14. Memulai Hidup Baru

302 51 7
                                    

Hari ini, atau lebih tepatnya setelah lima hari Yunho dirawat di rumah sakit, Yunho diperbolehkan pulang. Tadinya Mingi ngotot mau bawa Yunho ke rumahnya aja, tapi Wooyoung jauh lebih takut kalau kakaknya berduaan aja sama Mingi di rumahnya, jadi mendingan Yunho ada di apartemen aja dengan penjagaan yang ketat.

Tentu aja Mingi gak mau kalah dari Wooyoung, Mingi mau pindah jadi tinggal di apartemen Yunho, iya, garis bawahi tinggal di apartemen Yunho. Dia ngotot pokoknya harus jagain Yunho 24 jam kecuali kalau dia ada kelas atau bimbingan. Yunhonya gak nolak lagi. Ya itulah kalo bulol.

"Mingi tidur di sofa!"

"sakit dong badan Mingi nanti, sayang"

"gak mau, San, kalau dia tidur sama Kak Yunho, nanti Kak Yunho diapa-apain"

Mingi kesel dituduh gitu, ya Wooyoung juga gak salah sih, mengingat Mingi mampu melukis di kanvas putih indah milik Yunho pas Yunho baru abis digempur sama adeknya sendiri, ya Wooyoung takut abis ini Mingi yang macem-macem sama Yunho lah!

"ya udah, gimana kalau lo tidur sama Yunho, gue tidur sama San di kamar lo?"

"GAK!!" ini San yang nolak mentah-mentah, dia gamau lah jatahnya sama Wooyoung jadi berkurang.

"udah, udah," lerai Yunho, "gak apa kok gue tidur sama Mingi, dari yang udah-udah gak ada kejadian apa-apa"

Mingi langsung tersenyum penuh kemenangan.

"lagian kalo kalian lupa kan, gue sabuk hitam karate"

Mingi langsung menelan kasar ludahnya. Kayaknya mendingan dia agak jaga jarak sama Yunho deh, daripada salah-salah lehernya patah?

.

Setelah perdebatan panjang, finalnya Mingi tidur bareng Yunho di kamar Yunho. San lega banget, dia tetep bisa nayana dengan bebas sama Wooyoung, dasar kelebihan hormon!

Sekarang ini Wooyoung lagi kuliah, San nganterin Wooyoung, kebetulan Mingi lagi gak ada agenda, jadi dia milih buat ngerjain presentasi proposalnya aja di meja makan apartemen Yunho, sambil nemenin Yunho yang lagi meditasi di depan tv.

Konsentrasi Mingi pecah antara fokus ke presentasinya sama ngelihatin Yunho di depannya. Yunho pakai celana pendek sejengkal dari pangkal paha, dipadu dengan kaos oblong putih tipis. Mingi bisa lihat betapa mulusnya paha Yunho, minta ditandain pake giginya Mingi banget!

Duagh!

"Allahuakbar!" lamunan jorok Mingi langsung buyar ketika ada botol minum kosong mendarat dengan sempurna di jidatnya.

"ngeliatin apa sia?!"

"gak gak, itu ngeliatin tv lu, Yun!" bohong Mingi.

"sana kerjain presentasi lo! Gak usah jelalatan"

Yunho berdiri dari duduknya, menuju ke kamarnya. Kemudian dia memakai celana kargo ¾ dan kembali ke depan tv. Bukannya Yunho risih, tapi Yunho gak mau kalau Mingi terdistraksi dari pekerjaannya.

Boleh Yunho jujur? Yunho suka kalau Mingi berbuat mesum sama dia, dia juga gak tau kenapa, apa karena dia sudah beberapa kali menulis novel mesum tanpa pernah mempraktekan adegannya?

Udah ganti celana, Yunho balik ke ruang makan, lalu Yunho duduk di kursi seberang Mingi, "masih banyak?"

Mingi ngangguk, "bab 2 nya baru setengah, gue kurang pandai merangkum tulisan dijadiin presentasi"

"harusnya gak usah ribet, lo masukin aja judul-judul bab sama sub-bab lo, kalau presentasi itu gak usah kebanyakan tulisan, gak bakal dibaca juga sama audiensnya"

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang