Chuuya benci ini, gadis itu beberapa kali memijat pelipisnya untuk menghilangkan penat karna terlalu bersemangat semalam gadis itu kesulitan untuk tidur.
Chuuya menguap lalu menenggak air mineralnya berharap kandungan mineral itu bisa sedikit meredakan sakit kepalanya.
"Chuuuuuyaaaaa~!"
Nah datang lagi penambah penat kepalanya dan ditambah pemuda itu tanpa rasa malu langsung memeluk Chuuya erat membuat gadis itu hampir terjungkal kebelakang dari bangkunya.
"DAZAI SIALAN! JANGAN ASAL MEMELUKKU BODOH!"Bentak Chuuya berusaha melepaskan cengkraman Dazai namun pemuda itu justru semakin mengeratkan pelukannya sambil menunjukkan cengiran khasnya.
"Ayolah Chuuya, aku butuh semangat sebelum mengalahkanmu"
"Tch, memangnya kau pikir aku mau kalah darimu sialan?!"
"Tentu saja, karna akhir pekan ini Chuuya harus berkencan denganku~"
"Tch, dasar keras kepala! Aku tidak sudi kalah"
"Ahh~ aku suka Chuuya yang bersemangat! Setelah lomba ini, ayo menikah denganku~!"
Chuuya merona malu lalu segera meninju perut Dazai kasar dan mendengus.
"TIDAK AKAN!"
"Oya, Chuuya ini memang keras kepala sekali menolak pemuda setampan diriku"
"Berisik kau maniak perban!"
Dazai tertawa mengacak-acak rambut Chuuya gemas dan tentu saja Chuuya langsung menepis tangan pemuda itu dengan wajah memerah.
"Lagipula.."
Dazai terdiam menunggu ucapan Chuuya selanjutnya.
"Kau ini kenapa sih ngotot sekali mengajakku kencan, padahal banyak gadis yang mengajakmu kencan"Gerutu Chuuya dengan wajah memerah yang dia palingkan, Dazai terdiam beberapa saat lalu tersenyum.
"Karna yang aku suka itu Chuuya, bukan gadis lainnya~♡"
Chuuya semakin memerah namun gadis itu masih enggan menatap Dazai, baru saja Dazai akan melanjutkan kata-katanya tiba-tiba suara pengumuman panitia menghentikan pembicaraan mereka.
"Ah sudah mulai! Baiklah, semoga kalah Chuuya~!"
"OI!"
Dazai hanya nyengir seraya berlari meninggalkan Chuuya untuk bergabung dengan kelompoknya.
"Dia mengganggumu lagi Chuuya?"
Chuuya terkejut lalu menoleh ke sumber suara.
"Tachihara?!"
"Yo! Aku mencarimu kemana-mana ternyata kau sedang disini"
"Maaf, kenapa kau mencariku?"
Tachihara merogoh saku celananya lalu menyodorkan sebuah pita merah kepada Chuuya dan gadis itu langsung memakainya di kepalanya.
Gadis itu mengepalkan tangannya, merapal doa berharap bisa memenangkan perlombaan kali ini tapi entah kenapa ada sedikit perasaan untuk tidak memenangkan lomba tersebut.
Konyol, lagi-lagi pipi Chuuya terasa panas mengingat bualan Dazai pagi ini.
"Kau sakit Chuuya?"
Chuuya kembali berjengit karna Tachihara tiba-tiba menyentuh keningnya.
"A-Aku baik-baik saja!"
Tachihara mengerutkan alisnya bingung.
"Kau yakin? Wajahmu tadi memerah lho"
"Aku baik-baik saja! Tenanglah! Nah ayo sekarang kita berkumpul dengan yang lain!"Ajak Chuuya gugup dan langsung menarik tangan Tachihara menuju dimana kelompoknya berkumpul.
Dari kejauhan Dazai menatap sengit Tachihara.
"Tch, lagi-lagi dia sok akrab dengan Chuuya-ku!"Gerutu Dazai dalam hati kesal ingin mematahkan tangan Tachihara agar tidak asal menggandeng tangan Chuuya.
Hari itu, perlombaan berlangsung meriah dan tim Dazai maupun Chuuya beberapa kali saling berebut poin.
Dazai terlihat gigih untuk memenangkan perlombaan walau Chuuya juga beberapa kali mengalahkannya dan itu entah kenapa membuat hati Chuuya menghangat.
Dazai merosot duduk di sudut lapangan yang cukup sepi, sesekali pemuda itu menyeka keringatnya yang bercucuran dan mengipasi tubuhnya yang panas menggunakan tangannya.
"Hwaa-!"
Dazai terkejut karna tiba-tiba ada yang melemparnya sebotol air mineral dingin dan mendapati sesosok Chuuya di tengah gerombolan murid-murid kelas 2, dengan wajah malu-malu khas Chuuya gadis itu menggumamkan sesuatu yang Dazai paham maksudnya sekaligus ingin berlari memeluk gadis itu.
"Ganbatte baka"
Astaga, rasanya Dazai ingin segera menggendong gadis itu dan membawanya ke altar pernikahan saat ini juga.
Dazai menenggak habis air mineralnya sebelum akhirnya menciumi botol tersebut, astaga Dazai berjanji akan menyimpan botol ini ke dalam wadah khusus.
Kalau perlu Dazai ingin membeli brankas untuk menyimpan botol pemberian Chuuya ini.
Oke, terdengar berlebihan.
Tapi bagi Dazai Osamu, Chuuya mau repot-repot melempar minuman kearahnya seperti ini sudah menandakan usaha Dazai selama ini tidak sia-sia.
Dazai jadi semakin bersemangat mengalahkan gadis itu.
Setelah istirahat selesai, perlombaan hari itu di tutup dengan perlombaan lomba lari satu sekolah.
Dan rumornya, jika ada murid laki-laki dan perempuan memenangkan lomba itu secara bersamaan maka mereka akan menjadi sepasang kekasih.
Cuma rumor konyol yang bahkan terdengar hanya sebagai lelucon belaka di kalangan para murid tapi nampaknya Dazai justru mempercayai rumor konyol itu 100%.
"Chuuyaaa~!"
"Apa lagi kau maniak perban? Berisik!"Gerutu Chuuua yang sedang melakukan pemanasan sebelum berlari, Dazai hanya nyengir.
"Chuuya, terima kasih untuk air mineralnya"
Wajah Chuuya sedikit bersemu lalu memalingkan wajahnya.
"Hm"
"Chuuya"
"Apalagi?"
"Kau percaya rumor lomba lari itu?"
"Hah?! Kenapa juga aku harus mempercayai rumor seperti itu?!"
"Percayalah Chuuya, ayo kita menangkan lomba ini bersama"
"Tidak sudi"
"Tapi Chuuya—"
"Daripada kau membual seperti itu lebih baik kau cepat bersiap sana, sebentar lagi lombanya di mulai"Usir Chuuya mendorong pemuda itu agar menjauh, Dazai mendengus tapi akhirnya menurut.
Lihat saja, Dazai pasti menaklukkan gadis itu baik dari lomba maupun hati gadis itu.
▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ To be continue █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁
Author Note
Harusnya aku hiatus ngerjain request, tapi dari kemarin gatel pen lanjutin book ini(╥﹏╥)
Maapkan aku gaisu, aku sedang berusaha menyelesaikan book request nya sebelum tahun baru(╥﹏╥)

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You || BSD
أدب الهواة"𝕴 𝖋𝖎𝖓𝖉 𝖎𝖙 𝖍𝖆𝖗𝖉 𝖙𝖔 𝖙𝖗𝖚𝖘𝖙 𝖓𝖔𝖙 𝖔𝖓𝖑𝖞 𝖒𝖊, 𝖇𝖚𝖙 𝖊𝖛𝖊𝖗𝖞𝖔𝖓𝖊 𝖆𝖗𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊" 𝖥𝖾𝗆𝖢𝗁𝗎𝗎𝗒𝖺 × 𝖣𝖺𝗓𝖺𝗂 𝖡𝗎𝗇𝗀𝗈𝗎 𝖲𝗍𝗋𝖺𝗒 𝖣𝗈𝗀𝗌 © 𝖪𝖺𝖿𝗄𝖺 𝖠𝗌𝖺𝗀𝗂𝗋𝗂 𝙰𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚕 𝚍𝚒𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚒...