*****
❝Bagaimana bisa aku selalu berharap lebih?❞.
*****
Empat hari sudah berlalu, Anna melihat jam yang ia kenakan sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dia benar-benar tidak ingin kembali kerumah, setidaknya itu yang dia rasakan. Anna benar-benar merasa malas untuk bertemu Hanbin, laki-laki itu membuatnya kesal setiap hari. Tiada hari tanpa perdebatan.
"Anna-ssi ada apa dengan wajahmu?"
Tidak salah lagi, dia adalah Yunhyeong yang sudah menjadi pelanggan tetap di kedai tempat Anna bekerja.
"Jam berapa kau selesai bekerja Anna-ssi?"
"Yunhyeong-ssi apa anda ingin memesan seperti biasa?"
"Aku akan menunggumu anna-ssi"
Percakapan seperti apa ini?, kenapa Yunhyeong ingin menunggu Anna?. Anna benar-benar tidak mengerti kenapa dengan laki-laki itu. Apa mungkin Yunhyeong hanya bercanda dengannya, setidaknya itu yang Anna fikirkan.
Anna mengedarkan pandangannya diseluruh ruangan cafe, dia tidak menyangka bahwa Yunhyeong bersungguh-sungguh menunggunya, dan cukup lama Yunhyeong menunggunya.
"Maaf Yunhyeong-ssi"
Yunhyeong menatap Anna dan hanya tersenyum kepada perempuan itu.
"Aku akan mengantarmu"
Kata-kata yang membuat Anna terkejut untuk apa Yunhyeong mengantarnya?.
"Eh.. Tidak perlu Yunhyeong-ssi, rumah yang kutempati tidak jauh dari sini" ucap anna dengan tersenyum.
Tidak mungkin Anna mengizinkan Yunhyeong untuk mengantarnya, itu tidak mungkin. Bagaimana jika Hanbin melihat atau mendapatinya diantar dengan laki-laki lain?. Anna takut, jika itu akan menjadi masalah didalam hubungannya dengan Hanbin. Jangan sampai membuat hubungannya dengan Hanbin semakin rumit, setidaknga itu yang Anna usahakan sekarang.
"Baiklah, bisakah kau memberiku nomor telfonmu?"
Untuk apa, itu yang terlintas pertama kali di otak Anna, tetapi anna tetap memberikan nomor telfonnya pada Yunhyeong.
Anna sangat senang ketika dia sampai dirumah dan tidak ada Hanbin disana. Baru saja dia menyuarakan kegembiraannya tak lama itu pula lelaki yang membuatnya kesal empat hari belakangan ini sedang menyerinya dibelaknganya.
"Hhhh"
Anna benar-benar menghela nafasnya dengan keras agar orang dibelakangnya dapat mendengar itu.
Tetapi tentu saja Hanbin mengabaikan itu. Begitu pula dengan Anna yang tidak ingin memulai pembicaraan lebih dulu. Anna sangat kesal dengan laki-laki itu, anna terfikirkan sesuatu.
"Hanbin-ssi"
Hanbin hanya berdehem tanpa melihat kearah Anna sedikitpun.
"Apa aku boleh berkencan?"
Seketika itu pula Hanbin berbalik dan menghadap Anna.
"Terserah padamu itu bukan urusanku."
Benar tentu saja Hanbin akan mengatakan itu. Untuk apa Hanbin cemburu padanya, bukankah sudah jelas bahwa Hanbin mengatakan tidak akan pernah menyukainya. Bagaimana bisa Anna menanyakan itu?.
*****
Anna sudah terbangun dipagi yang cerah ini, Anna sudah memutuskan agar tidak memikirkan Hanbin hari ini. Otak dan hatinya sangat lelah. Entah itu mendengar serta berbicara dengan lelaki itu Anna tidak ingin melakukannya. Sudah cukup dengan melihat wajahnya saja sudah berhasil membuat Anna kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology | Kim Hanbin
RomanceBrianna, harus menerima permintaan terakhir sebelum ibunya meningal dunia. Brianna harus menikah dengan anak dari teman ibunya yang merupakan IDOL dari salah satu Boygrup Terkenal. Bagaimanakah akhir dari kisah pernikahan yang tidak didasari rasa ci...