Stay

9.4K 993 34
                                    

Saat dirinya tiba di pintu masuk cafe, kemarahan Taehyung kembali meningkat, dan dorongan untuk membunuh dua alpha yang berdiri di dekat Jeon Jungkook, membanjiri dirinya. Tubuhnya berteriak padanya untuk membuktikan bahwa tidak ada alpha manapun yang bisa mengambil pasangannya darinya. Tapi Taehyung tahu dirinya tidak bisa mengacau, jadi dia mengepalkan tangannya dan memejamkan mata, mengingatkan dirinya berulang kali bahwa dia adalah seorang Putra Mahkota, dan bahwa tindakannya akan membawa resiko besar bagi Istana dan Kerajaan. 

Samar-samar dia merasakan aroma pheromone Jungkook menjangkau jiwanya, mendinginkan amarah yang membara di pembuluh darahnya dan menenangkan alpha yang mengamuk di dalam dirinya. Saat Taehyung membuka mata, dia melihat beberapa pasang mata menatapnya dengan hati-hati.

Dia kemudian melangkah ke meja di mana Jungkook masih terkulai tak berdaya. "Jangan sentuh dia." Ujar Taehyung sebelum tangan kotor seorang alpha bertubuh besar sempat menyentuh bahu Jungkook.

"Jangan ikut campur." Balas alpha itu.

"Dia milikku," Geram Taehyung, dan secara sadar melepas aura alphanya hingga membuat kedua alpha itu mundur dan pergi meninggalkan mereka. Keputusan yang bagus. Bagaimanapun mereka tidak akan bisa melawan alpha seperti dirinya. Kemudian dia mengulurkan tangan untuk meraih wajah Jungkook, mengangkat dagu omega itu, dan melihat air mata juga keringat sudah membanjiri wajah pucatnya. 

Saat telapak tangannya menyentuh kulit halus omega itu, seluruh dunia Taehyung menjadi kacau karena naluri dasarnya lepas kendali. Dia merasakan dorongan yang sangat besar untuk mengklaim, melindungi dan memiliki. Dirinya seolah tidak akan berhenti sampai Jeon Jungkook menjadi miliknya. Seakan setiap jalan yang dirinya tuju mengarah pada omega itu. Tidak ada hal lain yang penting kecuali menjadikan Jeon Jungkook miliknya dalam segala hal.

"Kau, benar-benar tahu cara untuk membuat orang lain jadi gila, Jeon!" Bisik Taehyung, masih berjuang untuk menahan amukan alpha di dalam dirinya, yang menuntut agar dia menjauhkan Jungkook dari semua mata dan melindunginya dari apapun. Saat mata mereka bertemu, Taehyung melihat mata hitam langit malam Jungkook dipenuhi nafsu, dan rona merah menyebar di kulit pucatnya.

Nafas omega itu terengah-engah kemudian matanya terpejam, dan untuk sesaat jantung Taehyung seolah berhenti berdetak, karena dia pikir Jungkook akan pingsan. Tanpa pikir panjang, dia menarik Jungkook dan menggendong omega itu di depan tubuhnya. Alpha di dalam dirinya mengaum saat dia memeluk Jungkook erat-erat.

Ketika Jungkook melingkarkan tangan di lehernya, rasanya seluruh tujuan hidup Taehyung telah tercapai, dan dia tahu bahwa mulai detik ini, hidupnya akan berpusat pada omega ini. Dia akan melakukan segalanya untuk melindungi dan memastikan Jungkook aman.

"Taehyung, kau harus segera membawanya pergi dari sini." Suara Park Jimin menarik kesadaran Taehyung kembali. "Aku harap sekarang dirimu menyadari betapa rapuhnya Jungkook. Dunia omega adalah hal yang baru baginya. Dia tidak tahu banyak hal, dan semua perubahan di dalam dirinya, membuat Jungkook bingung."

"Aku mengerti." Balas Taehyung sambil melangkah keluar dari cafe dan bergegas menuju mobilnya. Sungjae dan Do-Hwan berada di jauh di belakangnya.

"Jangan lupa pakai kondom, aku tidak ingin sesuatu terjadi pada Jungkook." Kata Park Jimin, yang rupanya masih mengikuti di sampingnya.

"Kami tidak akan melakukan apa-apa." 

"Oh benarkah?" Tanya Park Jimin dengan nada tidak percaya yang terdengar jelas dalam suaranya.

Taehyung tidak menjawab, dia tidak merasa perlu memberi penjelasan pada Park Jimin tentang apapun yang akan dirinya lakukan terhadap Jungkook. Setelah dia membaringkan Jungkook di kursi penumpang belakang, dia mengucapkan terimakasih kepada Park Jimin, kemudian berkoordinasi dengan Sungjae dan Do-Hwan, meminta keduanya untuk kembali ke apartemen dengan kendaraan pengawal yang lain dan mengikutinya dari belakang. Dalam situasi seperti ini, Taehyung tidak ingin seorangpun berada di dekat Jungkook, jadi dia memutuskan untuk mengemudi sendiri dan membawa omega itu kembali ke apartemen. 

Le Prince Alpha GenesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang