"Omong-omong aku bisa membuatmu tertidur."
Aku mengerjap beberapa kali sebelum menjawab perkataan Kyungso. "Hah?"
Ia terkekeh cukup keras, membuat aku mengerutkan dahi. Ia masuk kedalam, beberapa saat kemudian ia kembali dengan gitar yang ada ditangannya.
"Aku bisa menyanyikan lagu kalau kau mau. Bagaimana?"
"Kalau kau tak keberatan."
Dia tersenyum dengan tangan yang sudah siap diatas senar gitar. "Mau request lagu?"
Gelenganku membuatnya lagi-lagi tersenyum, aku jadi takut mulut Kyungso robek karena terlalu banyak tersenyum.
Dia mulai memainkan sebuah lagu, kalau tidak salah judulnya Not Fine. Suaranya juga sangat merdu, aku sampai terbawa suasana. Dia bermain dengan sangat lincah memetik senar gitar dengan mata sesekali menatapku.
Aku sedikit terkejut saat mata kami bertemu, dengan segera aku memutus pandangan. Hal selanjutnya yang terjadi sungguh diluar dugaanku. Dia, iya Kyungso mengusak rambutku dengan tangan kirinya sambil terus bernyanyi. Meski hanya beberapa detik itu sukses membuatku melayang.
Kurasa pipiku memerah, aku dapat merasakan panas disekitar pipiku. Dia lelaki pertama yang menyentuh rambutku seperti itu.
Setelah beberapa saat aku mulai mengantuk, mataku memberat. Hingga lama-lama aku mulai tertidur ditemani suara merdu Kyungso.
* * *
Aku terbangun saat mendengar suara ribut yang ada disekitarku. Aku terkejut saat melihat wajah Jondae didepan mataku tepat saat aku membuka mata.
"Dia sudah bangun." Perkataan Jongdae membuat lima belas pasang mata menatap kearahku.
Mataku menatap Wendy yang ada diseberang sana, dan hanya mendapat gelengan kepala. Kemudian laki-laki paling tinggi yang kutau bernama Kris membuka suara. "Apa yang Kyungso lakukan kepadamu?"
Aku mendudukan tubuhku, menatap Kyungso yang juga sedang menatapku. "Dia tidak melakukan apa-apa."
"Dengar, sudah aku bilang aku tidak berbuat apa-apa."
"Lalu kenapa kalian berdua tidur disini?"
Aku sedikit bingung saat Sehun menanyakan hal itu, pasalnya aku juga tidak tau kenapa aku bisa tertidur disini. Yang kutau semalam aku duduk dibalkon bersama Kyungso, dia bernyanyi untukku. Tapi aku tertidur sebelum mendengarnya selesai dengan nyanyiannya.
"Sudah kubilang, dia tertidur. Kalian tidak percaya padaku?" Ada nada kecewa disetiap kata yang Kyungso lontarkan.
"Sudahlah lebih baik kita makan, aku lapar."
"Benar juga kata Jongin, lebih baik kita makan. Lagi pula Kyungso bukan tipe lelaki seperti Chanyeol."
Dapat kulihat Chanyeol mendelik mendengar perkataan Minseok, tidak terima dengan kata-kata yang Minseok ucapkan. "Apa hubungannya denganku!?"
"Kaukan suka menabur benih sembarangan."
"Menabur benih apa Baek?" Semua mata kini tertuju kepada Yixing. Apalagi reaksi Sehun dan Jongin yang tertawa pelan.
"Tanaman Yi, tanaman."
Yixing mengangguk dengan paham mendengar suara Luhan, sedang lelaki dengan paras cantik itu hanya memutar mata malas.
Mereka kini meninggalkan sofa tempatku tertidur, menyisakan Kyungso denganku yang canggung.
"Maaf merepotkanmu." Kataku tak enak.