Chapter 26 - Feeling blue

1.8K 386 770
                                    

🍁 Jenuh - Rio Febrian (Michela Cover)

🍁 Jenuh - Rio Febrian (Michela Cover)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Feeling blue

Idiom ini merujuk pada perasaan 'sad/depressed' alias berada dalam fase di mana suasana hati jelas sedang tak baik-baik saja.

***

Banyak penelitian yang bilang kalo cinta dan cocaine itu sama-sama mengaktifkan sesuatu di otak kita, yang bisa buat kita bahagia.

Sebagai penikmatnya, kita sering gak sadar akan bahayanya.

Jungwoo, dia ada di fase itu.

Gak selalu menguatkan, seringnya cinta itu malah melemahkan. Dia curiga, tapi takut buat sampaikan, dia gak mau kalo Cherry anggap dia orang yang negative thinking.

Tapi, sikap Cherry belakangan makin beda, makin sering kelayapan tanpa kasih tau Jungwoo, dan kentara banget kalo Cherry lagi coba menghindar.

Contohnya tadi, Jungwoo jelas bilang ke Cherry kalo Jungwoo yang anter dia pulang sekolah, nyatanya Cherry kabur entah kemana dan sampai sekarang malah gak ngabarin dia.

Padahal, ini udah pukul 10 malam, Dejun juga masih sibuk di Harbour 6 miliknya.

Pintu klasik putih milik keluarga Yaochen terbuka, Jungwoo bisa liat Cherry dengan uniform lengkapnya lagi nutup pintu.

"Kamu dari mana aja, Cher?"

Cherry terkesiap, langkahnya mundur beberapa, jelas terkejut akan kehadiran Jungwoo, gak nyangka kalo Jungwoo masih nungguin dia selarut ini.

"Jalan."

"Sama siapa? Saya tanya Jeno, Jaemin, Mark, Aloysia, dan Cicely tadi... tapi mereka bilang, kamu gak lagi sama mereka. Jadi, temen yang mana Cher?"

"My friends aren't just them, sir. Gak semua temen aku harus sir kenal," ungkap Cherry.

Jungwoo menelan ludahnya sulit, rasa sesak di dadanya muncul gitu aja dengar kalimat itu, tapi gak lama, Jungwoo membingkai lembut wajah Cherry, kasih mimik khawatirnya ke Cherry.

"Iya, gak apa-apa kalo kamu mau jalan sama temen kamu, gak apa-apa kalo kamu mau jalan selarut ini... asalkan saya tau, saya cuma mau mastiin kamu aman, Cherry."

Cherry diam, mengalihkan tatapannya dari wajah Jungwoo.

"Being a boyfriend is a responsibility. Udah tanggung jawab aku untuk gak biarin kamu sendirian, untuk buat kamu merasa aman, and never break your trust," ujar Jungwoo, suaranya terdengar serak, kayak nahan air mata.

Percuma.

Jungwoo tau jelas, Cherry sendiri gak akan sadar kalo sikapnya berubah.

Dengar itu, perlahan Cherry memberanikan diri menatap lekat mata Jungwoo yang berkaca-kaca.

CHARMOLYPI | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang