Malam ini Yunho kembali menangis untuk kesejuta kalinya. Dia muak dengan hidupnya, orang-orang selalu menilainya punya hidup yang sempurna seakan-akan uang dan ketenaran adalah segalanya.
Dengan langkah gontai Yunho berjalan keluar dari bar. Yunho bukan tipikal orang yang tahan dengan efek alkohol, satu setengah botol soju saja sudah cukup membuat Yunho keluar bar dengan kesadarannya yang nyaris di ambang batas.
"kenapa aku harus lahir di dunia ini kalau begini jalan hidupku?"
Dengan air mata yang masih membasahi pelupuk matanya, Yunho berjalan menuju apartemennya yang tidak jauh dari bar ini. Kepala Yunho sakit rasanya, tapi dia harus segera kembali ke flatnya.
Hingga saat Yunho akan menyeberangi jalan, dia merasa ada sorot lampu mobil mengenai dirinya.
"ah, harusnya aku gak nanya kenapa aku dilahirin di dunia ini. Nyatanya aku masih cinta sama hidupku"
Lalu Yunho tidak sadarkan diri saat dia merasa ada sesuatu yang menghantam tubuhnya.
.
.
Jeong Yunho, 25 tahun, seorang penulis novel teenlit. Sudah tinggal sendiri di apartemennya sejak dia masih duduk di bangku SMA. Yunho sangat suka makanan pedas, tapi Yunho benci makanan atau minuman manis, minuman favoritnya adalah iced americano.
Song Mingi, 22 tahun, mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik mesin. Sedang berjuang dengan skripsinya dikala teman-temannya yang lain sudah lulus satu per satu. Hobinya yaitu ikut balapan liar bersama maissy si BMW 320i kesayangannya.
.
to be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Fanfiction'I always feel sad, because my whole life is a sadness' 'then let me be your plot twist, I would bring happiness to your life' 'thank you' note: -kemungkinan update tiap hari -mengandung kata-kata kasar dan kebodohan -aku kasih rate mature karena ad...