"To, bantuin gua bikin rencana buat ngecomblangin Kak Rosa sama Bang Juna", Justin setengah berdiri, menaruh ke dua tangannya ke meja kantin, kepalanya maju untuk lebih mendekati Haruto yang duduk di depan mejanya.
Haruto ngaduk ngaduk pop es rasa coklatnya, "Imbalannya?", ekspresi muka Haruto berubah jadi tengil banget.
Justin kembali duduk, "Kfc mau ga?", tawar Justin.
Haruto mengambil piring siomay Justin, dia memakan siomaynya Justin, cuma Justin ga nyadar.
"Traktir KFC selama tiga hari, baru gua mau". Justin menyetujui itu, karena kan yang traktir bang Juna bukan dia. Jadi dia ga ngerasa rugi juga.
"Oke, sekarang kita susun rencananya", Justin melihat ke arah mejanya, dan piring siomaynya udah berpindah tempat di depan Haruto. Dia menatap Haruto tajam, dan langsung menarik piringnya.
"Siomay gua anjing", Justin melihat ke arah piring siomaynya. Dan ternyata siomay dia udah abis sama Haruto. Padahal dia baru makan tahunya doang.
"KFC dua hari doang, sebagai ganti siomay gua yang lu abisin"
"Ga bisa ga bisa —"
"Misi kak, Ruto. Ini aku ada nasi goreng buat kak Haruto", bantahan Haruto harus tertunda karena ada adek kelasnya yang ngasih Haruto nasi goreng.
Haruto menerima kotak bekal itu, dan tersenyum, "— makasih ya".
Adek kelasnya yang ngasih kotak bekel ke Haruto auto kesenengan, dua orang temen dibelakangnya yang nemenin dia juga ikut kesenengan. Cuma Justin doang yang ga ikut seneng, justru sekarang Justin lagi ngejulidin kelakuan Haruto di dalem hati.
"Sama sama kak, kita pergi dulu ya kak", pamit adek kelasnya hanya ke Haruto.
Justin ✨ makin ✨ sensi ✨
"Gausah iri bos, itu bukti kalo gua emang seganteng itu", ejek Haruto.
Justin mencibir, "Siapa yang iri?".
"Elu lah, walaupun mulut lu ga bakal ngaku, tapi muka lu udah nunjukin kalo lu iri", jelas Haruto.
Daripada semakin terpojokan, Justin memilih untuk mengubah topik obrolan, "Udah ah bacot, jadi lu punya rencana ga buat ngecomblangin kak Rosa sama bang Juna".
Haruto membuka kotak bekal dari adek kelas itu, sebelum bisa mengambil sesendok nasi goreng yang keliatannya enak itu, tapi Justin merebut kotak bekal itu.
"Pengganti siomay gua"
"Bagi dua, lu ambil setengah taroh ke piring siomay lu itu"
"Nanti rasanya kecampur dong sama sambel kacang?"
"Yaelah, kaga ngapa lagi"
Justin menurut, dia mengambil nasi goreng dari kotak bekal dari adek kelas itu , memindahkannya ke piring bekas siomaynya.
"Lu punya rencana ga Uto!? Dari tadi gua nanya dikacangin", kata Justin
Haruto mengetuk ngetukan telunjuknya ke meja, selama beberapa saat.
"Gua ada ide", ujar Haruto. Kalo ini film, mungkin udah lampu yang shinning shimering splendid di atas kepala Haruto.
________
Justin membuka kamar Rosa, dia menyembulkan kepalanya ke dalam "Kak, ke kafe depan yok. Gua lagi pengen nongki bareng lu nih"
"Lu aja sendiri,gua gamau", bales Rosa yang lagi rebahan karena capek baru pulang sekolah.
Justin masuk ke kamar Rosa, dia menarik narik tangan Rosa,
"Ayoo ih, sekali kali kek lu mau nongkrong sama gua", ajak Justin manja. Rosa yang lagi capek akhirnya nurutin kemauan Justin. Bukan karena dia luluh Justin yang bersikap manja, tapi karena dia males dengerin rengekannya Justin
"Ck, yaudah ayok", Rosa mengambil Hoodie di gantungan dan berjalan keluar kamar. Justin mengekori Rosa keluar kamar.
Justin bergumam pelan, "Yes". Dia mengepalkan tangan dan mengayunkan tangannya ke bawah.
Sementara itu, Juna sedang menunggu Justin yang tadi ngajak dia ketemuan di kafe ini. Dia mengecek jam tangannya, terhitung dia udah nunggu Justin selama 15 menit.
Juna mengedarkan pandangnya, dan akhirnya dia menemukan Justin sama Rosa yang lagi jalan ke arah meja kasir untuk memesan menu.
Setelah memesan, Justin memandang seluruh kafe untuk mencari keberadaan Juna.
"Oi bang! Disini juga lu", Justin berjalan ke meja Juna sembari menarik lengan Rosa.
"Hah, bukannya tadi lu yang nyu — ", Justin menatap, kira kira tatapannya berbunyi "udah ikutin aja alurnya!"
" — hah oh hahahaha , iya gua juga lagi pengen nongki disini", lanjut Juna canggung.
"Sendiri aja Jun?", tanya Rosa. Rosa dan Justin dulu satu SMP dan saling kenal karena pernah satu kelas. Iya Rosa juga alumni dari SMP-nya Justin sekarang.
"Iya nih sendiri, lu berdua gabung aja sama gua daripada misah menuh menuhin tempat"
Rosa mengangguk dan langsung duduk di depan meja Juna.
Justin yang melihat itu , memegang perutnya dengan kedua tangannya, tubuhnya sedikit ia bungkukan dengan ekspresi muka seolah olah dia lagi naber.
"Aduh sakit perut, gua ke toilet dulu bentar". kata Justin yang tentu aja bohong besar. Justin lari ke arah kamar mandi, dan bersembunyi di balik tembok kamar mandi.
"Lu apa kabar Ros?"
"Baik, lu sendiri gimana?"
"Baik juga, lu udah punya pacar?", tanya Juna. Sebenernya dia udah tau, tapi dia tanyain lagi buat mastiin.
Rosa menggeleng, "Baru putus".
Mendengar jawaban Rosa, Juna semakin seneng. Dia dan Rosa ngobrol banyak, mulai dari ceritain masa SMA mereka masing masing sampai hal yang ga penting. Sampai ngelupain keberadaan Justin yang katanya izin ke toilet tapi sampe setengah jam belom balik balik.
"HAHAHAHAHAHAHAH, IYA GUA JUGA INGET KEJADIAN ITU", Rosa ketawa ngakak waktu nginget kejadian lucu saat SMP.
Waktu lagi enak enaknya ketawa, tiba tiba tangan Rosa ditarik oleh Jeffrey yang gatau kenapa bisa ada di kafe itu juga.
"Ayo pulang", Jeffrey memengang erat pergelangan tangan Rosa dan menariknya agar Rosa ikut berjalan dengan dia.
"Apasih! Lepasin gak!?", Rosa menggerak gerakan tangannya, agar terlepas dari cengkraman Jeffrey. Tapi sia sia, karena tenaga Jeffrey lebih besar dari Rosa.
"Siapa lo?", tanya Jeffrey setelah Juna berhasil melepas cengkramannya di tangan Rosa.
Rosa menggandeng tangan Juna, "Siapapun dia, itu bukan urusan lu", ucapnya pedas ke Jeffrey dan menarik lengan Juna , mengajaknya keluar dari kafe.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
dear ex
FanfictionRosa Prameswari Oksana , mempunyai mantan yang masih suka perhatian. Iya mantan , tapi masih suka perhatian, super duper perhatian sama dia . Namanya Jeffrey Adelard , si ganteng anak basket yang lesung pipinya suka bikin anak gadis megap megap kesu...