Chapter 1 ~Outset
Seoul, April 2020
Suara gemuruh yang terdengar dari langit, sudah sejak sore tadi tak kunjung berhenti . Derasnya rintikan hujan tak kunjung mereda , Langit malam yang seharusnya bertabur cahaya bintang ,malah bergantin dengan awan medung yang sangat gelap.
Di tepi jalan kota metropolitan ini ,yang biasanya sangat ramai dengan kendaraan orang-orang yang akan pergi menghabiskan waktu malam minggu bersama keluarga mereka ,namun malam ini hanya terlihat satu atau dua mobil yang melintas. Mungkin hujan yang membuat mereka malas keluar dan memilih berkumpul,di rumah mereka masing-masing .
Tapi berbeda dengan orang-orang yang memilih di rumah untuk merasakan kehangatan bersama keluarga mereka ,malam ini seorang gadis terlihat berjalan tertunduk di bawah guyuran air hujan, gadis itu masih menggunakan seragam sekolahnya, tubuhnya bergetar kedinginan ,tangan kurusnya memeluk tubuhnya yang telah basah kuyup karena air hujan . Dia terus berjalan menunduk memandang kosong aspal yang ia pijak ,entah kemana tujuan gadis itu .
Setelah beberapa menit berjalan gadis itu berhenti di sebuah jembatan . Dihadapkanya tubuhnya ke pemandangan air mengalir di depanya . Kepala nya yang semula tertunduk , sekarang ia angkat menghadap depan . Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan kasar. Mimik mukanya yang awalnya memandang kosong ,seketika berubah , matanya perlahan mengeluarkan cairan bening yang bercampur dengan air hujan , ia menangis .Tubuhnya semakin bergetar dia tidak bisa menahan tangisanya lagi seperti tadi , dia keluarkan semua tangisan yang ditahan tadi , bahkan sampai dia memukul-mukul dadanya yang begitu sesak . Tubuhnya merosot ,terduduk di tepi jembatan . Air matanya terus mengalir bersama dengan air hujan yang menyatu dengan air matanya .
Selang beberapa saat....
Gadis itu bangkit dari duduknya , dia berdiri dan mulai berteriak di jembatan itu ,ia benar-benar sudah tidak tahan untuk mengadu kepada Tuhan tentang kehidupanya.
"Tuhan...Kenapa ? hiiks.. kenapa kau buat hidupku seperti ini . hiks..hiks.. Kenapa kau tidak adil . Hidupku sudah benar-benar buruk, kenapa kau tambah lagi hiks... Dari kecil kau sudah mengambil orang yang benar-benar aku sayang. Lalu kau tepatkan aku di neraka rumah imo ku .hiks.. hiks..setiap hari aku di siksa disana , aku juga tidak punya teman di sekolah , mereka menghindariku hanya gara-gara sepupuku Chaeyon menyebarkan berita , jika aku selalu pergi malam untuk berkerja menjual diriku , itu tidak benar .Aku hanya bekerja paruh waktu di minimarket , aku harus mebiayai kehidupan ku sendiri ,dan harus menabung untuk kuliah ku , hiks..hiks aku juga ingin mengapai cita-cita ku, apa itu tidak boleh . Dan sekarang hanya karena aku membela diriku yang di siksa teman kelas ku , aku harus di keluarkan dari sekolah, mereka memukulku dengan batang kayu berkali-kali ,sedangkan aku hanya menampar nya sekali ....hiks..lalu tiba-tiba imo ku mengambil semua tabungan dan uang yang aku punya, dia bilang itu untuk ganti rugi pengobatan teman sekelas ku yang ku tampar , hiks..hikss dia tidak melihat semua tubuhku membiru gara-gara pukulan kayu itu .hikss.. sekarang aku sudah tidak punya apa-apa ..semuanya telah hilang. Lalu bagaimana aku harus hidup Tuhan, kenapa takdirku seperti ini , aku sudah tdak tahan lagi .hiks.. sudah cukup penderitaan yang aku alami ini , tubuh ku pikiran ku dan juga perasaan ku sudah tidak kuat untuk membawa beban ini lagi hikss..Aku ingin pergi dari dunia yang kejam ini "
Tangan pucat gadis itu ia angat memegang pagar besi jembatan ,ia cengkram kuat-kuat besi yang menjadi satu-satunya pembatas antara tingginya jembatan dengan arus Sungai Han yang mengalir dengan deras. Matanya melihat sekelilingnya , jembatan yang saat ini ia pijak adalah salah satu jembatan yang berdiri di atas aliran Sungai Han . Jembatan yang setiap tahunnya akan terdengar sebuah berita tentang orang-orang yang menyelesaikan hidupnya dengan cara yang tidak tepat . Jembatan yang selalu menjadi saksi bisu kepergiaan orang-orang yang sedang protes tentang kehidupan buruk mereka . Jembatan itu adalah Jembatan Mapo ,jembatan yang jika di lihat dengan sekilas akan sangat indah, dengan cahaya yang memancar bagai pelangi di malam hari ,tapi terbalik dengan setiap kisah tragis yang terjadi di Jembatan Mapo .
Gadis itu sepertinya sudah memantapkan hatinya untuk melakukan sesuatu yang akan terjadi selanjunya ia bertekad untuk menambah daftar orang bunuh diri di Jembatan Mapo. Terbukti dengan ia memanjat pagar besi yang tingginya hampir sama dengan tinggi badanya . Ia mengangkat kakinya untuk berpijak ke satu pagar besi yang lebih tinggi . Hingga ia sampai ke puncak pagar besi . Ia berdiri dengan mencoba menyempurnakaan kesimbangaan berdirinya , hujan yang masih setia menemani gadis itu menyulitkan jarak pandang nya . Ia mengusap wajahnya dengan kasar .Gadis itu berhenti menangis ia menghembuskan nafasnya kasar beberapa kali . Ia mulai menabah keyakinanya dengan menyemangati dirinya sediri "Aku sudah muak dengan kehidupan ini, akan kuputuskan hidup ku saat ini , jalan ini jalan pintas untuk mengakhiri kesaengsaraan hidup ku ,untuk itu maka akan ku lakukan ,apapun yang terjadi meskipun gelap dan menyakitkan , kau harus berani Kim Sejeong , ingat ini hanya akan sebentar lalu kau akan terbebas dari kehidupan tak menyenangkan mu ini ". Kim Sejeong nama gadis itu gadis yang sudah menentukan pilihanya untuk meninggalkan dunianya . Gadis yang memilih untuk mengakhiri kehidupannya di usianya yang baru menginjak 17 tahun . dimana usia yang seharusnya ia nikmati sebagi remaja . Tapi karena kesulitanya membuatnya menyerah dengan kehidupanya .
Kim Sejeong mulai menutup matanya , ia rentangkan kedua tanganya seperti salip , wajahnya ia anggat menghadap awan . Lalu ia mulai melemaskan tubuhnya kedepan ,Kakinya terlepas dari pijakan terakhirnya . Tubuhnya melayang, angin bercampur air hujan menerpanya dengan cepat . Lalu terdengan bunyi 'byurr' yang cukup keras . Kim Sejeong telah jatuh ke air . Tubuhnya terasa sangat sakit saat berbenturang dengan air . Tubuh Kim Sejeong masuk kedalam air sepenuhnya .
Tangannya dengan refleks tergerak keatas dan mengacak-acar air ,tapi air mulai masuk kedalam tubuhnya . Tubuhnya semakin tengelam kebawah dan dia sudah mulai kehabisan pasokan oksigen.Sepertinya air telah masuk kedalam paru-paru Kim Sejeong.
Gadis itu sadar jika beberpa detik lagi ia akan benar-benar hilang . karena itu untuk yang terakhir kalinya Kim Sejeong berharap dalam hatinya ,jika dia di hidupkan kembali atau berrekarnasi ia harap dia akan mendapatkan kehidupan yang lebih adil dan akan selalu merasa bahagia di setiap hidup yang akan di jalaninya .
Tubuh Kim Sejeong sudah berhenti bergerak, dan pandanganya telah menjadi gelap sempurna .
"Hey...Cepat tolong orang itu..."
TBC
Hallo teman-teman Chapter pertama sudah saya Publish , hope u like it...
Please vote and Comment
"Ohhanbrand"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Amnesia
Teen Fiction"Ku mohon buat ini menjadi selamanya , aku telah jatuh cinta dengan kehidupan ini .Tuhan, biarkan aku menjadi egois untuk kali ini saja "-S Bisakah gadis itu selamanya menjalani kehidupan barunya ? . Kehidupan yang selalu ia sebut dalam setiap bari...