2

10 0 0
                                    

Pagi hari ini aku disibukkan dengan tumpukan berkas berkas yang akan aku gunakan untuk mendaftar ke perusahaan entertaint itu.

Aku memutuskan untuk mencobanya terlebih dahulu, aku memiliki keyakinan yang kuat saat mengisi formulirnya, tapi tetap aku tidak mau berekspektasi tinggi tentang keyakinan aku yang akan keterima di perusahaan besar itu.

Aku tidak tahu aku akan berada dimana nantinya ketika diterima di perusahaan itu, entah akan menjadi makeup artis utama, atau hanya menjadi makeup artist cadangan saja, aku juga sudah mencari tahu apakah agensi itu akan mendebutkan artist baru, tapi aku tidak menemukan kabar itu sama sekali.

Setelah mengisi formulir lewat internet, aku memutuskan untuk pergi ke toko makeup, karena makeup yang aku gunakan untuk belajar dan makeup pribadiku juga hampir habis, dan aku juga sudah punya janji pada jen bahwa sore ini aku akan ke apartnya untuk menjadikan jen sebagai model untuk aku belajar makeup, jen tidak bisa menolak permintaan ku dan dia langsung menyetujuinya.

Ketika sudah sampai toko makeup aku langsung mencari semua makeup yang aku butuhkan, kali ini berbeda makeup yang aku beli lebih mahal dari makeup aku sebelumnya, karena aku berfikir kalo agensi entertaint pasti makeup artisnya menggunakan produk yang bermerk dan yang pasti mahal, aku akan mencobanya, jadi ketika aku masuk ke waktu seleksi test kemampuan di agensi itu, aku tidak asing lagi dengan semua makeupnya.

"Apa aku berlebihan membeli ini semua?" Aku yang baru sadar ketika melihat keranjang yang aku bawa hampir penuh dengan makeup.

"Sepertinya tidak" aku langsung menuju kasir untuk membayar semua ini.



Aku sudah sampai diapartement jen sejak tadi aku sudah memulai bermain makeup di wajahnya jen, jen lucu sekali dia tidak pernah mengeluh saat aku suruh berkali kali untuk membersihkan wajahnya karena aku mencoba berkali kali dan bermacam macam model makeup mulai dari makeup santai sampai makeup yang mewah.

"Apa masih kurang cukup berlatih?"

"Masih ada waktu 2 hari lagi sampai aku di test kemampuan makeup ku, aku gugup sekali jen" aku mengatakan itu sambil fokus dengan makeup bagian mata jen.

"Jen matamu cantik sekali, aku iri dengan kelopak matamu yang tipis"

"Aku justru iri sama kamu, kamu punya mata dan lipatan yang tegas aku iri sekali"

Aku memang memiliki lipatan kelopak mata yang sangat tegas, itu murni aku dapatkan sejak lahir tanpa operasi, itu karena ibuku yang juga memiliki mata sepertiku, beruntung sekali ibuku menaruhkan gennya padaku hahaha

"Selesaii~ bagaimana dengan yang ini jen? Apa warna yang aku pakai cocok?" Aku sudah selesai merias wajah jen.

"Yaaa~ yogsiii aeri sshi bakat kau memang sudah tidak diragukan lagi, ini sangat bagus aku suka sama makeup yang ini"

Aku tersenyum mendengar jen memuji hasil makeup ku, tapi sepertinya aku harusnya tidak berlatih pada wajah wanita saja iyakan? Aku harus mencoba makeup untuk cowo juga, karena aku tidak akan tau aku akan di testnya bagaimana.

"Jen,, sepertinya aku juga butuh model percobaan untuk cowo"

"Aahh iyaa, siapa ya yang mau jadi model percobaan kamu"

Aku dan jen larut dalam pikiran masing-masing kira kira siapa yang akan mau menjadi modelnya.

"Paboya~ kau kan punya adik laki-laki, gunakan adikmu sebagai model"

Ah~ aku baru sadar kalo aku punya adik hahaha, tapi adikku ada dirumah ibuku dan itu sangat jauh, tidak akan cukup waktunya jika aku pergi kerumah ibuku dulu.

"Sepertinya tidak bisa jen, waktunya pasti tidak akan cukup untukku"

"Jadi bagaimana?"

Aku berfikir sejenak sambil memandang wajah jen.

"Aeri jangan bilang kam-"

"Kamu akan aku makeup dengan makeup laki laki"

Jen yang pasrah membuat aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresinya yang ingin menolak tapi tidak bisa, lucu sekali sahabatku ini.


Aku dan jen sekarang sedang berada di supermarket, jen memintaku untuk menemani belanja kebutuhannya, dan kalian tau? Jen keluar denga makeup yang terakhir kali aku bikin, makeup untuk laki-laki.

Dia yang mau pergi dengan riasan itu, aku sudah menyuruhnya untuk menghapus makeup itu dan akan aku ganti dengan riasan yang baru, tapi jen menolaknya.

Tapi memang pada dasarnya jen memiliki parah wajah yang sempurna cantiknya, mau bagaimanapun riasannya, itu akan cocok cocok saja di wajahnya, termasuk riasan untuk laki-laki saja di wajahnya terlihat sangat bagus dan tampilannya menjadi swag.

"Kamu tidak ada yang ingin dibeli?"

"Tidak jen, kamu udah selesai?"
Jen langsung mengiyakan pertanyaanku dan langsung menuju ke arah kasir untuk membayar semuanya.

Selesai membayar belanjaan yang dibeli jen, aku dan jen memutuskan untuk pergi ke tempat bermain hanya untuk photobooth, kami berdua memang sangat suka photobooth bahkan waktu SMA kami pernah menghabiskan setengah uang jajan bulanan kami hanya untuk photobooth sebanyak mungkin.

Selesai belanja dan bermain akhirnya aku pulang menuju apartku karena waktunya yang sudah hampir larut, jen menyuruhku untuk menginap karena dia khawatir aku kenapa-kenapa, tapi aku menolaknya karena sebentar lagi aku ada test kemampuan makeup dan aku harus menyiapkan itu semua.

"Kalau sudah sampai apart kabarin aku ya"

"Siap sist, aku pamit ya jen"

"Byee!!"

Karena sudah larut aku memutuskan untuk memesan taxi online, daripada harus menunggu bis yang tidak tau pasti ada atau tidaknya.

Perjalanan dari apartement jen ke tempatku hanya memakan waktu selama 15menit dan sekarang aku sudah sampai di apartku.

Sesampainya di apart aku langsung merapihkan barang bawaanku yang tadi lalu membersihkan tubuh dan langsung beristirahat agar besok bisa menyiapkan energi lebih banyak lagi.





Bersambung...

HAPPYNESS | Hwang Hyunjin👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang