Chapter 3: Langkah Baru

915 100 10
                                    

Hinata menunggu sambil meremas tangannya. Ia khawatir. Tobio sedang ada di dalam ruangan dan dokter sedang memeriksanya. Memang kemungkinan hanya demam. Tapi apapun itu, Hinata tetap khawatir. Mungkin dia yang paling khawatir di antara semua orang yang sedang menunggu Tobio di ruangan itu. Kakinya bergerak-gerak mengetuk lantai tanpa henti. Ia sebenarnya sudah memaksakan diri untuk tenang. Tapi ya mau bagaimana lagi? Yang namanya khawatir ya khawatir.

"Ini klinik kenalanku."Mendadak Iwaizumi yang duduk di sebelahnya membuka suara, "Dia buka sekitar tiga tahun lalu."

"Oh... apa Haji-... Iwaizumi-san dan dia sudah kenal lama?" Hampir saja Hinata memanggilnya dengan sebutan 'Hajime'. Hinata mengganti panggilan itu, ia merasa tidak enak sendiri.

"Kami teman dari kecil. Sampai sekarang."

"Oh..."

"Kau tidak usah khawatir seperti itu. Dia dokter yang professional. Aku tidak melebih-lebihkan karena dia temanku. Jujur saja, aku benci dia, dia menyebalkan. Tapi harus ku akui, dia benar-benar professional"

"Oh.. hahaha." Hinata mengangguk-angguk.

Katanya benci, tapi pertemanannya awet sampai sekarang ya? Batinnya

"Ngomong-ngomong, kau kerabat Tobio juga? Aku tidak pernah melihatmu."

"Ah..?" Hinata agak kaget, dengan setengah bingung dia menjawab, "Ahaha.. iya.. uhm.. tidak... "

"Yang mana yang benar?"

"Ehm.. Aku.. aku bukan kerabatnya. Tapi aku sempat mengenal Ibu Kageyama Yukari dan Tobio. Kami sering bertemu di pemakaman."

"Oh.. sudah lama?"

Hinata menggeleng, "Belum terlalu lama sih.. belum ada satu tahun yang lalu."

"Kalian sering bertemu?"

Kali ini Hinata mengangguk, "Kami sering mengobrol bertiga-.. uh.. aku dengan Nyonya Kageyama saja sih.. tapi Tobio selalu di sana."

"Lalu? Aku dengar kau menemui Tobio tiga hari sekali."

"Yaa.. entahlah. Begitu aku dengar kabar tentang meninggalnya beliau, aku langsung kepikiran dengan Tobio..."

"Lalu kau jadi sering-sering menemuinya begitu?"

"Begitulah.."

"Kau menyukai Yukari-san?"

"Eh?" Hinata tersentak," Kenapa mendadak tanya seperti itu?"

"Yah.. untuk urusan orang yang baru kenal selama belum genap setahun, kau cukup dekat juga. Sampai-sampai rela dari kantor ke sini tiga hari sekali."

Hinata segera menggeleng dengan cepat, "Ti-tidak... aku memang sempat berpikiran seperti itu. Tapi... tidak. Aku yakin tidak."

"Lalu?"

"Aku.. ... ehm... ettooo.. "

"Apa?"

"Aku..." Hinata melirik ke arah Iwaizumi sebentar, terlalu malu untuk meneruskan, tapi ia juga tidak bisa menghindar, "Aku.. mungkin... lebih tertarik pada To-"

  A Small Blueberry  (KAGEHINA) FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang