Hari ini Jeno dan Jisung memutuskan untuk mengerjakan tugas mereka. Setelah Jisung Meyakinkan Jeno bahwa ia baik-baik saja. Akhirnya Jeno menyetujuinya dengan syarat jika Jisung merasa tidak nyaman ia harus mengatakannya pada Jeno.
Hari ini Jisung kembali sendirian selama seminggu ke depan. Karena sang ibu sedang sibuk merancang sebuah gaun untuk pagelaran fashion show dua minggu lagi. Jadi sang ibu dan tantenya sedang sibuk-sibuknya di butik.
Oh ya sebenarnya seminggu kedepan sekolah mereka libur. Karena anak tingkat akhir sedang melaksanakan ujian sekolah. Namun itu tak membuat Jeno dan Jisung bersantai-santai. Mereka tetap mengerjakan tugas itu agar saat libur besok mereka sudah tidak ada pikiran tentang tugas.
Line
Jeno.leeAku didepan
Oke
Setelah membalas pesan Jeno. Jisung langsung bergegas menuju ruang tamu untuk membukakan pintu Jeno. Tanpa disadari ia terlihat sangat bersemangat.
Ceklek!
"Hai Ji selamat siang" Sapa Jeno awalnya ia hanya akan tersenyum tipis tapi entah kenapa saat melihat wajah Jisung ia langsung tersenyum lebar bahkan eye smile nya juga terlihat.
"A-ah.. Selamat siang silahkan masuk" Jawab Jisung gugup. Jeno nampak sangat tampan hari ini. Dengan celana jeans yang membalut kaki kekarnya serta kaos hitam serta jaket kulit hitam yang juga membalut tubuh atletis nya. Jeno tampak menawan hari ini.
"Terima kasih" Ucap Jeno. Setelah Jeno memasuki rumahnya Jisung langsung menutup pintu rumahnya dan menyusul Jeno kedalam.
"Kau mau minum apa?" Tanya Jisung
"Apa saja" Jawab Jeno
"Ah. Tunggu sebentar" Ucap Jisung
Setelah mengatakan itu Jisung buru-buru menuju dapur untuk mengambilkan Jeno segelas jus jeruk. Lalu ia kembali lagi ke ruang tamu.
"Ini minumlah. Aku akan mengambil bahan tugas nya" Ucap Jisung lalu bergegas naik ke kamarnya di lantai dua.
Tak lama Jisung kembali lagi ke ruang tamu dengan membawa sebuah tas. Lalu mendudukkan diri diatas karpet bulu ruang tamu. Jisung memutuskan untuk mengerjakan diruang tamu saja.
"Nah sudah, ayo kita kerjakan" Ajak Jisung
"Iya" Jawab Jeno
-
Tak terasa sudah dua jam mereka mengerjakan tugas dan sekarang sudah pukul 16.30. Sedikit lagi tugas mereka selesai.
"Ah akhirnya selesai!" Pekik Jisung senang
Jeno yang melihat itu tidak tahan untuk tidak tersenyum gemas melihat tingkah Jisung yang imut.
"Kau mau makan apa? Aku akan memesan makanan untuk makan malam" Tanya Jeno
"Um..Aku ingin makan chikin!!" Seru Jisung semangat. Setelah sadar apa yang ia lakukan Jisung menunduk canggung. Ia merutuki kebodohannya yang seenaknya mengakrabkan diri dengan seseorang selain ke lima temannya.
"A-ah oke tunggu sebentar akan ku pesankan" Jawab Jeno. Ia juga merasakan kecanggungan setelah pekikan menggemaskan Jisung.
30 menit kemudian pesanan mereka sampai. Mereka memesan dua paket ayam goreng dan sebotol cola berukuran satu liter.
"Eum.. aku akan mengambil gelas dan es batu serta piring" Ucap Jisung memecah keheningan.
"Ah.. ya aku akan menyiapkan ini juga" Jawab Jeno
Secepat kilat Jisung berlari kedapur. Ia sangat malu dengan perbuatan nya tadi. Didapur ia berusaha menenangkan diri karena ia tak mau merepotkan Jeno jika terjadi sesuatu dengan dirinya.
Ia langsung mengambil dua buah piring kecil dan juga dua buah gelas. Setelah itu ia membuka lemari pendingin untuk mengambil sebuah kotak berisi es batu. Setelah menuangkan beberapa balok kecil es ke gelas yang ia siapkan tadi ia langsung bergegas kembali ke ruang tamu. Ia juga tak ingin membuat Jeno khawatir eh(?) karena berlama-lama di dapur.
Sesampainya di ruang tengah kembali ia langsung meletakkan nampan berisi gelas dan piring itu di samping kotak ayam. Lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil sebotol cola. Ia membuka tutup cola tersebut lalu menuangkan isi nya kedalam gelas.
"Ini" Ucap Jisung sambil menyodorkan segelas cola kehadapan Jeno
"Mm.. terima kasih" balas Jeno
Mereka meminum cola tersebut. Jisung tak sengaja menolehkan kepalanya kearah Jeno. Dan saat itu Jeno juga sedang menolehkan kepalanya kearah Jisung. Mereka bertatapan selama beberapa detik sebelum Jisung memutuskan tatapannya dan meletakkan gelasnya dimeja.
"Ah selamat makan" ucap Jisung. Ia mati-matian menahan pekikannya karena ia tak mau membuat Jeno tidak nyaman.
"Selamat makan juga Ji. Makan yang banyak ya" ucap Jeno sambil tersenyum tipis. Dalam hati ia bersyukur dapat menahan senyum lebarnya.
Diam-diam semburat merah tercetak di pipi gembil Jisung. Namun ia lebih memilih mengabaikannya lalu mencoba fokus dengan potongan ayam didepannya.
-
Setelah makan tak lupa mereka membersihkan sisa makannya. Lalu Jeno menawarkan diri untuk mencuci piring serta gelas yang mereka gunakan tadi. Karena Jisung harus menyimpan hasil tugas mereka supaya tidak rusak.
Selesai bersih-bersih mereka memutuskan untuk menonton film. Karena mereka tidak ada tugas lagi.
Saat sedang menonton film Jeno tiba-tiba memanggil nama Jisung.
"Ji" Panggil Jeno
"Hm?" Jawab Jisung sambil menolehkan wajahnya kearah Jeno
"Jika kau ada masalah dan kau tidak ingin menceritakan pada sahabatmu karena takut mereka mengkhawatirkan mu. Jangan sungkan menceritakan nya pada ku. Kita teman kan sekarang" Ucap Jeno
"Ah iya terima kasih Jeno" Ucap Jisung sambil tersenyum kecil.
Setelah ucapan Jeno mereka kembali terfokus kearah film. Ntah mengapa masing-masing dari mereka memilih bungkam.
Setelah kembali hening Jeno mencoba menarik perhatian Jisung kembali.
"Ji, jika..." Belum selesai ucapan Jeno ia dikejutkan oleh Jisung yang ternyata sudah tertidur. Jisung tak sengaja menjatuhkan kepalanya pada bahu Jeno.
Jeno memilih tidak melanjutkan ucapannya. Karena percuma saja mau ia katakan pun Jisung tak akan mendengarnya. Jadi ia memilih untuk menikmati sisa film yang ada.
Tak terasa 30 menit berlalu. Film yang ditonton Jeno sudah berakhir. Ia menoleh kearah Jisung yang masih senantiasa menyamankan diri pada bahunya.
Tak ada pilihan lain. Ia akhirnya mematikan televisi didepannya. Menatap sebentar kearah Jisung. Lalu memutuskan untuk menggendongnya ala bridal style.
Saat memasuki kamar Jisung. Jeno langsung meletakkan Jisung diatas ranjangnya. Ini kedua kalinya Jeno memasuki kamar Jisung. Saat itu ia tak sempat melihat-lihat kamar Jisung karena terburu-buru dan juga panik.
Ternyata kamar Jisung cukup luas. Cukup rapi juga untuk ukuran kamar lelaki. Di dalam kamar itu ada sebuah ranjang king size, nakas lampu tidur, meja belajar dengan puluhan sticky notes tertempel di atasnya, sebuah lemari baju, dan juga rak sepatu. Sangat rapih baunya pun nyaman. Membuat Jeno merasa nyaman dikamar itu.
Setelah merasa puas memandangi kamar Jisung ia memutuskan untuk menyusul Jisung kealam mimpi.
"Selamat malam Jisung" Ucap Jeno
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
「sᴇᴄʀᴇᴛ ᴊɪsᴜɴɢ」 Jeno × Jisung ✓
Random𝙱𝚇𝙱 𝙽𝙾𝚂𝚄𝙽𝙶 𝚅𝙴𝚁𝚂 𝙽. 𝚂𝚕𝚘𝚠 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎!!! 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 𝚋𝚢 𝚌𝚝𝚡𝚟𝚛𝚕𝚕𝟸𝟽