Hai Siarkan Di Gunung!

378 20 0
                                    

9.Hai siarkan di gunung!

"Yo, kamu bisa turuin aku di ujung jalan sebelum hotel aja gak?"

"Kenapa?"

"Gak papa, aku turun disana aja, kita masuknya terpisah aja."

"Hem? Kenapa begitu?" Tanyanya dengan dahi yang berkerut.

"Ya, aku ga mau aja kelihatan dekat dengan kamu!"

-CIIIIT- Sophio ngerem mendadak.

"Gusti! Sophio, hati-hati dong, kenapa ngerem mendadak sih? Untung aku pakai seat beltnya bener." Sambil mengelus janung gue yang kaget.

"Maksud kamu apa ga mau terlihat dekat dengan aku? Apa aku menjijikan sampai kamu ga mau dekat dengan aku?"

Eh kok dia malah tersinggung sih?

"Ngga, bukan gitu maksudku, aku hanya ga siap kalau ditanya-tanya soal hubungan kita."

"Hanya itu?"

"Iya hanya itu."

"Ya sudah."

Sophio kembali melaju tanpa menurunkan gue di ujung jalan. "Duh, aku turun sini aja deh."

"Ga boleh! Kasihan dedek bayinya, kamu bisa aja kuat, tapi dedek bayi belum tentu kuat. Udah kamu ga usah pusing menjelaskan hubungan kita, itu urusanku."

Ah, iya, dia benar, bayinya belum tentu kuat. Kenapa sih gue jadi penurut banget sama dia? Padahal dulu jaman sekolah gue sering banget masuk ruang BP dipanggil Bu Farrah karena sering ngebantah Miss Novi.

God! Kenapa yang gue nakalin waktu itu boss gue sih? Kalau tahu dia bakalan jadi boss gue, gue skip dia dulu ga akan gue mangsa. Ya ampun. Dia berhentikan mobilnya di lobby, dia pakai valet. Mana sekarang jam 7.40 pagi, lagi banyak-banyaknya karyawan yang dateng. Ada Mbak Widya, Mbak Linda dan Mbak Ira yang lagi ngumpul di depan.

Ya udahlah kepalang basah, mau gimana lagi? Gue turun aja, gue akan pura-pura nebeng si boss.

"Deuh... asik banget bareng boss ganteng." Bisik Mbak Linda sambil nyenggol tangan gue, bikin gue mau muntah, kalau aja lo tahu mbak dia sering marah-marah, males lo pasti mbak.

"Asik apanya?" Gumam gue.

"Selamat pagi pak." Sambutan hangat dari singa-singa betina ini, dibalas dengan senyuman manis banget oleh GM kami ini.

"Selamat pagi semua." Jawab Sophio dengan lembut, gue hanya mencebik dan buang muka, sok manis banget lo jadi orang.

-Cup-

DEMI KERANG HIDUP YANG DIPUJA SPONGE BOB! Sophio nyium pipi gue di depan umum!

"Met kerja sayang." Gitu katanya! Sambil berlalu.

-Blush- Muka gue yang ga pakai blush on langsung merah padam. The Singas Betina begitu terkejut, mereka melihat gue sambil menganga. Sebelum mereka menyerang dengan pertanyaan, gue harus kabur. Gue lari secepat kilat, sebelum mereka sampai di lift.

"Mas Beni! Cerita!" The Singas teriak sambil mengejar.

"Be! STOP!" Sophio teriak. Gue berhenti, The Singas berhenti. Sophio datang dengan muka yang ga enak banget. Mau marah dia.

"Kamu itu lagi hamil, kalau anak kita kenapa-kenapa gimana?" Dan saudara-saudara Sophio ngomognya dengan suara yang lantang dan di depan pintu lift yang belum tertutup, dimana itu lift penuh dengan karyawan dari banyak divisi. Belum lagi The Singas yang makin terkejut.

"Kamu ngapain sih teriak? Ga sekalian aja kamu umumin pakai toa mesjid!" Gue marah banget, gila, semua orang jadi tahu gue hamil sebelum nikah.

"Iya! Aku akan buat pengumuman di hotel kalau kamu calon istriku, calon ibu dari anak-anakku! Kamu jangan sembrono dong!"

Cewek nakal : Pregnancy love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang