8. ice cream

764 112 5
                                    

Hari ini Rosa ngerasa gabut banget. Saking gabutnya, dia sampe guling guling ke karpet buat dia jadiin kerjaan. Beberapa menit cuma guling guling di kasur, Rosa memutuskan buat ke kamar Justin.

"Jus..tin", Rosa membuka pintu kamar Justin. Setengah kepalanya ia masukan ke dalam kamar Justin.

Justin menoleh ke arah pintu kamar, lalu lanjut bermain game. Rosa menghampiri Justin yang sedang terduduk dengan tangan yang memegang stik ps dan layar tv yang menampilkan game.

Rosa duduk di samping Justin dan bertanya. "Ngapain?"

Justin menoleh malas, "Berak.", jawabnya asal.

Jawaban ketus Justin membuat Rosa cemberut. Justin menjeda gamenya, lalu meletakan stik ps yang dia pegang.

"Lu ngapain sih kak?"

"Gabut banget, keluar yuk Tin!"

"Gamau, gua mau main ps"

Rosa menarik - narik lengan baju Justin dan mulai bersikap manja. Justin yang merasa tidak nyaman memukul - mukul tangan Rosa.

"Baju gua nanti robek kak ah elah"

"Ayok keluaaaarrrrr", ucap Rosa dengan manja.

"Ajak kak Lisa sana sih, ganggu gua lagi main ps aja."

"OIYA!", Rosa berdiri, meninggalkan kamar Justin menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, dia melompati balkon kamarnya.

"WOI LISA BUKAAA", ujar Rosa. Dia menggedor pintu kamar Lisa dengan keras.

"Buka aja, ga dikunci", jawab Lisa dari dalam kamar. Rosa masuk ke kamar Lisa lalu menghempaskan diri ke kasur empuk Lisa membuat kasurnya menjadi berantakan.

Lisa yang melihat kasurnya berantakan, memukuli Rosa dengan bantalnya. "Berantakan lagi nih si monyet, baru juga gua beresin."

Rosa nyengir, lalu duduk di kasur Lisa.

"Mau kemana lu?", tanya Rosa saat melihat Lisa sedang memilih milih baju di lemari. Lisa ini termasuknya cuek sama penampilan. Kalo dirumah aja cuma pake kolor sama baju yang dia colong dari kamar Hanbin atau ga Haruto. Makanya, pas liat Lisa lagi milih milih baju, Rosa merasa aneh.

Lisa berbalik ke arah Rosa, "Jalan sama cowo gua lah, emangnya lu doang yang bisa jalan sama cowo?"

Rosa mencibir, Lisa nyengir.

"Eh ya lupa, lu kan udah ga punya cowo ya", lanjut Lisa yang membuat Rosa murka.

"SIALAN", Rosa melempar bantal di dekatnya ke arah Lisa.

"Beresin lagi kasur gua bangsat", omel Lisa. Rosa mendengus, mengambil bantal yang tadi dia lemparkan dan merapihkan kembali kasur Lisa.

"Dah tuh, udah beres", ucapnya saat sudah selesai membereskan kasur Rosa.

Lisa menunjukan dua pasang baju, dan mencocokan di badannya. "Bagusan ini apa ini?", tanya Lisa.

Rosa merebut kedua pasang baju yang dipegang Lisa, lalu melemparkannya ke kasur Lisa.

"Lu mau jalan sama cowo, yang cewean dikit kek", Rosa melihat lihat isi lemari Lisa yang isinya sebagian itu celana training dan celana robek robek.

"Ga punya rok lu?"

Lisa menggeleng, Rosa berdecak dan melompat ke kamarnya. Dia mengambil rok putih yang ia punya dan membawanya ke kamar Lisa.

"Nih pake punya gua dulu aja, trus —"

Rosa mengambil baju lengan panjang dengan motif garis - garis kemudian ia berikan ke Lisa, "— bajunya pake ini."

Lisa mengambil pakaian yang disodorkan oleh Rosa, lalu berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian tersebut.

dear exTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang