Luna menunggu dengan gelisah,,, perkataan seputar suaminya benar benar mengganggu,, kenapa ingatan tentang ia yg telah menikah sama sekali tidak ada??
Dan apa yg dikatakan para lelayan kurang ajar itu,,, suaminya adalah kesatria rendahan dengan wajah buruk,,,Mereka tidak bisa mengatakan itu sembarangan,, apa mereka pikir sehebat itu?? Ck,,,
Luna benar benar benci berada pada taraf perbedaan status,, ia dulu merasakan hal itu,, betapa kejamnya orang orang dengan status tinggi yg merendahkannya, dan betapa tidak tau malunya orang yg tidak lebih baik darinya justru berkata kejam,,,
Sebenarnya ada untungnya juga jika memang dirinya sudah menikah, apalagi jika ia dibawa pergi dari tempat terkutuk ini,,, ia akan jauh lebih senang jika itu terjadi,,,
Prinsipnya adalah pernikahan hanya akan ada satu kali dalam hidupnya,, seburuk apapun suaminya jika ia memperlakukannya dengan baik ia akan slalu mencurahkan seluruh perasaannya kepada suaminya,,
Tunggu,,,
Wajah luna tiba tiba memerah,,,
Pikiran tidak senonoh mulai munculApa sebelumnya mereka pernah melakukan itu?? Bukankah ritual pernikahan didunia ini dengan bukti darah keprawanan di atas ranjang,,, astaga!!!
Luna sekarang benar benar semerah kepiting rebus"apa caramu menyambut suamimu seperti ini? "suara sarkatis dan dingin itu membuat luna menatap sosok tinggi di arah pintu,,,
Pria itu berbadan tinggi dan ramping,, topeng setengah wajah menutui dahi hingga matanya, iris mata zamrud tua terlihat indah, kulitnya terlihat putih, dan rambut merah tuanya terlihat mencolok
Apa dia suaminya??
Luna mengernyit,,,Bukankah dia seorang kesatria? Lalu mengapa sosok didepannya justru terlihat seperti model atau idol baginya,,,
Decakan tidak senang keluar dari bibir merahnya,, langkah kaki tegap memenuhi ruangan dan tanpa aba aba tubuh luna sudah tertarik kedepan dan bibir hangat menempel pada bibirnya,,,
Matanya membelalak kaget merasakan sentuhan dibibirnya,,,
"tutup matamu gadis bodoh! "peringatan kecil itu membuat luna menatap mata itu,,,
Sebuah tangan kini menutupi pandangannya dan sentuhan dibibirnya kembali terasa, cengkraman di pinggangnya semakin mengerat, menarik tubuhnya mendekat kearah pria itu
Nafas luna terengah engah setelah ciuman itu berakhir,, keduanya saling memandang,,,
"apa kau melupakan suamimu sendiri nona"ucapan sarkatis masih menggema di telinganya
"apa kau benar benar suamiku? "ucapan luna membuat pria itu tidak senang
"apa kau berharap aku benar benar mati dalam pertarungan? "ucapnya kesal
Luna membelalak,,
Bukan salahnya jika luna yg asli tidak memberikan ingatan tentang pria didepannya ini,,,"sepertinya kau tidak senang aku kembali"
"apa yg kau bicarakan"ucap luna menimpali
"seorang istri pasti senang saat melihat suaminya kembali dengan keadaan selamat"gerutu luna, ,,mata pria itu menyipit curiga,,,
Yah,,, bagaimanapun mereka telah menikah,, tapi itu ciuman pertamaku,,
"lalu, mengapa kau tidak mengikuti perintahku"ucapnya tidak senang
Luna mengernyit menatap pria asing dengan suara maskulin ini
"apa yg kau perintahkan?"
Senyum sinis muncul dibibir pria itu

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
FantasyLuna mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya terbunuh, namun saat ia meyakini kematiannya ia justru terbangun di tempat yang disebut Erros, ia pun tidak tau tempat apa itu yang ia ketahui hanya ia sekarang adalah seorang putri payah dari keluarga...