Suara gorden yang disingkap membuat Jaemin terbangun, juga sinar matahari yang membuatnya silau, dia bangkit dari tidurnya yang sangat nyenyak semalam. Beberapa orang yang tidak Jaemin kenal masuk ke kamarnya, mereka menggunakan seragam ala maid. Jujur saja Jaemin tidak tahu kalau Jeno sekaya ini, pemuda itu selalu tampil sederhana.
“Oh, Tuan muda, maafkan kami membuat anda terbangun.” kata salah satu dari mereka.
Jaemin yang dipanggil tuan muda merasa kikuk karena tidak biasa hidup dengan kemewahan. Dia hanya mengangguk, kemudian dia teringat sesuatu, pasti orang tuanya mencarinya, dia harus pergi ke bandara sekarang juga.
“Permisi Noona, kau tahu dimana Jeno? Aku harus pergi sekarang.” Kata Jaemin, walaupun berat untuk berpisah dengan Jeno.
“Maaf Tuan Muda, sesuai perintah Tuan Jeno, anda tidak diizinkan untuk meninggalkan ruangan anda.”
Jaemin mengerutkan keningnya, kenapa dia tidak boleh meninggalkan ruangannya? “Noona, aku sudah ketinggalan penerbangan kemarin malam, keluargaku akan khawatir,aku ingin berbicara dengan Jeno!” Kata Jaemin lagi.
Maid itu kembali menggeleng, “Maaf Tuan muda, Tuan Jeno sedang pergi untuk urusan bisnis, beliau akan kembali tiga hari lagi..”
Jaemin membuka mulutnya tidak percaya, apa Jeno mencoba untuk menahannya agar tidak pergi? Jaemin merogoh saku celananya, terkahir kali dia menaruh ponselnya disitu, berharap bisa menelpon keluarganya.
Namun nihil, dia meraba seluruh saku di bajunya, ponselnya hilang. Para maid mulai keluar dari kamar Jaemin, Jaemin yang menyadarinya berusaha keluar dan menggapai pintu, tapi terlambat pintu sudah ditutup dan di kunci dari luar.
Jaemin memukul mukul pintu itu, “Yak! Keluarkan aku dari sini!”
Namun sia-sia saja, sepertinya Jaemin harus menunggu hingga tiga hari kedepan. “Apa Jeno menyekapku?”
//
Sementara itu berita hilangnya seorang pemuda bernama Na Jaemin menjadi perbincangan hangat di seluruh kota, ada yang bilang kalau Jaemin diculik oleh organisasi seperti mafia atau Yakuza. Tidak ada bukti apapun, karena cctv setempat dirusak. Dan hanya meninggalkan barang barang Jaemin termasuk ponsel yang tercacar dijalanan.
Lee Jeno tersenyum miring melihat pemberitaan di televisi, dia menyesap wine merah pekatnya, dan menyandar di kursi kebesarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER | NOMIN
FanfictionSeharusnya Jaemin marah ketika Lee Jeno menculiknya, dan menyandera, membuat dia tidak bisa bertemu kembali dengan keluarganya. Tapi Jaemin dengan bodohnya mencintai Lee Jeno, si iblis yang berkedok sebagai kekasih yang selalu mencintainya. "Jeno, a...