BAGIAN. 04

7.3K 285 16
                                    

Bagian. 4

******

Jam menunjukkan pukul 5 pagi, Jessica bangun dengan sendirinya dia melihat ke arah Bara yang masih setia bergelut dibawah selimut sambil memeluk tubuhnya. Entah kapan dia dan Bara tidur seperti orang berpelukan seperti ini. Jessica menyingkirkan tangan Bara yang bertengger di pinggangnya dengan erat. Setelah terlepas Jessica dengan pelan turun dari atas kasur dia menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, hari ini mereka libur karena hari sabtu. sekolah hanya sampai hari jumat saja jadi Jessica tidak perlu repot untuk mandi dan berangkat ke sekolah.

Jessica keluar dari kamar mandi dan menatap ke arah Bara yang sudah terbangun dari tidurnya dan menatap ke arah Jessica sambil tersenyum.

"Pagi sayang, kau terlihat cantik pagi ini." Jessica tidak menanggapi perkataan Bara dia hanya memutar bola matanya saja. Jessica mendekati jendela dan melihat ke arah luar, ternyata hujan turun dengan lebat pantas saja dingin dan Jessica ingin kembali tidur namun karena ada Bara di atas kasur dia mengurungkan niatnya.

"Kemarilah." Panggil Bara sambil menepuk kasur kosong di sampingnya.

Jessica menatap Bara sebentar lalu menggeleng kepalanya. Dia lebih baik duduk di sofa dari pada duduk di dekat Bara, bisa bahaya nanti jika dia menuruti perkataan Bara.

"Tidak mau?" Lagi Jessica menggeleng sebagai jawabannya. Bara turun dari atas kasur dengan hanya menggunakan boxer tanpa atasan dia tidak peduli toh Jessica bukan anak kecil lagi. Jessica yang melihat hal itu langsung memalingkan wajahnya kearah lain.

Bara mendekati Jessica lalu mengangkat tubuh Jessica agar bisa duduk di atas pangkuannya, Jessica memberontak namun dengan cepat Bara memeluk pinggangnya dengan erat, haruskah pagi ini dia memiliki Jessica seutuhnya? Otak Bara tiba-tiba berpikir hal tersebut, dia harus memiliki Jessica dia tidak mau melihat Jessica persama pria lain terlebih pria itu adalah Daniel.

Bara menatap Jessica dengan pandangan tajam, dia menarik pelan kepala Jessica agar memudahkannya mencium gadis itu. Bara dengan perlahan mengecup dan melumat bibir Jessica, dia membawa tangan Jessica agar memeluk lehernya lalu Bara bangun dan membawa tubuh gadis itu ke atas kasur, dia harus melakukannya lebih cepat jika tidak Jessica akan sadar dengan apa yang dia lakukan. Sedangkan Jessica seperti orang yang terhipnotis dan menuruti semua perlakukan Bara terhadap dirinya.

Bara melepas baju tidur Jessica dengan cepat tanpa menyisakan apapun, dia takjub melihat tubuh gadis yang ada di bawahnya. Sial kenapa Bara tidak pernah berpikir untuk melakukan ini saat mereka pacaran, bahkan sudah 1 tahun mereka pacaran dan Bara hanya bisa mencium Jessica tanpa meminta lebih dari gadis itu.

"Eenngghhh...." Lenguh Jessica saat kedua tangan Bara meremas kedua panyudaranya. Dia tersadar dan langsung menjauh dari Bara, dia menatap tubuhnya yang naked dan tidak menggunakan sehelai benangpun.

"Aaaaa....apa yang kau lakukan!!" Teriak Jessica, dia berusaha melilitkan selimut ke tubuhnya yang tidak tertutup oleh apapun, Bara mendekati Jessica dengan perlahan dia melepas Boxernya tanpa memperduli kan Jessica yang terus berteriak menyuruhnya menjauh.

"Relax sayang, kau tidak ingin merasakan ini hm." Tunjuk Bara ke arah miliknya yang sudah menegang.

Jessica menangis saat melihat bahwa Bara berubah menjadi monster hari ini, dia tidak seharusnya berada di jangkauan Bara. Bara dengan sekali sentak menarik kaki Jessica sehingga gadis itu terkejut dan terletang di atas kasur, Bara dengan cepat menindih tubuh gadis cantik itu. Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah manis milik Jessica.

Bara mulai melancarkan aksinya dia tidak peduli jika nanti Jessica akan tambah membencinya, Bara tidak ingin membuat Jessica pergi darinya dan berdekatan dengan sepupu laknatnya itu. Bara tau jika Daniel ingin memiliki Jessica, apa yang Bara miliki Daniel pasti ingin memilikinya namun kali ini beda. Jessica adalah miliknya dan Bara tidak mungkin berbagi jika itu sudah menyangkut soal Jessica.

"Aku mohon jangan seperti ini Bara" ucap Jessica sambil terisak mencoba menghentikan niat dari pria tersebut.

"Jangan seperti apa? Seperti ini hm" pria itu meremas kedua payudara Jessica secara bersamaan. "Atau seperti ini?" Lalu pria itu membelai bibir vagina Jessica membuat ia berjengit dan menggeram tertahan.

"Mulutmu mungkin berkhianat, tetapi tidak dengan tubuhmu sayang" pria itu memasukan kedua jarinya kedalam kewanitaan Jessica secara bersamaan. Jessica terkejut bukan main, dia tidak pernah di lecehkan seperti ini dan Jessica benci pada dirinya sendiri karena tidak bisa melawan Bara.

"Ahhh...." Jessica benci dengan mulut sialan yang tidak bisa diajak untuk berkompromi. Sungguh ia terlihat sangat tidak bermoral dihadapan Bara, dia tau Bara akan bahagia saat mendengar suara desahannya. Sungguh rasanya Jessica ingin kabur saja.

Bara mulai memaju mundurkan jarinya, rasa sempit itu membuat jari Bara tersedot dan dia menggeram tertahan. Ini baru jari yang masuk dan Bara sudah merasa tertelan ke dalam, apa lagi jika milik nya yang masuk.

Bara mencabut kedua jarinya sebelum Jessica mendapatkan pelepasan, Bara tidak ingin jika Jessica duluan keluar dia akan menyiksa perempuan ini. Bara menjilat kedua jari nya di depan wajah Jessica dengan sensual. Kelakukan Bara membuat Jessica hampir muntah bagaimana bisa pria itu dengan santai menjilat jarinya.

"Rasanya sangat nikmat sayang." Bisik Bara, lalu dia melebarkan kedua kaki Jessica hingga gadis itu mengakangi dirinya.

"Maaf aku melakukan ini sayang, tapi percayalah aku mencintai mu." Lalu Bara menuntun miliknya untuk masuk ke dalam milik Jessica yang tidak pernah terjamah oleh siapapun itu. Jessica menahan perut Bara dengan kedua tangannya dia merasa sakit saat milik Bara sudah masuk dengan pelan.

"Ti--tidak Bara!" Tolak Jessica namun penolakan itu tidak Bara gubris karena dia ingin segera memiliki Jessica seutuhnya. Bara menyingkirkan kedua tangan Jessica yang terus mencoba menahan dirinya untuk maju. Dia mengenggam kedua tangan itu sambil berusahan memasukkan miliknya ke dalam diri Jessica yang sangat sempit.

Dengan sekali hentak seluruh milik Bara masuk dan membuat Jessica berteriak kencang dan menangis keras. Bara tidak bergerak dia menunggu Jessica terbiasa dengan miliknya, lalu setelah beberapa menit Bara mengeluarkan miliknya dan membuat Jessica merasa lega dan dia pikir semuanya sudah selesai sampai disitu namun pikirannya salah, setelah Bara mengeluarkan miliknya tadi pria itu kembali tiba-tiba memasuki dirinya.

"Aaarrrggghh---Bara!" Teriak Jessica

"Rilex sayang, aku ingin kamu menikmati ini." Pinta Bara namun Jessica tiba-tiba menangis dia sangat bodoh sekarang dia seperti seorang jalang yang mau saja mengakang untuk seorang Bara.

Bara mencium dan melumat bibir Jessica sambil mulai bergerak perlahan, dia menggeram tertahan baru kali ini dia merasakan seoarang perawan, selama ini dia selalu main dengan wanita 'bekas' bahkan teman Jessica saat itu juga tidak perawan. Bara pikir seorang perawan sudah hampir punah namun dia salah ternyata gadisnya masih perawan dan Bara bangga karena sudah menjadi orang pertama untuk Jessica.

"I love You." Bisik Bara dan kembali menambah hentakan pinggulnya, Jessica hampir pingsan karena kebruntal Bara terhadap dirinya.

........

Lagi gak nih?

Kalian kemana sih? ya ampun tidak ada yang membaca sepertinya :(

Bosan sama ceritanya?

Obsession Ex-BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang