelas. Bentar lagi bel"

"Ogah. Gue mau bolos aja ah"

"Wait wait. Seorang Zahra, Azzahra Azetta, bolos? Lo serius?"

"Iya, dan gue minta lo buat temenin gue disini. Plis ya?" ujar Zahra dengan menampilkan wajah melasnya.

"Dih, ogah. Ngapain juga lu bolos ngajak ngajak gua?"

"Yakan lu yang ada di sini!"

"Ya kenapa ga sendiri aja?"

"Ya.. Ya."

"Hayo kenapa coba?"

"Ya gue takutlah sendirian disini" ujar Zahra sembari merengek kecil.

"Terus kalo lo takut ngapain pergi kesini?"

"Lo mah ga peka banget sih" ujar Zahra. Kemudian ia membuang muka.

"Yah, Zah. Ga gitulah"

"Zah, Zahraaa"

"Ish, Zahra mah gitu ya.. Ngambekan"

Zahra diam tak menjawab. Sepertinya ia sudah lelah berdebat dengan Revan.

Revan menjulurkan tangannya, ia menangkup kedua pipi Zahra, lalu ia membalikkan wajah Zahra menjadi berhadapan dengannya.

Zahra masih tak mau menatap Revan, ia terus mengalihkan pandangannya.

Revan terkekeh, "Zah, lo tuh lucu ya kalo lagi ngambek"

"Ihh, apaan sih" Ujar Zahra, kemudian ia melepaskan tangan Revan dari pipinya.

Lalu ia berdiri kemudian berjalan pergi meninggalkan Revan.

Namun, baru saja Zahra mulai melangkah, Revan memegang tangannya, Revan mencegah Zahra untuk pergi.

"Dih, ngambekan ya Zahra"

"Mau kemana sih Zah?"

Zahra melirik sini ke arah Revan.

"Ih Zah, nyeremin tau, itu kalo copot gimana coba?"

Zahra kembali membuang muka.

"Udahlah ga usah ngambek ngambekan gitu"

"Ga jadi temenin nih Zah?"

"Gue temenin deh gimana?"

Mendengar kata kata Revan, Zahrapun berbalik, ia menatap Revan tak percaya.

"Serius?" Tanya Zahra dengan mata berbinar.

"Gini aja lo semangat bener, pake ngambek ngambekan segala sih"

"Ya abisnya lo ngeselin ih"

"Yaudah iya, jadi ga nih gue temenin, kalo ga gue mau ke lapangan"

"Ngapain kelapangan?"

"Ya latihan lah, ga lama lagi kan gue tanding elah"

"owh"

"Lo beneran gamau ikut pertandingan kali ini?" Tanya Revan ragu ragu, karena ia takut ada yang salah dengan pertanyaannya.

AzettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang