SM05

392 26 0
                                    

|5| many similarities... 

↓↓↓↓

"Jadi apa alasanmu kembali lebih dulu dari pada teman-temanmu yang lain? Bukankah kalian sedang berwisata alam?" bocah itu mengangguk sembari mengunyah sereal yang Cassandra berikan kepadanya.

"Aku menampar salah satu temanku. Dia terlalu berisik dan sangat merendahkan kaum adam dengan mulutnya yang terlalu rendahan itu. Dia juga menyinggungku, bertanya dan berujung dengan mengataiku, Aku tidak terima dan langsung saja menamparnya dengan keras. Daddy tau apa yang dikatakannya, dia bertanya dimana mommyku berada dan berujung mengataiku kalau aku ini anak yang tak memiliki seorang Ibu."

Mendengar itu membuat Cassandra tanpa sadar meremas genggaman tangannya yang terpaut dengan tangan Gionino. Pria duda itu melirik Cassandra yang menatap sendu kepada putra kecilnya.

Gionino mengecup pipi Cassandra singkat, "jangan khawatir, putraku ini memiliki hati baja seperti ayahnya yang mampu menahan godaan dari setan manapun," Cassandra yang mendengarkan bisikan dari Gionino langsung saja mendaratkan cubitan halus di perut pria duda itu.

"Terus gimana keadaan temanmu?" tanya Cassandra yang membuat bocah itu menatap gadis itu sembari menunjukkan senyuman manisnya.

"Ah! Si banci itu tentunya menangis sembari mengaduh yang tidak-tidak kepada guru kami yang sialnya malah mempercayai bocah itu, ah! Mom, aku sudah selesai makannya, aku akan meletakkan ini di wastafel," kemudian bocah itu bangkit setelah mendapatkan anggukan dari Cassandra dan Gionino secara bersamaan.

Lalu bocah itu berjalan ke arah Cassandra dan Gionino, "mom..." rengekkan manja serta uluran tangan kecil itu membuat Gionino menatap putra kecilnya tidak percaya. Sedangkan Cassandra langsung menarik bocah kecil itu untuk duduk dipangkuannya.

"Mom, bolehkah aku tidur bersamamu hari ini?" tanpa ragu Cassandra langsung saja mengangguk sembari tersenyum yang membuat Gionino merengkuh rakus pinggang kekasihnya itu.

"Kamu serius?" bisiknya yang membuat Cassandra mengangguk.

"Yasudah ayo kita tidur siang, aku benar-benar mengantuk saat ini," bocah itu langsung saja menarik Cassandra yang mengikuti kemana pun langkah Arkan yang membawanya pergi menuju kamarnya, padahal bocah itu belum tahu pasti dimana letak kamar Cassandra.

Gionino pun tak mau kalah dari sang anak yang ia pikir bocah itu benar-benar menarik seluruh perhatian kekasihnya dari dirinya.

"Mom, dimana kamarmu?" tanya Arkan saat ia salah membuka pintu yang ternyata itu adalah pintu toilet.

Gadis itu tertawa kecil lalu menunjukkan jalannya, "disini, sayang."

Bocah kecil itu langsung membuka seragam sekolahnya yang nyatanya belum ia ganti walaupun tadi ia sudah singgah ke rumahnya. Dan bocah itu juga langsung saja menempatkan dirinya di kasur empuk yang tak terlalu besar milik Cassandra.

"Ayo mom kemari, ayo kita tidur bersama," ajaknya yang langsung saja Cassandra turuti setelah ia menutup gorden kamarnya lebih dulu. Gadis itu memeluk tubuh bocah kecil itu dengan sangat gemas.

Gionino hanya menghela napasnya, sebuah ide muncul dari pikirannya yang langsung saja membuatnya menarik kaosnya hingga tubuh bagian atasnya benar-benar telanjang.

Cassandra yang melirik ke arah kekasihnya itu benar-benar terkejut saat melihat perut berkotak milik Gionino. Saat mendapati Arkan yang ternyata langsung tertidur membuat Cassandra sebisa mungkin untuk menghindari Gionino yang sialnya malah merengkuh tubuhnya dari belakang di atas kasur yang sama dengannya dan Arkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang