WARNING ALERT!!!
KONTEN DEWASA. BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR DILARANG BACA. DOSA DITANGGUNG SENDIRI.Di balik selimut tebal itu terdapat sepasang anak manusia dalam keadaan telanjang sambil berpelukan erat seakan-akan mereka tak terpisahkan. Malam pertama Dosan dan Dalmi berjalan dengan sangat panas serta penuh gairah. Dosan mengelus-elus pelan punggung mulus Dalmi sedangkan Dalmi mengagumi otot dada suaminya yang terbentuk sempurna. Dalmi mendengar suara detak jantung Dosan, ahh rasanya sangat menenangkan berada sedekat ini dengan Dosan. Begitu pula dengan Dosan yang sepertinya akan candu dengan aroma tubuh Dalmi yang memabukkan.
"Dalmi-ah."
"Hm?"
"Aku ingin melakukannya lagi." Dalmi sedikit terbelalak mendengar penuturan Dosan yang tiba-tiba itu.
"Apa?"
"Aku ingin melakukannya lagi," Dosan tersenyum penuh arti. "Bolehkah?"
Sebelum Dalmi menjawab iya, bibir Dosan sudah mendarat di bibirnya. Lumatan demi lumatan adalah langkah awal untuk melakukan kegiatan panas mereka yang kedua kalinya.
Bibir Dalmi yang terasa manis. Payudara Dalmi yang terasa pas di genggaman tangannya membuat Dosan ingin melakukan lebih. Dosan memosisikan dirinya dan Dalmi untuk duduk dengan Dalmi di atas pangkuannya. Dosan menusukkan kejantanannya dalam kewanitaan Dalmi. Dalmi terus mendesah seiring dengan tusukan Dosan dalam dirinya. Tak lupa Dosan memberikan banyak tanda di leher dan dada Dalmi. Sepertinya kegiatan panas mereka terus berlanjut sampai matahari menyingsing di ufuk timur.
.
Bunyi handphone yang terus berdering tampaknya membuat Nam Dosan terpaksa membuka kedua matanya yang masih sangat lengket. Ia meraba-raba nakas di samping ranjang. Dengan enggan Dosan mengangkat panggilan tersebut, "Kenapa Yongsan-ah?"
Mendengar suara suaminya berbicara, Dalmi juga membuka matanya yang masih terlihat sangat mengantuk, "Ada apa Dosan-ah? Pukul berapa sekarang?"
Sambil mematikan panggilan Dosan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Yongsan meneleponku dan bertanya di mana kita sekarang. Tapi tidak perlu khawatir mereka mengerti jika kita sedang berbulan madu sekarang."
"APA? Sekarang sudah pukul 2 siang?" Dalmi yang mengecek waktu di handphone-nya berteriak kaget.
"Tak perlu kaget sayang, maklum saja kita selesai bercinta tadi pukul 6 pagi. Kau pasti kelelahan, tak ingin tidur lagi?" Dosan memandang Dalmi dengan tatapan polos. Dalmi hanya bisa memicingkan matanya. Tak percaya bahwa suaminya ini memiliki libido yang tinggi.
"Dosan-ah, aku ingin bertanya satu hal padamu."
"Apa itu?"
"Kenapa kau tampaknya sangat berpengalaman dalam bercinta. Maksudku semalam kau..." Dalmi menjeda kalimatnya, "tidak seperti pertama kali melakukannya."Selidik Dalmi penuh curiga.
Faktanya memang Dosan pertama kali melakukannya. Namun, ketika Dosan tinggal di San Fransisco selama 3 tahun seringkali ia bermimpi erotis. Setiap kali ia bermimpi erotis selalu dengan Dalmi di dalamnya. Oleh karena itu, Dosan merasa bahwa melakukannya dengan Dalmi secara nyata bagaikan mimpi.
Tapi tak mungkin Dosan akan menjawab hal itu, tetapi Dosan menjawab, "Itu bukan pengalaman Dalmi-ah, tapi insting seorang pria dewasa."
Dalmi mengangguk mendengar jawaban Dosan yang selalu terdengar ilmiah, "Jika aku mengajakmu mandi bersamaku sekarang, apakah insting dalam dirimu juga akan bekerja?"
BERSAMBUNG
![](https://img.wattpad.com/cover/250573529-288-k848040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DoDal's Story
RomantikBagaimana kisah Seo Dalmi dan Nam Dosan setelah menikah? (Kisah selanjutnya mengenai kehidupan DoDal Couple dalam drama Start Up)