Mereka harus menyalami tamu yang datang satu per satu dan juga memasang senyum palsu sepanjang hari sungguh-sungguh menguras tenaga keduanya.
Setelah pesta pernikahan selesai, Damian langsung membawa Ariana untuk berbulan madu dan keduanya melepas lelah di pesawat kelas bisnis. Bahkan terlalu lelah untuk berpura-pura dan melontarkan basa-basi tidak berguna, Ariana dan Damian memilih untuk sibuk dengan dunianya masing-masing tanpa saling mengganggu.
Keduanya paham, drama dan kepura-puraan hari ini sudah berakhir, kini mereka membutuhkan waktu privasi mereka untuk bisa kembali menjadi diri mereka sendiri walau sejenak.
Ariana memejamkan matanya. Bulu matanya yang lentik mengintip dari balik kelopak matanyanya yang terpejam.
Diam-diam, Damian mengamati gadis yang sekarang telah resmi menjadi istrinya itu dan dalam hati ia setuju kalau penilaian ayahnya tidak pernah salah. Gadis ini memang benar-benar memenuhi kriteria untuk menjadi calon istri yang ideal.
Berkali-kali ia menyuruh asistennya untuk mengecek latar belakang Ariana. Ia bahkan meminta bantuan dari beberapa sahabatnya yang memiliki koneksi ke database kependudukan dan pemerintahan untuk mencari kelemahan dari gadis di depannya ini. Apapun itu. Entah dia pernah menggunakan narkoba atau mungkin pernah hamil di luar nikah, setiap kemungkinan yang bisa saja menjadi cacat tidak terduga dari gadis yang dinikahinya ini harus ia temukan lebih dulu sebelum media mengoreknya di masa depan.
Hasilnya? Tidak ada satupun.
Ariana adalah seorang pemain piano yang mahir dan termasuk ke dalam salah satu siswa terbaik. Sayangnya ia menolak beasiswa musik yang seharusnya ia dapatkan dan memilih menekuni pelajaran bahasa serta mengajar sebagai dosen bahasa asing di Jepang.
Ia pernah berpacaran dua kali, pertama saat duduk di kelas tiga SMA namun putus karena kekasihnya meninggal dalam kecelakaan pesawat dan yang kedua karena ia memutuskan untuk melanjutkan studi ke Jepang, dimana kemudian ia tinggal selama beberapa tahun dan menjadi dosen disana.
Setelah itu, tidak ada siapapun yang dekat dengannya dan tampaknya ia benar-benar fokus serta menikmati apa yang dilakukannya.
Damian menyipitkan matanya menatap Ariana.
Kelebihan lain yang Ariana miliki? Apalagi kalau bukan cantik.
Wajahnya nyaris menyerupai tokoh animasi tiga dimensi dalam buku-buku bergambar yang sering dibaca Damian saat ia duduk di bangkus SMP.
Mungkin ini adalah gen yang diturunkan dari ibu kandung Ariana yang merupakan artis terkenal pada masanya.
Ia tetap cantik meski menggunakan make-up tebal seperti saat pesta pernikahan tadi tapi juga tetap menarik tanpa make up sama sekali seperti sekarang.
Damian menurunkan pandangannya untuk mengamati fitur tubuh istrinya. Tidak buruk. Bagus malah. Dia memiliki tubuh yang tidak kalah indah dengan supermodel dunia. Akan sangat sempurna kalau dia juga bisa menggairahkan di atas tempat tidur.
Sesaat ide kotor itu muncul di otak Damian, dan ia kemudian menertawai dirinya sendiri.
Mana mungkin gadis yang bahkan hanya berpacaran dua kali selama hidupnya bisa mengerti dengan benar arti dari menggairahkan di atas tempat tidur?
Bukankah itu terlalu berlebihan?
Damian membuang napas kesal. Sayang sekali dengan wajah dan tubuh seperti itu jika hanya bisa seperti boneka mati di atas tempat tidur, apa gunanya?
Dia bukan tipe yang sabar mengajari seorang wanita perawan bagaimana caranya memuaskan hasrat seorang pria.
Lagipula, apa yang dirinya harapkan? Membayangkan bagaimana istrinya hanya bisa berbaring pasrah dan meraung kesakitan di malam pertama mereka sudah membuat hasrat Damian mendadak turun hingga ke batas terendah. Ia bahkan mungkin akan membiarkan istrinya bercerai darinya dalam keadaan perawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friendship Marriage
Romance(Warning!!! Bab lengkap hanya dipublikasikan di Dreame/Innovel) Damian sudah tahu sejak awal kalau sebagai pewaris bisnis keluarga satu-satunya, pernikahannya sudah lama diatur dan direncanakan. Semua demi kepentingan kedua keluarga dan menyatukan...