6. Apa?Appo?Appa?

1.1K 237 19
                                    

Hari ini seperti biasa ada rapat di kantor dan akhirnya Jisoo datang dengan muka yang lelah, karena drama yang dia bintangi telah selesai syuting dan sudah melakukan acara penutupan.

Tinggal menunggu tayang dan acara acara promosi lainnya.

Selagi Key dan Irene ganti gantian berbicara, Jisoo memutar mutar pulpennya, sambil berfikir keras.

Kalo teman teman dekat Sajang-nim, udah sekaya itu, apalagi sajangnim sendiri, belum lagi Kim Enterprise punya orang tua Sajangnim. Pasti gak bakal bisa gue kejar kekayaan yang gak bakal habis tujuh turunan, lima tanjakan, tiga putaran, dua lampu merah-

"Jisoo-ssi"

Pikiran aneh Jisoo terhenti dan pulpen yang dia putar putar sejak tadi terjatuh dari tangannya, dia melihat ke sumber suara yang memanggilnya.

Kim Sajangnim.

Bukannya bertanya ada apa, Jisoo malah melihat Sajangnimnya dengan rasa sedih. Dan Jennie melihat Jisoo dengan heran.

Semua menjadi hening.

Hael dan Soojoo paham kalo Jisoo sangat lelah beberapa hari ini. Tapi mereka tidak tahu kalo Jisoo kepikiran Geng Chaebol Sajangnimnya sampai segitunya.

"Jisoo-ssi, apakah anda baik baik saja?" Tanya Irene, membuat Jisoo melihat ke arahnya.

"Tidak"

Semua terkejut mendengar jawaban Jisoo. Hael dan Soojoo langsung panik.

"Uh, maaf Sajangnim, manager-nim dan pd-nim. Jisoo banyak kegiatan beberapa hari ini jadi dia sangat lelah, maaf sekali lagi" Ucap manager Jisoo itu dengan hati hati.

Jisoo tersadar dan ingin meralat kata katanya, tapi Sajangnim, sudah duluan berkata sesuatu.

"Kalo begitu, rapatnya sampai disini agar Jisoo-ssi bisa istirahat. Sekian" Kata Jennie melihat sebentar ke arah Jisoo yang kebingungan dan keluar dari ruangan itu diikuti oleh Yeri.

Mereka semua berdiri lalu membungkuk memberi hormat.

Di lift tidak henti hentinya Soojoo mengomel, mengomel soal Jisoo yang keseringan bengong, sedangkan Jisoo hanya bersembunyi dibalik Hael.

"Jangan kebiasaan begitu Jisoo, gimana kalo mereka lama lama marah, untung aja sajangnim baik, kalo enggak gimana, hah?!" Tanyanya sekali lagi, Hael yang berdiri di samping Soojoo hanya sabar saja di teriaki.

"Udah ya Joo, Jisoo capek banget, udah jangan marah ya" Ujar Hael dengan pelan walau dihadiahi tatapan tajam Soojoo.

"Belain terus!"

Begitulah mereka seperti orang tua yang sedang ribut gara gara kenakalan anaknya.

"Iya, maaf, Joo. Gak lagi" Cicit Jisoo pelan, lalu memegang tangan Hael kuat.

"Jangan-"

"Udah ya Joo, udah. Jisoo, masih capek? Mau di gendong?" Tawar Hael dengan lembut, walau ngeselin tapi dia juga sering paham keadaan Jisoo.

Jisoo pun mengangguk lucu, Hael dengan cepat berjongkok agar Jisoo naik ke punggungnya, setelah Jisoo naik dan lelaki itu membetulkan posisi Jisoo agar tidak jatuh, akhirnya mereka tiba di lantai tujuan mereka.

Setelah mereka keluar lift, Soojoo yang mengabari Dawon, bahwa mereka sudah di lobby, tiba tiba ada anak kecil yang berlari ke arah mereka.

"Appa!"

Mereka bertiga pun berhenti saat anak kecil itu berhenti di depan Hael yang menggedong Jisoo.

Dia memegang celana panjang Hael dan kaki Jisoo.

"Apa?"

"Appo?"

"Appa?"

Jisoo yang tadinya menyembunyikan wajahnya jadi melihat ke arah anak itu juga, Hael dan Soojoo sudah liat liatan.

"Kok dia bilang apa sih? Ada orang lari bilang apa" Kata Hael keheranan.

"Ih, Hael dia bilang kesakitan loh, coba tanya Joo sakit apaan" Kata Jisoo membuat Hael menyerit.

"Apaan sih orang dia bilang apa, dia nanya itu"

"Gak nyambung, Hael!"

"Jisoo-"

"Udah cukup ya anak alay, dia bilang appa, yang artinya ayah, jadi manggil ayah, kenapa jadi lupa ingatan bahasa Korea" Potong Soojoo dengan galak membuat kedua orang itu terdiam.

Dan anak itu masih di posisi yang sama dan kebingungan.

"Anak ganteng, kok kamu sendiri sih?" Tanya Soojoo yang sudah menyamakan tinggi dengan anak lelaki yang kalo dilihat memakai barang barang bermerek terkenal.

"Jinho kangen appa" Ujarnya pelan hampir menangis dan melihat keatas ke arah Hael dan Jisoo, membuat Soojoo terbelakak.

"Astaga Hael! Dia anak loe?!" Pekik Soojoo, yang dituduh terkejut, hampir saja menjatuhkan si Global Superstar.

"Sembarangan! gue aja gak pernah iya iya!" Balas lelaki itu tidak terima dituduh anak lelaki kecil tampan ini anaknya, ya emang sih kalo dia punya anak akan tampan seperti ini. Ih dasar Hael.

"Udah ngaku aja Hael, dia anak loe sama Kry-"

"Jinho-ya!" 

Baru saja saat Jisoo mau menuduh kepala Managernya dengan hal tidak tidak lainnya, dua wanita tinggi datang langsung memeluk dan menggendong anak berumur kira kira 4 tahun itu.

"Jinho, kamu kemana aja sayang? Imo sama Lisa-Imo panik pas kamu tiba-tiba lari" Kata Seorang dari dua wanita itu yang merupakan, Rose.

"Iya sayang, nanti mommy kamu marah loh kalo kamu pergi gak bilang bilang" Tambah Lisa sambil mengusap kening Jinho dengan lembut.

"J-Jinho cuma pengen ketemu appa, Imo"

Lirihan pelan Jinho, membuat Rose dan Lisa bingung, lalu mereka kaget saat melihat ternyata tidak hanya mereka disana. 

"Oh, Halo, Jisoo-ssi, Hael-ssi dan Soojoo-ssi" Sapa Lisa, membuat ketiga orang yang dari tadi hanya diam saja jadi tersadar juga.

"Hallo, pd-nim" Sapa Soojoo balik "Oh, adek ini keponakan, pd-nim?"

"Iya, nama Kim Jinho, dia anaknya-"

"Lisa unnie, Rose unnie!" Lagi, ada aja yang memotong pembicaraan, kali ini Yeri si asisten Sajangnim berlari menuju ke arah mereka.

"Yeri, kenapa?"

"Astaga kemana aja sih? udah dicariin Sajangnim, ayo" Ajak Yeri, tapi sebelumnya mereka pamit dulu dengan Jisoo dan gengnya.

Mereka juga kembali berjalan keluar gedung saat Dawon sudah didepan, dengan pikiran masih bertanya tanya lelaki kecil itu anak siapa. Saat sudah lima langkah lagi masuk ke mobil, tiba-tiba Hael berhenti, membuat Jisoo yang di punggungnya, heran.

"Bentar deh, kalo anak itu keponakan Pd-nim, marganya Kim" Ujar Hael lalu melihat kearah Soojoo yang sudah behenti jalan juga.

"Mukanya tampan dan memakai merek terkenal" Tambah Soojoo lalu melihat ke arah JIsoo.

"Lalu dicariin Sajangnim, sudah pasti dia.." Kata Jisoo lalu mereka bersama sama menyimpulkan semua yang mereka tahu.

"Anaknya Sajangnim!"

"Oh no oh no oh no no no no!"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Siapa setuju Jisoo punya skandal disini? WKWKWKWKW. BUKAN SAMA SAJANGNIM. SEKALI LAGI BUKAN SAMA SAJANGNIM!

Dan tidak lupa

btw yang mau donasi ke saya atas karya saya, eaaak, bisa di
https://saweria.co/KimHael atau bisa klik di bio.

Waktu Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang