Suara itu

322 16 0
                                    


5. Suara itu

Lima minggu berlalu sejak malam bulan madu yang uwwu... Gue lihat foto Sophio yang diam-diam gue ambil saat dia tidur, walau cuma satu gambar, soalnya ponsel gue langsung mati kehabisan daya. Kira-kira dia kangen gue juga ga ya? Ihh, apa sih lo Bening? Orang kayak dia ga mungkinlah kangen sama cewek nakal? Kalau dari yang gue rasakan, dia juga baru pertama kali begituan sama gue, karena kita sama-sama kaku dan ga pengalaman, tapi untung aja gue udah riset dulu sebelum begituan, udah gue tonton itu semua serinya Miyabi, tapi ga semuanya gue lakukan sama Sophio, yang adegan ikat mengikat ga gue lakuka, ihh jijay, masa diiket-iket gitu, kita cuma main gaya lalet ijo, gaya lumba-lumba, dan gaya gedebong pisang.

"Kangen, semoga kamu dapat wanita yang paling baik sedunia ya tamvan."

Hari ini gue shift malam, secara tertulis kerjanya dai jam 11 malam sampai jam 7 pagi, tapi kenyataannya gue jam 9 malam udah harus datang, lalu pulangnya nanti jam 9, karena apa? Karena saya manager, saudara-saudara. Kerja malam itu paling enak, minim trouble, dan kadang gue bisa main ke dapur F&B buat nyari makanan gratis, perbaikan gizi anak kos.

Saat lewat lobby ada kumpulan bodyguard, rupa-rupanya ada orang penting, siapa ya? Kepo dikit. Masuk ke restoran dulu, sambil mengamati, sambil nyari makanan.

"Bang Badrun, ini croisant masih enak ga? Bagi ya?"

"Hah? Kamu minta izin? Biasanya juga habis dulu makanannya baru laporan."

"Yeuh... gitu amad bang... makasih ya bang, enak."

"Itu doyan apa laper?"

"Laper! Eh bang, itu di FO banyak banget bodyguard, ada siapa?"

"Itu loh salah satu anggota dewan yang hype banget di Joystagram."

"Oh... yang romantis banget itu sama istrinya ya?"

"Preeet. Pencitraan doang itu, tu lihat aja bawa berapa model seksi?"

"Oh... gila, edun edun... Oke Bang, makasih ya croisantnya, aku minta esspresso ya? Lembur nih."

Gue penasaran banget sama itu politikus, pengen gue rekam dia, lumayan bisa jadi duit itu, gue jual aja ke lawan mainnya. Muehehehe. Tanduk gue keluar. Paling demen dah ah gue kalau udah shift malam banyak hal lucu-lucu.

Gue lihat di CCTV, wow itu politikus masuk sama 3 cewi-cewi sekseh dengan busana minim bahan, uuuh mau ewita rame-rame boss? Kuat juga boss!

Lagi asik-asik ngerekam, ehh ada penyusup masuk ke server utama, nyari data pelanggan. Damn it! Bikin kerjaan aja nih orang. Shit! Penyusup lagi nyari akses buat baca data rahasia! O...o kamu tidak akan bisa bebi, mohon maaf terima jebakan virus ini, nanti dia akan mengira dia sudah bisa masuk, dia akan klik ini, lalu virus akan menyerang dia, lumayan biki ngehang komputernya.

Tiba-tiba udah pagi aja, penyusupnya ga hanya satu, tapi ada lima, dalam rangka apa sih mereka? Untung pas gue yang jaga, besok gue upgrade deh IPS (Intrusion Prevention System) dan IDS (Intrusion Detection System)nya.

Upgrade done! Waktunya pulang, mata udah segaris, ngantuk bangged wankawan. Baru juga sampai lobby, udah ada yang manggil-manggil.

"Mas Beni!"

"Abangnya udah mau pulang mbak, dagangannya udah habis." Jawab gue sembarangan.

"Beni! Tunggu."

"Apa sih mbak Wid? Ngantuk nih mau pulang."

"Eh jangan dulu, nanti jam 11 GM baru datang. Semua karyawan diwajibkan datang menyambut."

"Mbak, aku ga datang juga ga akan ada yang sadar dan ga berdampak apapun."

"Eh, tapi nanti dicatat Pak Roy loh. Trus GM baru orangnya perfectionist loh, nanti bisa jelek assessment kamu."

"Tapi aku udah ngantuk banget mbak..." Jawab gue memelas.

"udah lo tidur di ruangan lo bentar, trus nanti jam 11 naik ke ball room."

"Bused. Cuma perkenalan aja di ball room. Eh ada makan-makannya dong?"

"Ada."

"Ahh dari tadi dong mbak bilang kalau ada makanan. Sip lah, datang pasti aku."

Gue balik badan, masuk lagi ke ruangan gue. Ngapain sih tuh GM pakai acara datang ke sini segala, dulu Pak Nicho ga pernah kesini, jarang-jarang, semua yang handle Pak Roy. Tanpa GM, hotel ini juga udah on track. Tapi karena gue masih jongos ye disini, don't bite the hands that feed you, begitulah, jangan gigit tangan yang sudah memberi kamu makan! Jadi nurut aja deh selama lo masih butuh gaji.

Sudah jam 11 kurang 10 menit, untung Jun membangunkan, kalau ngga bisa lewat acara makan siang gratisnya. Gue udah mempebaiki dandanan gue, jas masih rapi, sepatu masih kinclong, kacamata udah bersih.

"Mbak gawat mbak." Jun menghampiri dengan panik, gue jadi ikutan panik. Latah.

"Kenapa Jun kenapa?"

"Namanya mbak... Nama..."

"Nama apa? Ada yang masuk data base? Ada penyusup masuk?"

"Bukan mbak, itu nama, nama GM baru salah, gawat mbak."

"Hah?" Dari yang panik setengah mampus jadi emosi seluruh jiwa raga. "Lo panik cuma karena nama GM?"

"Iya mbak, kabarnya beliau itu galak banget mbak. Nanti kita bisa dipecat mbak!"

"Kita?" Gue kerjain juga nih Jun, biar makin panik. "Kan yang bikin elo, ntar gue bilang aja yang salah elo, jadi lo sendirian yang dipecat."

"MBAAAAKKK... Kejam! Roma kamu kejam Roma!"

"Huahahaha, ya udah sih tinggal ganti aja, timbang nama aja repot! Udah aah gue mau naik duluan, biar dapat pojokan, ngantuk gue!"

Tepat seperti perkiraan gue, ball room masih sepi, gue pilih tempat mojok depan standing AC. Lumayan bisa nyender dikit. Merem dulu lah gue, belum ada orang ini. Ga berapa lama ruangan semakin ramai, orang-orang sudah menempati tempat duduk masing-masing. Sambil memejamkan mata, gue mijor tentang Sophio, mengingat memori malam bulan madu yang uwwu.

Terdengar Pak Roy, asisten GM memberikan kata sambutan, gue masih merem, ga penting banget acara ini, yang penting itu acara makan-makannya. Muehehehehe.

"...mari beri sambutan meriah untuk GM kita yang baru, bapak Sophio Rahmat."

Tuh kan, parah halusinasi gue, masa gue dengarnya Sophio, duh otak gue udah penuh dengan Sophio.

"Selamat siang rekan sekalian..."

Tuh kan, suara GM baru aja terdengar seperti suara Sophio. Oh Sophio betapa hadirmu telah menelusup kedalam relung jiwaku. "Faster baby... ohh."

"Beni! Kenapa kenapa?"

"Eh mbak Wid... gak papa mbak." Gue tersenyum kaku, malu banget gue tanpa sadar bergumam begitu.

Alih-alih malu, gue pura-pura aja serius memperhatikan GM ngomong, tapi yang ada mata gue melotot, jantung gue bedebar kencang, tubuh gue gemetar. Saudara-saudaraku sekalian, GM baru ya, sungguh ternyata dia SOPHIO... malaikat yang udah gue gagahin. Oh God, takdir macam apa ini. Eh dia ga mungkin ngenalin gue dong? Gue kan ga dandan, dia pasti ga sadar kalau ini gue. Jadi tenang, kita tetap makan-makan dan jaga jarak dari GM baru. Lagian ya guekan Cuma bawahan, ga mungkinkan seorang GM membutuhkan gue? Lalu biasanya GM ga pernah ke hotel sering-sering, paling setahun beberapa kali. Tenang Be, kita masih selamet...

Cewek nakal : Pregnancy love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang