OO. Prolog

211 29 2
                                    

"Gue yang Jepang tapi kok Gue yang dijajah sih, anjir?!"

Osaki Shotaro, pemuda kelahiran Kanagawa, Jepang, yang kini tengah mengalami krisis di kehidupan remajanya begitu bertemu dengan gadis ayu si asli Bandung yang galaknya mengalahkan Tukang Kredit Panci pas menagih hutang.

"Lo hidup dijaman milenial, bukan jaman penjajahan. Bego banget, gitu aja nggak tau."

Pemuda kelahiran Jepang itu mengutuk dalam bahasa ibunya, membuat gadis ayu yang tengah meminum kopi Janji Jiwa itu mengerutkan kening, "Lo kalo kumur-kumur jangan disini. Jorok banget!"

Shotaro hanya mendelik dengan kesal sebagai responnya, sedangkan gadis ayu itu masih tenang meminum kopi nya sembari memasang wajah innocent—yang tampak begitu menyebalkan bagi sulung Osaki itu.

"Apa liat-liat, suka lo?" tanya si gadis ayu dengan sebelah alis yang terangkat. Membuat Shotaro gemas ingin membuangnya ke kolam hiu!

"Dih, mimpi!"

"Suka mah bilang aja~" goda yang lebih tua beberapa bulan sembari mengerling jenaka.

"Bakayaro!" umpat Shotaro kesal hingga rasanya ubun-ubunnya akan meledak saking panasnya karena menahan emosi.

Jika bisa mengembalikan waktu, Shotaro ingin kembali ke negara kelahirannya dan menolak mentah-mentah ajakan Ibunya untuk hidup di Indonesia dan berakhir bertemu gadis menyebalkan titisan Medusa didepannya ini.

"Udah nggak usah banyak ngomel, Dakocan. Mending lanjut kerjain tugasnya, biar cepet beres. Puyeng nih gue lama-lama deket lo."

Dalam hati Shotaro berteriak, "HARUSNYA GUE YANG NGOMONG GITUU!!!"






Started with

—Osaki ShotaroOur Japanese boy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Osaki Shotaro
Our Japanese boy


©Sillybearta, 2020


Vomment juseyoo~

Harta, Tahta, Beban ShotaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang