Pagi hari di awal musim dingin membuat udara semakin menusuk hingga ketulang.
Kibum sudah bangun 30 menit lalu dan menyeduh kopi di dapur umum kontrakannya, membawa dua gelas kopi ke biliknya."Selamat pagi.. kau sudah bangun". Menyapa Onew yang ternyata sudah duduk di kasurnya.
"Pagi, udara pagi ini cukup dingin". Onew menggosok hidungnya.
"Ini minumlah. Hanya ada kopi, tidak ada sarapan mewah disini, kkk". Canda kibum.
"Gomawo". Mengambil gelas kopi yang diulurkan kibum."Jadi apa rencanamu hari ini Onew? Apa kau benar benar tidak ingin pulang?".
"Kau ingin aku pulang? Apa aku merepotkan mu?"
"Aniya, aku hanya bertanya. Jadi apa rencanamu?".
"Kau sendiri, apa yang mau kau lakukan hari ini?". Onew menjawab pertanyaan Kibum dengan pertanyaan lagi.
"Aku seperti biasa harus mencari uang".
"Hm.. aku akan mencari kontrakan dulu, aku tidak mungkin merepotkanmu disini". Onew menyesap kopinya.
"Aku tidak merasa direpotkan, kau jangan berkata seperti itu".
"Kau akan bekerja dimana?". Tanya Onew lagi.
"Pagi begini biasanya aku membantu di kedai Song ahjussi".
"Kalau begitu aku juga akan pergi sekarang, aku akan kembali ke gedung itu karena tas ku tertinggal disana, lalu mencari tempat tinggal".
"Kalo begitu ayo pergi".
Mereka berdua keluar dari bilik kibum, kibum mengunci pintunya.
.
"Hai Kibum hyung, ohayou!". Namja yg sedikit mungil dan manis menyapa kibum.
"Hai Taemin".
"Itu siapa hyung, teman mu?. Taemin menanyakan Onew yang bersama kibum
"Iya, ini Onew, dia temanku".
"Hai Onew hyung, aku Taemin". Dengan ceria Taemin mengulurkan tangannya.
"Halo Taemin, senang berkenalan denganmu". Onew menyambut uluran tangan Taemin.
"Key hyung, kau mau ke kedai Song ahjussi?".
"Eum. Aku akan membantu lagi disana,kau juga sudah mau bekerja Taemin?".
"Iya hyung. Aku pergi dulu ya".
"Hati-hati Taemin".
"Iya hyung, bye".
Kibum dan Onew melanjutkan berjalan."Anak itu manis juga, dia kelihatan ceria". Onew mengingat kembali Taemin yang menyapa mereka.
"Anak itu memang selalu ceria seperti tidak ada beban. Dia berumur 21 tahun, dia satu-satunya anak dari panti yang ikut denganku, setiap hari dia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah, setiap sore dia menjadi street dancer".
Kibum menjelaskan tentang Taemin.
"Street dancer?".
"Iya, kalau pengamen itu kan menyanyi, sedangkan dia menari, setiap sore di taman atau di tempat banyak anak muda berkumpul dia menyalakan musik dengan sound seadanya dan menari, orang-orang yang lewat dan menontonnya akan memberinya uang". Jelas Kibum.
"Oh seperti itu, kalian semua begitu gigih mencari uang, aku salut". Onew sedikit kagum dan juga sedih melihat kondisi dua orang yang baru dikenalnya ini."Aku sudah sampai, aku akan bekerja dulu. Kalau kau butuh bantuan temui saja aku". Kibum yang sudah sampai di kedai Song ahjussi mengucap salam perpisahan.
"Sekali lagi terimakasih Key, aku akan menemui mu setelah mendapatkan tempat tinggal, bye".
"Bye Onew. Fighting!".
Kibum pun masuk ke kedai.Onew melanjutkan perjalanannya ke gedung kosong tempat dia pertama kali bertemu Kibum untuk mengambil tas yang berisi pakaiannya yang tertinggal disana. Keputusannya sudah bulat, tidak ingin kembali kerumah sebelum ingatannya pulih.
Setelah berjalan lumayan lama mencari tempat yang cocok untuk dia tinggal tanpa ia sadari hari sudah sangat siang. Sebenernya Onew bisa saja menyewa rumah atau apartemen mewah karena dia membawa uang dan card nya, tapi ia ingin mencari tempat tinggal yang sederhana saja dan nyaman untuk ia tempati.
Onew memutuskan untuk makan sejenak di kedai, selagi makan ia melihat sebuah brosur iklan apartemen sederhana yang disewakan. Setelah makan iapun menuju ke alamat yang tertera.
Hanya sepetak kamar namun sedikit lebih luas dibandingkan bilik kibum, dapur dan kamar mandi pun sudah ada di dalam kamar ini, jadi ia tidak perlu berbagi kamar mandi dengan penghuni kontrakan lain. Dan beruntung kamar ini sebelumnya ditempati oleh seorang karyawan yang sudah pindah ke tempat yamg lebih bagus, namun peralatan masak dan kasur miliknya ia tinggalkan untuk siapapun yang menghuni kamar ini selanjutnya.
.
.
Sebuah rumah di pinggir kota Busan"Gwee kamu tidak menghabiskan makan mu lagi?"
"Aku sudah kenyang Oppa".
"Kau harus makan lebih banyak Gwee biar kau ada tenaga". Jonghyun masih terus mengkhawatirkan kondisi gweboon.
.
.
Kantor Lee Corp"Jinki masih belum masuk?". Luna masuk ke ruangan Jinki di ikuti oleh sekretaris Jinki dan terlihat belum ada pemiliknya disana.
"Belum nona, sudah dua hari tuan Lee tidak datang, dan di apartemennya pun tuan Lee tidak ada".
"Kemana dia?".
"Saya juga tidak tahu nona, kami masih berusaha mencari kemana tuan Lee".
"Pokoknya kalian harus cari sampai ketemu Joon!".
"Baik nona kami akan berusaha". Lee Joon, sekretaris Jinki yang baru menggantikan Jonghyun yang dipecat oleh Luna membungkukkan badannya hormat.
.
.
Suara musik terdengar diantara kerumunan orang-orang, terlihat di tengah tengah kerumunan itu sosok yang sedang menari dengan semangat diikuti sorak penonton yang merasa terhibur.
"Onew hyung!" Taemin mendekati Onew yang berdiri diantara kerumunan yang sudah bubar setelah ia mengakhiri tariannya dan mematikan musiknya.
"Hai Taemin, tarianmu sangat bagus, kalau ada tv yang meliput kau pasti akan jadi bintang yang paling bersinar". Onew memuji Taemin.
"Ah hyung kau bisa saja. Aku hanya menari semampuku saja, hasil melihat kegiatan siswa di sekolah tempat ku bekerja".
Mereka mengobrol di kursi yang disediakan di pinggir jalan.
"Kalau kau tekuni aku yakin kemampuan mu semakin meningkat". Onew menepuk bahu Taemin.
"Ne hyung, aku akan berlatih lebih keras. Oh, apa kau bertemu key hyung?".
"Aku tadi mampir ke kedai, kata song ahjussi dia sudah pulang, tapi dia tidak ada dirumah".
"Kalau dia tidak ada dirumah berarti dia ada di bar, lens bar, lokasinya diujung jalan ini".
"Ya sudah aku susul dia kesana, kau mau ikut Taem?". Onew menawarkan.
"Tidak hyung, aku mau ke lokasi lain lagi untuk menari".
"Oh baiklah kalau begitu. Bye Taem".
"Bye hyung"..
Onew memasuki bar yang di tunjukan Taemin tadi. Mencari sosok yang dicarinya diantara kerumunan orang-orang. Aroma alkohol dan asap rokok memenuhi ruangan yg membuat paru paru terasa sesak.
"Onew!".
Onew merasa bahunya ditepuk, menoleh kearah orang yang menepuknya.
"Key". Senyum Onew mengembang menemukan sosok kibum yang menyapanya.
"Kamu sedang apa disini?. Tanya kibum sedikit bingung.
"Mencarimu. Tadi aku kerumah dan kau tidak ada. Taemin bilang kau kesini, apa kau sedang bekerja?".
"Ya bisa dibilang begitu". Kibum mengerdikan bahunya."Hey sayang, kemana saja, aku tidak melihatmu belakangan ini". Seorang laki-laki 30an merangkul pinggang Kibum.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain and Love
Fiksi PenggemarKim Kibum hampir menyerah dengan kehidupannya. merasa dirinya tidak berguna bahkan jika ia mati pun ia yakin tidak akan ada yang menangisi kepergiannya. berdiri diujung rooftop sebuah gedung kosong, melihat kebawah, tanah terlihat begitu jauh dari p...