#23 [ special story ]

412 41 8
                                    

hari ini hari terakhir Doyoung Ujian Nasional tentunya dengan nilai tertinggi seangkatan di sekolah. Doyoung juga lolos SNMPTN karena nilai rapot nya yang tidak pernah turun-turun dari kelas X, malah naik atau menetap

fyi, kalau Doyoung itu sejak dulu kelas X selalu ranking 1 seangkatan. Tidak tahu dia yang terlalu pintar atau murid disini yang terlalu bodoh

sepertinya opsi kedua

pulang dari sekolah ia menamani kekasihnya pergi ke Café untuk sekedar melepas penat sehabis ujian, padahal Doyoung ada niat untuk main bersama anak NCT

"doy"

yang dipanggil hanya mengangkat satu alisnya

"yakin kuliahnya mau ke UGM aja?"

"kenapa emang? UGM juga bagus kok, banget malah"

"aku juga tau itu, tapi kamu yakin ga mau bareng aku kuliah di Singapura?"

"kejauhan"

"kan sekalian temenin akuuuu"

"lo udah gede"

"akhir-akhir ini kamu kenapa jadi sarkas sih ke aku?!"

Doyoung menghela nafas kasar sungguh dirinya lelah ingin istirahat tetapi perempuan di depannya ini malah mencari ribut

"Anthena, coba lo tanya ke diri lo sendiri kenapa gue jadi sarkas ke lo" ucap Doyoung dengan nada sinis

"udah tapi aku masih gatau salah aku apa" balas Anthena dengan wajah menyedihkan

"lo ga sadar kalau lo udah bohongin gue?"

"h-hah??"

"sebenernya lo udah sembuh total kan? dan orang tua lo ga cerai"

"hahaha ngawur kamu, mana mungkin aku bohongin kamu"

mendengar itu Doyoung beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar Café tentu dengan meninggalkan Anthena sendirian.

sungguh ia sangat bingung, tadi saat Anthena membalas ucapannya terlihat dari raut wajahnya bahwa Anthena berkata dengan jujur, karena Doyoung tau mana saat Anthena berbohong dan saat jujur

daripada memikirkan itu lebih baik ia memikirkan perempuan yang ada di sebelah Café, mengapa mantan kekasihnya ada disitu?

"ra" panggilnya

yang dipanggil terkejut kemudian mengerutkan kedua alisnya, "eh kak doyoung ngapain disini?"

"habis nemenin Anthena"

"terus dia nya mana?"

"di dalem Café"

"ohh"

kemudian Leora melihat Hp-nya sendiri untuk memesan ojek online, tetapi si lelaki yang disampingnya belum pergi juga malah mengajaknya berbicara

"kamu ngapain disini?" tanya Doyoung

"habis main sama temen" jawab Leora

"kok belum pulang kamunya?"

"lagi mau pesen ojol"

"bareng aku aja ayok", ucap Doyoung sambil berjalan ke arah motor nya

"dih?! Anthena nya gimana Kak" Leora mendelik kesal, tidak mengerti dengan jalan pikir oknum Doyoung

"bisa pulang sendiri dia"

"jangan brengsek deh"

Doyoung menatap Leora kemudian berkata, "udah terlanjur brengsek jadi yaudah sekalian aja brengsek"

"y -ya tapi ga gitu juga kak"

"mau aku anterin apa ngga?"

"g"

mendengar jawaban Leora dan melihat perempuan itu kembali memainkan Handphone nya seperti akan memesan ojol, Doyoung pun dengan sigap mengambil Handphone miliknya

"kak!" teriak Leora

"apa?" tanya Doyoung sambil menunjukkan senyum sinisnya

"balikin hp aku"

"g"

"dihhh???"

"aku balikin kalau kamu udah sampai rumah"

"yaudah"

"mau kemana?" tanya Doyoung saat melihat gadis itu pergi meninggalkannya

"pulang"

"jalan kaki?"

"y"

mendengar itu si lelaki tertawa ganteng dan berkata, "emang kuat?"

"kuat!" balas si perempuan dengan teriak

"kalau kamu lupa di belokan sana ada anjing galak loh, apa ga inget dulu kamu pernah dikejar sama itu anjing?"

Leora mendecak kesal dan membalikkan tubuhnya, dengan nada datar ia menjawab "yaudah aku mau"

"gitu dong!" balas Doyoung dengan antusias menghampiri Leora bersama motornya itu

dan mereka berdua pun pergi menjauh dari Café

namun tanpa mereka sadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang menyaksikan setiap adegan barusan dengan perasaan sangat kesal

🌱
🌱
🌱

malam nya Doyoung pergi kerumah Anthena atas suruhan Ibu nya untuk memberikan makanan untuk makan malam, sekalian melihat apa Anthena sudah pulang atau belum karena tadi ia meninggalkannya di Café

sesampainya dirumah Anthena, ia langsung masuk karena sudah biasa seperti itu dan melihat lampu depan dan ruang tengah menyala berati gadis itu sudah pulang

Doyoung pun meletakkan makanan di atas meja makan kemudian berniat mencari Anthena untuk sekedar menyuruhnya makan. Karena Doyoung menganggap Anthena itu hanya sekedar teman

bukan kekasih seperti yang dianggap Anthena

Ia menuju kamar Anthena untuk melihat apakah gadis itu ada dikamar, karena sejak masuk rumah ini ia tidak mendengar suara apapun dan kamar Anthena itu kedap suara

saat membuka pintu kamar, Doyoung terkejut setengah mati

dirinya melihat Anthena sedang melakukan hubungan intim dengan seorang lelaki

"thena?!"

Anthena terkejut lalu mengambil selimut untuk menutupi badannya dan mengejar Doyoung yang sehabis teriak berlari keluar kamar

"doyoung!" panggil Anthena

dilihatnya bahwa Doyoung berhenti, ia pun melanjutkan ucapannya "kamu cemburu?"

"kalau kamu cemburu, aku juga sama cemburu ngeliat kamu sama Leora" lanjutnya

"gue ga cemburu, tapi gue kecewa" balas Doyoung sambil membalikkan badannya menghadap Anthena

"kamu kecewa kenapa? apa karena aku sama cowo lain iya? kalau gitu a一"

Doyoung memutus ucapan gadis 一ah ralat sepertinya bukan gadis lagi, maksudnya wanita dihadapannya dan berkata

"gue kecewa karena lo yang notabe nya temen gue, berani ngelakuin hal kotor kaya gitu"

Anthena terkejut dengan kalimat yang dikeluarkan Doyoung, karena tidak sesuai dengan ekspetasinya

"udah ya gue balik dulu, sorry ganggu dan mulai sekarang jangan deket-deket gue lagi" ucap Doyoung kemudian pergi meninggalkan rumah itu

'' senior ; kdy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang