0.9

7.9K 1K 86
                                    

❝Who hurt you? Tell me❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Who hurt you? Tell me❞

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒



📍22:00 PM. In Sungchan Car

"Widiiih, lo tau rumah Hara?" seru Yuna saat Sungchan menghantar Hara sampai di depan rumahnya tadi. Yuna saja sempat iri pada Sungchan yang tahu di mana letak rumah Hara, sedangkan dirinya saja tidak tahu di mana rumah temannya itu berada.

Apa Sungchan teman lama Hara?

"Iyaps dong, gue kan pernah nganter buku catatan lo ke dia"

"Hah? Bukannya lo pinjem gara-gara Haechan yang butuh?"

"Ga sih. Tapi gue sama cowok brengsek tadi sekelas. Gue mah iseng doang minjem catatan lo, soalnya nama lo lagi diomongin di kelas gue, katanya lo berantem terus halu. Itu aja sih yang gue denger"

"Astaga.. Gue digibahin"

Sungchan tertawa kecil, "Yuna, lo sama Hara udah berapa lama temenan?"

"Hampir 2 minggu kayaknya. Emang kenapa?"

"Emm.. Apa Haechan sama cowok tadi yang ngebully Hara?"

"Asal lo tau aja yang bully Hara lebih dari itu. Ada Haechan, Mark, Somi.. Banyak lagi deh. Tapi yang paling sering mah si Haechan"

Sungchan tersenyum pada Yuna, "oh.. Makasih infonya"

"Emangnya kenapa nanyain itu? Lo suka Hara ya?"

"Gatau, gue juga bingung"

🌼🌻🌼

Hara terbangun karena suara alarm ponselnya. Ia meregangkan tubuhnya dan membiarkan matanya terbiasa akan cahaya matahari yang menyiraminya.

Hara ingin sekali kembali tidur, karena dirinya sangat lelah setelah menonton bioskop lalu berjalan mengelilingi Mall bersama Yuna dan Sungchan tadi malam.

"Seru banget," Hara sesekali tersenyum mengingat kejadian semalam. Tingkah laku Yuna dan Sungchan membuatnya merasa senang dan tidak membuatnya terlalu stres dengan masalah yang tengah dihadapi.

Hara bangun dari tempat tidurnya dan membuka laci lemarinya saat dirinya mengingat ucapan dari Ibu Haechan waktu itu.

"Syukurlah," Hara mengambil liontin bulan kalung itu. Pada saat itu Hara hampir saja ingin menjual liontin ini ke tokoh emas, tapi tidak tahu kenapa perasaannya mengatakan jangan di jual.

bully, lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang