Pagi itu seperti biasa di sebuah mansion di Kota Seoul terpajang sebuah foto keluarga yang sedang di pandangi oleh seorang wanita.
Tampak disana potret bahagia mereka dalam sebuah foto berbingkai besar.
Seorang lelaki dewasa dengan setelan jas yang mahalnya, disampingnya ada si istri yang duduk dengan gaun putihnya menggendong sang anak lelaki kecil dengan setelan jas yang sama dengan ayahnya.
Masih jelas diingatan wanita itu bagaimana foto itu diambil dua tahun lalu. Dia hanya tersenyum walau sesak di hati.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dipintu membuatnya tidak bergeming.
"Permisi, Sajangnim, Sarapan sudah siap dan Jinho sudah dibawah" Lapor si kepala pelayan, kepercayaan keluarga itu.
Si nyonya rumah itu tersadar saat mendengar nama anak kesayangannya, dia menggangguk dan mengambil tas tangannya.
Memang dirinya sudah siap sejak tadi dengan baju kerjanya, tapi dikarenakan kenangan yang muncul membuatnya harus menunda pergi.
Baiklah, cukup untuk pagi ini.
Disisi lain, di sebuah apartement mewah seorang global superstar sedang asik menjelajahi mimpinya.
Masih terlalu pagi untuk bangun, malahan di luar pintu kemarnya sang manager dan asisten pribadinya sudah panik akibat kesiangan.
"KIM JISOO WOYLAH BANGUN!"
"JISOO KITA HARUS KE KANTOR LOH! BANGUN AYAM!"
Akibat gedoran dan teriakan brutal itu membuatnya terusik dalam tidur cantiknya. Ya, walau posisinya seperti spider-man manjat dinding sih.
Dia pun membuka matanya dan mencoba untuk duduk, mengumpulkan nyawa sebanyak banyaknya, lalu membuka pintu.
"Aih, brisix ya pake x!" Keluhnya membuat kedua orang yang heboh sejak tadi itu mendelik.
"Gue tampol ya, buruan mandi siap siap! Udah hampir telat!" Bawel lelaki yang menjadi managernya itu. Tapi dia malah berjalan melewati mereka menuju dapur untuk minum.
Lalu diikuti kedua orang itu.
"Mau ngapain sih?"
"Ke kantor baru loh Ji, kan masih perkenalan"
Jisoo mendesah mendengar ucapan Asistennya itu, "Duh berasa Rookie lagi"
Setelah itu si Global superstar itu pun pergi mandi dan bersiap. Dengan menggunakan pakaian serba hitam Jisoo siap pergi ke kantor agensi barunya.
"Wow! Kayaknya kantor yang dulu setengah tingginya ini deh" Ujar si manager yang masih terkagum kagum melihat gedung pencakar langit itu.
"Mulai mau julid nih" Balas si Asisten yang tau gelagat lelaki tinggi itu,"Udah hayuk masuk"
Setelah melakukan pemeriksaan keamanan mereka jalan menuju bagian informasi.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Kata si petugas informasi itu, membuat si manajer tersenyum manis.
"Kita mau ketemu Nona Bae, Talent Manager" Jawabnya dengan sopan.
"Oh, dengan siapa kalo boleh tau?"
"Kim Jisoo"
Si petugas itu pun menelopon seseorang, ntah siapalah itu. Selagi menunggu itu mereka melihat interior gedung ini secara detail, hitam dan elegan.
"Tuan dan Nona silakan ke ruang meeting di lantai 10, dan ini kartu tanda kunjungannya, terimakasih"
Si Manager mengambil ketiga name tag itu dan mereka memakainya, setelah mengucapkan terimakasih, mereka menaiki lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Yang Salah
FanfictionHidup memang sebuah pilihan, tapi hati tak untuk dipilih. 16122020°23052024