Bagian. 02
******
"Bara." Panggil Citra dengan pelan, dia tidak bermaksud untuk merusak hubungan Jessica dan Bara namun apa lah daya dia mencintai Bara lebih dari apapun. Katakan saja dia egois, karena masalah cinta dia harus mengorbankan persahabatannya yang terjalin selama dua tahun ini.
Bara menatap Citra penuh kebencian karena Citra dia harus kehilangan Jessica wanita yang bisa mengerti dan memahami dirinya lebih dari siapapun.
"Wanita jalang tidak tau diri, enyahlah gue muak liat muka busuk lo itu!" Bentak Bara emosinya tiba-tiba naik saat mengingat jika Citra yang menjebaknya untuk melakukan seks di apartemen Jessica malam itu. Dia memberikan obat perangsang di minuman yang Jessica buat untuknya dan saat itu Jessica tengah pergi ke supermarket sendiri dan semuanya terjadi begitu cepat. Dia tidak sadar jika dia tengah melakukan hal yang tidak senonoh di apartemen Jessica. Sejak saat itu sedikit demi sedikit sikap Jessica berubah terhadap dirinya.
"Bara, aku lakuin itu karena aku mencintai kamu. Aku iri terhadap Jessica yang bisa dengan mudah mendapatkan kamu!" Tangis Citra menambah rasa jijik Bara terhadap Citra.
"Lo tau kenapa Jessica bisa dengan mudah mendapatkan gue, itu karena dia tidak jalang seperti lo. Lo harusnya sadar dimana posisi lo sekarang!" Bentak Bara lalu setelah itu dia pergi dari hadapan Citra percuma berbicara kepada wanita itu karena bisa saja dia membuat Bara naik darah.
.......
"Hm Daniel aku minta maaf atas perbuatan Bara tadi terhadap kamu." Ucap Jessica kini keduanya tengah berada di ruang UKS Daniel membawa Jessica kesini karena melihat tangan Jessica yang memar ternyata tarikan yang di lakukan oleh Bara sangat kencang.
"Itu bukan salah kamu Ca, lupakan tentang itu. Apa nanti kamu akan latihan untuk acara minggu depan?" Tanya Daniel dia tidak ingin membahas Bara, pria yang notabenenya adalah kakak tingkah yang sombong.
"Tentu saja aku akan latihan, biar nanti pas tampil akan sangat sempurna." Melihat senyum Jessica membuat Daniel ikut tersenyum juga dia tidak menyangka di balik penampilannya Jessica sangat manis dan lucu.
Setelah dari UKS Daniel mengantar Jessica ke kelasnya, mereka beda kelas Daniel di kelas Ips dan Jessica di kelas Ipa.
"Sampai jumpa nanti sore ya." Ucap Daniel lalu dia mengacak pelan rambut Jessica dan membuat gadis itu menggerutu karena rambutnya berantakan.
"Ah Daniel!" Daniel hanya bisa tertawa mendengar rengekan Jessica. Dia berlari mengindari Jessica yang hendak mengamuk. Semua tingkah mereka tidak lepas dari tatapan Bara. Bara tersenyum melihat Jessica yang lebih bahagia tanpa dirinya tapi Bara tidak bisa melepaskan Jessica untuk orang lain karena gadis itu adalah takdirnya dan Bara akan berusaha merebut perhatian Jessica kembali.
........
Jam pulang sekolah sudah berakhir sejak lima menit yang lalu, Jessica bersiap untuk pergi ke lapangan basket hari ini dia tidak bisa berlama- lama karena dia memiliki janji dengan orang tuanya.
Jessica sedikit berlari agar segera sampai di tempat tujuannya dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang sampai membuat dia terjatuh dan mengaduh kesakitan.
"Sial!" Maki Jessica lalu dia menatap orang yang dia tabrak. Saat melihat orang itu Jessica tidak perlu bersusah payah untuk meminta maaf. Dia berdiri lalu hendak pergi namun namanya di panggil otomatis langkah Jessica berhenti.
"Jes, aku minta maaf sungguh aku mencintai Bara." Dengan tidak tau malu Citra mengutarakan apa yang dia anggap benar dan membuat Jessica mengepalkan tangannya.
"Dasar penghianat, silahkan ambil Seorang jalang sangat cocok dengan penjahat kelamin!" Ucapan menusuk Jessica membuat Citra naik pitam dia tidak terima dengan perkataan Jessica yang seakan merendahkan dirinya.
Plak!
"Aku tidak bisa tinggal diam saat kamu selalu merendahkan ku!" Bentak Citra dia tidak segan menampar Jessica hingga bibir Jessica mengeluarkan darah segar.
"MEMANG ITU KENYATAAN LO NGAMBIL BARA DARI GUE DAN DENGAN TIDAK ADA RASA MALU LO NGAKUIN KALAU LO CINTA SAMA DIA!" Teriak Jessica sambil mengeluarkan air matanya sudah cukup sekarang dia akan membuat perhitungan dengan Citra.
"PANTESAN AJA KETURUNAN LO ITU JALANG SEMUA, DAN TIDAK BISA LIHAT KEBAHAGIAN ORANG HAH!" Mendengar perkataan Jessica membuat Citra kembali mengangkat tangannya dan hendak menampar Jessica namun tangannya ditahan oleh seseorang.
"JANGAN BERANI NYAKITIN JESSICA!"
Plak!Plak!
"Itu buat lo yang gak tau malu dan membuat Jessica terluka!"
"Ba---bara?!" Ucap Citra dia tidak menyangka jika Bara dengan berani memukul nya. Selama ini dia mengenal Bara dia adalah sosok yang lembut dan tidak akan pernah berani menyakiti seorang perempuan.
"Ciuh, tidak tau malu!" Bara meludah tepat di depan Citra yang terduduk di lantai karena tamparannya tadi.
"Are you okay sayang?" Tanya Bara dan Jessica hanya mengangguk dia tidak menyangka akan sikap kasar yang di perlihatkan oleh Bara tadi.
Bara membawa Jessica masuk ke dalam mobilnya, dia tau gadis itu masih syok dan Bara memakluminya karen selama ini Jessica tidak tau sisi gelapnya.
"Dimana ponsel kamu sayang?" Tanya Bara, dan lagi Jessica hanya memberikan ponselnya dengan suka rela. Bara membuka aplikasi chatting lalu membuka grup Jessica dan memberitahukan bahwa dia tidak bisa ikut latihan hari ini.
"Kita pulang ke apartemen ku ya." Lalu Bara menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan parkiran sekolah. Bara mengenggam tangan Jessica dan sesekali membawa tangan itu untuk dia kecup. Dia suka saat Jessica seperti ini, menjadi gadis penurut.
Mobil Bara memasuki parkiran apartemen mewah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
"Kita sudah sampai." Lalu Bara membawa tas Jessica namun dengan cepat gadis itu mengambilnya.
"Tidak usah, gue bisa bawa sendiri." lalu Jessica keluar dari mobil Bara, dan Bara hanya bisa menghela nafas saat melihat perubahan Jessica.
"Aku rindu masakan kamu, bisakah kau memasak makan kesukaan ku sekarang?" Tanya Bara dengan hati-hati sekarang ini keduanya tengah duduk di sofa yang berada di ruang tamu Apartemen Bara.
Tanpa menjawab Jessica langsung menuju dapur yang ada di apartemen Bara. Selama satu tahun ini semua keperluan Bara dia yang urus dari hal kecil maupun besar. Orang tua Bara sudah mengetahui hubungan mereka dan mereka menyetujui jika Bara dan Jessica menjalin hubungan. Begitupun orang tua Jessica namun kedua belah pihak keluarga belum tau jika sekarang ini hubungan Bara dan Jessica sedang renggang.
"Lain kali beli bahan masakan, di kulkas cuma ada telor sama sayur ini doang." Kata Jessica masakannya sudah selesai dia memasak telur di campur dengan sayur hijau. Sebenarnya Bara tidak menyukai sayur namun karena Jessica yang memasaknya dia akan memakan makan itu.
"Selalu lezat dan kau yang terhebat sayang." Puji Bara dan tanggapan Jessica hanya wajah datarnya saja. Dulu saat Bara memuji masakannya Jessica akan tersipu namun sekarang tidak lagi, dia sudah kebal dengan mulut manis Bara.
"Biasa aja kali!" Ketus Jessica lalu dia ikut memakan masakannya. Tidak buruk dia sangat bersyukur karena dia dianugrahi pandai di dapur.
........
Yuk ributin lapak ini, cunglah klen wkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/250994171-288-k407081.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Ex-Boyfriend
Romance-Pindah ke Gonovel dengan judul yang sama- Apapun yang Bara inginkan harus ia dapat! "Rilex rasanya sangat nikmat sayang" Ucap Bara Jessica hanya ingin kehidupannya kembali normal sebelum dia bertemu dengan Bara. "Aku benci diriku yang tidak bisa l...