tiga

2.5K 219 3
                                    

Gracia masih membungkam mulutnya. Sedari tadi ia tak mengeluarkan sepatah kata pun, membuat Shani ketar-ketir dan merasa bersalah.

Shani bingung harus memulai percakapan dari mana, akhirnya ia memilih ganti baju karena sebentar lagi ia harus bekerja.

Gracia melihat Shani yang baru keluar dari kamar mandi, "Aku mau pulang Ci."

Shani tersenyum miris, "Oke Ge, aku anterin. Maaf ya buat hari ini, aku janji nggak akan ikut campur urusanmu lagi," ucap Shani.

Iya, lagi pula bulan depan Shani sudah mulai menghadapi serangkaian ujian. Sebentar lagi Shani lulus dan kembali ke Jogja.

Gracia tidak menjawab, membuat Shani semakin yakin untuk menghindari gadis itu. Setelah siap Shani mengunci kamar kosnya lalu mengantarkan Gracia pulang.

Entah kenapa Gracia merasakan hawa dingin, apa karena angin yang menerpa kulit lengannya? Atau karena Shani?

***

"Jadi kamu marahin Gre di depan umum Shan?" tanya Vienny. Shani menceritakan semuanya pada orang yang di anggapnya kakak, itu. Kebetulan Shani dan Vienny satu jadwal jam kerja.

"Ngga umum banget kak," sanggah Shani.

Vienny berdecak, sifat Shani yang tidak mau kalah keluar.

"Tetep aja Shan, di warung itu ada orang loh. Kamu juga gak merhatiin sekitar barangkali temennya Gre tadi denger, kamu mempermalukan dia."

Apa yang Vienny ucapkan benar, Shani juga merasa bersalah tapi ia bingung harus bagaimana.

"Kamu mau menghindari dia?" tanya Vienny.

Shani mengangguk mantap, lagi pula Gracia tidak sendirian ada Anin, kakaknya Beby, Indy, bahkan orang tuanya juga.

"Tapi kalo dia butuh kamu gimana?"

Karena jengah terus-menerus membahas Gracia, Shani pamit pergi ke dapur pada Vienny.

"Dasar anak itu, kamu pasti nyesel Shan."

***

Gracia menutupi wajahnya dengan bantal, ia menghentakkan kakinya ke ranjang yang ia tempati berkali-kali. Ucapan Shani terus terngiang di kepalanya, apalagi tentang.

Aku gak akan ikut campur urusanmu lagi

Gadis gingsul itu berguling-guling ke kanan dan ke kiri membuat sprai ranjangnya berantakan. Sebetulnya Gracia mendekati Brian atas dasar suruhan kakak tingkatnya.

Frieska adalah kekasih Brian, sekaligus sekretaris di ekstrakulikuler yang Gracia ikuti. Ia ingin tau apakah Brian akan selingkuh atau tidak, salahnya Gracia menurut saja tanpa tau apa yang ia hadapi.

Jika Shani benar-benar melakukan apa yang di ucapkan padanya bagaimana?

Gracia menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya, ia meringkuk seperti bayi, takut ditinggalkan Shani.

Beby mengetuk pintu kamar Gracia berkali-kali, karena tak ada jawaban akhirnya ia menerobos masuk.

"Dek pinjem chargeran ya."

Beby menutup kembali pintunya lalu bergegas ke kamarnya. Ia buru-buru mengisi daya ponselnya.

"Udah di Cas Beb?" tanya Gadis di sebrang.

Adek [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang