Pagi ini semua tampak beda, pagi-pagi sekali Radit sudah bangun dari tidurnya, sebelum alarm kecil mengusik menggangunya, hari masih tampak petang tak lama kemudian terdengar suara adzan subuh berkumandang dari seberang jalan "Alhamdulillah ya Allah" ucapnya perlahan kemudian ia bangun dari tempat tidur, sejenak ia terdiam sebelum ia ke kamar mandi mengambil wudu untuk shalat subuh.
Radit perlahan membuka lipatan sajadah berwarna merah "Crisna; ini hadiah terakhir darimu, kau akan selalu tersimpan dalam hatiku, aku akan berusaha hidup dan jalani ini semua tanpamu semoga kamu tenang di sana" sajadah itu adalah kiasan terakhir dari kenangan mereka sebuah ikatan cinta.
Jiwa yang hampir musnah dialah Raditya, ia dengarkan lantunan adzan subuh matanya berkaca-kaca mencoba menerka hatinya yang sudah hancur berserakan itu "ya Allah masihkah ada jalan terang untuk hamba, masihkah hamba bisa memperbaiki ini semua, maafkan hamba mu ini tuhan"
Terdengar suara yang sangat ia hafal "Radit..ayo shalat jama'ah adzan sudah selesai, mau kan Radit jadi imam ibu sebelum Radit jadi seorang imam dari gadis orang" seorang ibu yang tidak pernah lelah memberikan support pada anaknya.
"Iya ibu... jawab Radit sambil mengusap air matanya.
BENIH CINTA
Ter surah kan kalimat cinta pada hati setiap hamba
Cinta berupa jalan hikmah menuai ridho nya
Puing-puing kehidupan fatamorgana
Selaksa lokan kebun anggur melepas dahaga jiwa
Puri-puri tempat putri mensucikan diri
Rebahkan badan penuh lumut duniawi
Jiwa basah usai ritual takdir menasehati
Bekas luka patah tumbuh siap berdiri lagi
Bunga kita sedap di pandang mata
Sedap pula cium baunya
Bila tangkai berduri tajam
Demikian pahit manis kehidupan
***
Kemudian mereka pun shalat berjamaah di kamar Radit.
ALLAHUMMA A'THINI AFDHOLA MA TU'THI I'BADAKAS SHOLEHENN...
USHALLI FARDUS SUBHI...... ALLAHU AKBAR...
Radit shalat dengan begitu khusyuk dan damai seakan hari ini adalah hari pertama ia hidup, selesai shalat Radit pun mencium dua tangan ibunya yang sudah mulai berkerut dan juga kasar tanpa sengaja air matanya terjatuh tepat di telapak tangan ibunya
" maafkan Radit ibu I love you forever sesungguhnya engkaulah cinta pertamaku di dunia ini tapi cinta yang lain sudah membutakan radit" gumamnya sambil menahan isak tangis di pangkuan ibu nya
" jauh sebelum ibu mendengar dan melihat salahmu, jauh sebelum itu pula ibu sudah memaafkan semuanya dan ibu selalu mendoakan yang terbaik buat kamu nak, Radit lah alasan ibu sekuat ini melawan kerasnya hidup" jawab seorang ibu.
Radit pun melanjutkan wirid singkatnya sehabis shalat dan melakukan sujud syukur karena masih bisa berpikir jernih dan keluar dari masalah hatinya yang begitu sukar itu.
Pagi sudah mulai terang Radit pun membersihkan kamarnya yang agak kotor dan baju berserakan, tidak hanya itu saja, ia juga membatu ibunya membersihkan bagian rumah selain kamarnya sendiri.
" Ibu duduk saja, biar kali ini Radit yang ngerjain ini semua cukup ibu kasih tahu Radit apa-apa aja yang harus Radit bersihin, pokoknya mulai hari ini sebelum Radit berangkat kuliah Radit bantuin Ibu dulu, boleh kan bukk?" ucap Radit sambil tersenyum pada ibunya.
" Boleh dong, selama itu tidak mengacaukan jadwal belajar Radit, kan Radit calon guru" jawab ibunya dengan wajah yang riang
"makasih ibu..... kemudian Radit pergi ke kamarnya dan siap-siap ke kampus
Terlihat senyum lebar dan semangat yang besar di wajah Radit, ia kembali semangat buat hidup dan benar-benar memulainya dari awal.
selamat membaca dan kisah cinta mereka yang akan segera di mulai
Ketahuilah bahwa sesungguhnya paling sempurna pemberi solusi adalah ia yang paling dekat denganmu bahkan ia lebih dekat dari yang kamu tahu, tapi kamulah yang yang terus menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEREMPUAN BERSORBAN IMAN
RomanceAkhlakmu Permata Dimata Lelaki Beriman, di ceritakan seorang pemuda yang mengalami traoma jatuh cinta sebab kemtiannya kekasihnya ia selalu menyalahkan dirinya, dan akhirnya ia akan membuka hati dan berjuang untuk cinta nya kali ini, apakah ia berha...