Setelah acara baku hantam kemarin, Grac resmi di skors selama 3 hari. Yang pasti adalah kebahagiaan bagi Grac. Lihat saja dirinya tengah duduk di sofa depan tv, dengan kaki di atas sofa dan memegang satu snack berukuran lumayan besar.
"Astaghfirullah Grac, kaki kamu itu. Turun" Tegas Lesara, membuat Grac menurunkan kakinya perlahan.
"Udah buat ulah hari pertama, kaki diangkat. Besok apalagi"
"Ngga mandi sebulan" Jawab Grac ngawur. Lesara hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku Grac yang diluar nalarnya.
Ya walaupun tingkah Grac titisan dirinya, tetap saja dirinya lebih baik dari Grac. Wanita paruh baya itu selalu kesal karena tingkah laku Grac yang susah diatur.
Jika dinasehati, pasti dia akan menjawab "Grac kan foto copy an nya mamah. Dari nenek turun ke mamah turun ke Grac. Jadi Grac titisan nya nenek kalo Grac nakal" Sungguh mulutnya itu minta disekolahin ya Grac.
"Sekarang kamu mandi. Abis itu jemput Linia, dia masih bingung daerah sini" Grac mengangguk lalu pergi menuju kamar nya.
Tiga puluh menit kemudian, dirinya sudah memakai sweater berwarna maroon. Ditambah celana jeans dan sepatu sneakers berwarna hitam putih.
"Nek, Grac jemput Linia dulu ya. Assalamu'alaikum" Pamit Grac setelah menyalami neneknya.
"waalaikumsalam, hati hati" Ucap Lesara sebelum Grac keluar dari rumah. Gadis itu hanya merespon dengan jempol lalu menuju motornya dan pergi ke sekolah.
Setelah lima menit Grac menunggu, akhirnya Linia keluar dengan seorang laki laki yang Grac tau bernama Elios.
"Ehh Grac, maaf ya. Gue balik sama Elios, gapapa" Tanya Linia hati hati.
"Gpp, gue juga mau ke cafe sih. Ada urusan" Balas Grac diangguki Linia. Gadis itu segera melajukan motornya saat Linia dan Elios sudah pergi.
Sesampainya di Cafe, dia segera memesan dan duduk di samping jendela. Dia lebih suka duduk disana karna bisa menghilang kan kebosanan.
"Hai ciwi" Sapa seorang pria di depan Grac. Gadis itu menoleh ke arah depan dan mengangkat satu alisnya.
"Eh lo yang sekelas sama Step bukan" Tanya Pria didepan Grac dan diangguki gadis itu.
"Steppp, yuhuuuu. Bebeb lo nih disini" Teriak pria tadi membuat orang yang bernama Stev itu melempar bungkus rokok dan tepat mengenai kepala pria tadi.
"Pilter kalo ngomong. Malu maluin aja lo, ehh Grac. Ngapain lo" Tanya Stev saat dia duduk di depan Grac.
"Gatau, gabut gue dirumah jadi kesini aja" Balas Grac seadanya.
"Ohh. Lo di skors" Tanya Rafkan, sahabat Stev dan diangguki Grac.
"Nyali lo gede juga Grac" Kekeh pria tadi dan Grac hanya tertawa pelan.
"Lakuin masa indah yang seharusnya lo alamin. Masa SMA tuh harusnya dilakuin kerjaan yang buat kita senang. Buat kita happy, biar masa tua kita ada cerita" Balas Grac.
"Wuidih. Autis men, nyontek mana lo"
"Instagram gue" Balas Grac dan diakhiri dengan kekehan.
"Btw Grac, lo gabut kan. Ikut gue kuy ke basecamp" Ajak Rafkan.
"Ngapain" Tanya Grac.
"Kumpul aja nongkrong. Banyak kok disana" Saut Stev. Dia rasa Grac orang baik, bisa jaga rahasia juga.
"Em okelah daripada gue bosen dirumah" Finalnya. Lalu mereka segera berjalan menuju motor dan ke basecamp.
Suara deruan motor mengalihkan aktivitas orang orang yang ada di basecamp. Grac menatap mereka hanya dengan tatapan biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy vs Beauty psycho
Teen FictionDari sekian banyaknya cewek yang ada di bumi. Pasti ada cewe yang sangat ceria, cantik, dan peduli. Namun, berbeda dengan gadis satu ini. Dia menyimpan segudang rahasia. menutupi nya rapat rapat, dan menyembunyikannya dengan sifat cerianya. kalian...