Bagian. 3
******
"Kamu nginap disini aja ya, aku masih ingin menghabiskan waktu bersama." Ucap Bara saat melihat Jessica hendak pergi.
"Gue harus pulang, gue udah pesan taxi." Lalu Jessica memasang sepatu miliknya namun di cegah oleh Bara.
"Please yang, aku mau ngabisin waktu sama kamu."
"Jangan kira gue yang nurutin perkataan lo hari ini, lo jadi seenaknya sama gue. Gue cuma berterima kasih karena udah nyelamatin gue dari Citra tadi!" Lalu Jessica membuka pintu apartemen, dia tau password apartemen ini karena Bara tidak mengubahnya sejak mereka putus.
Bara menarik tangan Jessica agar gadis itu tidak keluar dari apartemennya, perlakuan Bara membuat Jessica marah.
"Apaan lo hah!" Teriak Jessica wajah marah Jessica membuat Bara hendak tertawa sungguh sangat lucu saat Jessica mengeluarkan ekspresi seperti itu.
Bara kembali mengunci apartemen lalu membawa Jessica ke dalam kamar miliknya. Kamar yang biasa mereka tempati untuk Istirahat. Bara melempar tas Jessica tak tentu arah.
"Kenapa sekarang kamu berani melawan hm?" Tanya Bara dia mendudukkan Jessica di atas kasur besar miliknya.
"Kenapa gue gak boleh lawan lo, lo pikir gue takut hah!"
"Bicara kamu tidak sopan sayang." Tegur Bara Lalu dia menunduk hendak mencium bibir Jessica namun dengan cepat gadis itu menghindar dari serangan Bara. Bara hanya bisa menggeram ketika melihat penolakan dari Jessica.
"Bahkan kamu nolak aku?!" Jessica menatap Bara dengan tatapan marah, apa pedulinya jika Jessica menolak toh mereka sudah tidak ada hubungan lagi.
"Awas gue mau pulang. Ini udah lewat dari jam biasanya gue pulang!" Lalu Jessica mendorong Bara agar menjauh dari tubuhnya. Jessica menarik nafas sebentar sebelum mengambil tas miliknya yang di lempar oleh Bara tadi.
"Satu langkah kamu keluar dari kamar ini, aku akan membuat pria yang bernama Daniel itu tidak bernyawa lagi!" Suara dingin Bara membuat Jessica tidak jadi melangkah. Entah kenapa ancaman Bara seperti nyata akan terjadi.
"Kembali ke sini, ganti seragam kamu dan kita akan tidur." Perintah Bara masih dengan suara dingin khas pria tersebut. Jessica lagi-lagi tidak menuruti perkataan Bara, untuk apa dia menurut toh mereka bukan lagi sepasang kekasih. Dulu memang Bara boleh mengatur dirinya namun untuk sekarang tidak lagi, Bara adalah orang lain untuk Jessica.
"Minggir, gue gak ada urusan lagi sama lo!" Lalu Jessica tidak memperdulikan tas nya dia harus segera pergi dari tempat Bara karena dia tahu pria ini akan berbuat hal yang di luar nalar kepadanya jika sedang marah. Dulu pernah Bara marah kepadanya saat dia melihat Jessica tengah tertawa bersama dengan pria lain dan itu membuat Bara murka dan menghukum Jessica dengan cara mengguyur tubuh Jessica dengan es lalu setelah itu di tidak mengijinkan Jessica menggunakan pakaiannya selama satu malam dan hasil nya, Jessica sakit pada pagi hari nya dan saat itu Jessica sangat trauma dengan Bara.
Bara itu tidak mengenal rasa sakit jika sudah menghukum seseorang, dia akan menghukum orang itu sampai mendengar teriakan memohon dan itu akan membuat Bara puas.
"Baiklah kamu sepertinya akan menemukan berita besok pagi dan ingat Jes aku tidak akan melepaskan mu jika kita kembali bertemu lagi. Jadi larilah, menjauh dari ku sebelum aku mengurung mu disini!" Teriak Bara, Jessica meneruskan langkahnya, dia lupa bahwa nyawa seseorang telah ia pertaruhkan untuk dirinya sendiri. Dia tidak memikirkan Daniel pria yang beberapa waktu ini menemani dirinya.
Saat langkah Jessica sudah sampai di depan pintu keluar apartemen tiba-tiba dari arah berlawanan dia melihat Daniel yang tengah berjalan santai. Dia baru mengingat apa yang Bara katakan tadi untuk nya.
"Daniel!" Panggil Jessica dan membuat langkah pria tampan itu terhenti.
"Ca, kamu ngapain disini. Tadi sore kenapa tidak ikut latihan?" Tanya Daniel dengan heran.
"Uhm itu aku sibuk, kamu ngapain kesini?" Tanya Jessica dengan cemas, dia sana dia melihat Bara menyeringai menatap Daniel dan dirinya secara bergantian.
"Oh aku ingin mengunjungi sepupu ku, dia tinggal disini." Jawab Daniel, dia menatap heran ke arah wajah Jessica yang terlihat ketakutan dan cemas.
"Kamu kenapa?"
"Antar aku pulang please." Mohon Jessica, dia ingin menjauhkan Daniel dari jangkauan Bara.
"Maaf Ca, tapi aku gak bisa nganterin kamu. Sepupu aku lagi sakit jadi aku harus menemaninya." Kata Daniel dengan nada menyesal. Daniel melihat Bara yang berjalan ke arah nya dan Jessica.
"Sayang!" Panggil Bara kepada Jessica dan membuat perempuan itu ketakutan. Bara memeluk pinggang Jessica dengan sambil meremasnya dengan kuat sampai membuat Jessica mengaduh kesakitan.
Bara menatap Daniel dengan wajah datar, dia tidak suka dengan Daniel pria yang sok akrab dengan wanitanya. Haruskah dia menghabisi Daniel malam ini? Tapi jika ia menghabisi pria ini maka dia akan dapat masalah dan itu membuat Bara tanpa sadar meremas dengan cukup kuat pinggang Jessica.
"Auh..." Ringis Jessica
"Ca, are you okay?" Tanya Daniel dengan khawatir dia menatap ke arah tangan Bara.
"Kau menyakiti nya bodoh!" Maki Daniel dan membuat Bara menatapnya dengan menyeringai.
"Jangan ikut campur, siapa yang lebih bodoh gue apa lo?" Tanya Bara dengan nada mengejek.
Wajah Daniel merah padam, jika saja dia bisa menghajar Bara sekarang maka sudah dipastikan wajah songong itu akan mendapatkan bekas tangannya. Daniel tidak menanggapi Bara, dia menatap Jessica.
"Aku minta maaf gak bisa nganterin kamu Ca." Jessica hanya bisa mengangguk padahal sekarang dia sangat ketakutan. Daniel pergi dari hadapan mereka namun sebelum itu dia membisik kan sesuatu ke arah Bara.
"Aku akan membalasmu, sepupu!" Lalu Daniel pergi dari sana tanpa peduli lagi dengan Bara yang terdiam. Tidak ada yang tau jika kedua pria tampan itu adalah keluarga karena di sekolah mereka seperti orang asing dan Bara juga tidak pernah Menunjuk jika dirinya dan Daniel adalah sepupuan.
Daniel itu adalah anak dari adik ayah Bara, namun dia dan Daniel tidak pernah akur. Entah apa penyebabnya tapi sejak kecil keduanya selalu bersaing, namun Daniel tidak naik kelas saat itu karena dia membuat kesalahan fatal yang menyebabkan dirinya di skors oleh sekolah karena memukul teman kelasnya sampai masuk rumah sakit.
"Jadi malam ini Jessica akan tidur dengan Bara." Bisik Bara di telinga Jessica dan membuat gadis itu ketakutan. Apa yang dimaksud tidur oleh Bara itu dalam arti lain? Jika ia dia tidak akan pernah sudi.
"Gue harus pulang Bar." Bara tidak peduli dia terus membawa Jessica berjalan memasuki apartemennya dan dengan terpaksa Jessica kembali memasuki neraka itu.
Cup!
Bara mengecup bibir Jessica dengan penuh perasaan, selama pacaran mereka tidak pernah melakukan hal lebih selain ciuman dan tidur bersama. Benar-benar tidur tanpa aktivitas lainnya.
"Selalu manis seperti orangnya." Puji Bara lalu dia menyuruh Jessica untuk mengganti bajunya dengan baju yang selalu sedia di lemari nya untuk di pakai oleh Jessica jika gadis itu menginap diaparteme nya.
"Good night sayang!" Jessica tidak membalas dia menutup matanya dan membelakangi Bara namun hal itu memudahkan Bara untuk memeluknya dari belakang. Bara sudah berjanji pada dirinya untuk kembali memiliki Jessica, jika cara halus tidak mempan maka dengan cara kasar akan Bara lakukan.
........
Sekian......
Min 13 Des 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Ex-Boyfriend
Romance-Pindah ke Gonovel dengan judul yang sama- Apapun yang Bara inginkan harus ia dapat! "Rilex rasanya sangat nikmat sayang" Ucap Bara Jessica hanya ingin kehidupannya kembali normal sebelum dia bertemu dengan Bara. "Aku benci diriku yang tidak bisa l...