Sekian lama mereka berjalan akhirnya menemukan hutan yang hampir habis terbakar, banyak pohon-pohon tumbang karena gempa, dan akhirnya mereka menemukan beberapa pohon yang tumbang tetapi belum terbakar.
"Kayaknya kita bisa istirahat disini malam ini. Oi, Rendy! Letakkan baju-baju itu disini" kata Leo sambil menunjuk pepohonan yang tumbang yang seolah membuat tempat berlindung dibawahnya.
"Oke, oke" jawab Rendy yang sedikit kesal dengan sifat sok ngaturnya Leo.
Leo kembali berjalan, dan akhirnya menemukan sungai tak jauh dari tempat mereka tadi.
"Hei, Rendy, cepet kesini!" Teriak Leo, Rendy berlari kearah asal suaranya.
"Apaan?" Tanya Rendy dengan sangat lesu karena telah berjalan hampir seharian.
"Lihatlah"
Disungai itu, ada beberapa ikan yang sudah mati mengambang diatas air.
"Bantu gw ngumpulin sebanyak mungkin" sambung Leo sambil menceburkan dirinya kesungai.
"Apa airnya nggak beracun?" Tanya Rendy memastikan.
"Hah? Maksud lu apaan?"
"Coba liat disana-sini banyak pecahan batu meteor, ikan disini pasti mati karena keracunan" jawab Rendy.
"Hahaha" Leo tertawa melempar ikan itu kearah Rendy.
"Lihatlah, mereka mati karena air disini sangat panas waktu meteor itu jatuh disungai ini."
Rendy memperhatikan ikan yang hampir matang seolah direbus itu, lalu percaya.
Hari sudah mulai gelap, banyak ikan yang sudah mereka kumpulkan. Leo juga sedikit mengumpulkan kayu.
Leo mengambil sesuatu lagi di tas selempangnya itu, dia mengeluarkan dua batu, batu itu adalah pecahan meteor dan yang satunya lagi adalah pecahan batu bulan, dia meneteskannya kearah kayu yang tadi dia kumpulkan, entah apa yang terkandung dalam batu-batu itu jika digesekkan dapat menghasilkan api. Lalu tak lama setelah beberapa percobaan, Leo akhirnya berhasil menghidupkan api unggun.
Rendy bergegas mengambil dua ekor ikan yang tadi mereka kumpulkan dan menusuk dahan kayu kemulutnya lalu meletakkannya di atas apa.
"Gimana pun kita harus bertahan hidup, kita harus banyak makan biar nggak kekurangan vitamin" kata Ryuga sambil memeriksa ikan bakar mereka.
"Tapi gimana ini? Gimana dengan orang tadi?"
"Halah, jangan pedulikan dia" jawab leo.
Wajah Rendy sedikit bingung dengan apa yang akan terjadi pada mereka.
"Hei, lu jangan khawatir, aku bersumpah akan mengembalikan peradapan?"
"Maksud lu apa? Memulai peradapan?"
Leo sedikit mengerti dengan sikap siaga dari Ryuga.
"Apa lu mikir kalo kita berdua cowo dan gw mau mulai peradapan? Kalo emang pikiran lu kayak gitu, lu emang bodoh" jawab Leo yang memakan ikan yang sudah matang itu.
"Apa lu pikir nggak ada orang yang beruntung kayak lu didunia yang besar ini?" Sambung Leo.
Rendy sedikit mengerti tentang Leo, dan mulai makan ikan miliknya.
Setelah makan Leo mengambil baju-baju yang tadi dibawa oleh Ryuga, dan mulai menyatukannya satu persatu seolah merajut dengan dahan runcing dan benang dari tumbuhan menjalar yang batangnya cukup kuat dan benerapa akar pohon lalu berhasil membuat dua tas punggung dan selimut dari baju-baju itu.
Rendy mengmpulkan dedaunan yang tak ikut terbakar untuk alas mereka tidur malam ini lalu meletakkannya di mana Leo menyuruhnya.
Malam yang dingin dan sepi berlalu, mereka berdua tidur dengan lelap karena kelelahan berjalan jauh.
Pagi tiba, terdengar kicawan burung yang menandakan masih ada yang tersisa diantar mereka. Leo sudah bersiap pergi dengan sikap ingin berburu.
"Masukkan ikan-ikan itu kedalam tas itu!" Suruhnya pada Rendy.
Rendy yang sudah menyerah dengan sifat sok ngaturnya Leo hanya bisa melalukan apa yang dia suruh.
"Hei Leo, kita mau kemana lagi?" Tanya Rendy sambil memasukkan ikan-ikan itu.
"Kita akan mengikuti arus sungai ini untuk kearah laut" katanya dengan memgambil tas punggung yang sudah penuh dengan ikan.
"Laut? Ngapan?" Rendy benar-benar binggung dengan tujuan Leo kali ini.
"Hahaha.. gw cuman mau eksperimen bentar" jawabnya yang berjalan mulai menjauh dari Rendy.
"Oi, tungguin gw!!"
Mereka berjalan menyusuri sungai, hampir satu jam sudah. Leo sedikit mengambil pasir ditempat barusan mereka lewati, entah apa yang ada dipikirannya.
"Hey Leo, gw udah laper,"
Leo memandang kearah langit dan mulai menurunkan tasnya lalu mulai kembali membuat api.
"Sana cepet cari kayunya"
Mereka kembali memakan banyak ikan demi memulihkan tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure of new world
PertualanganBanyak orang yang mengatakan bahwa masa depan akan dipenuhi dengan alat-alat canggih dimana-mana, kehidupan yang sangat mewah, mobil terbang atau hal yang hebat lainnya, tapi kenyataannya pada tahun 2100 dunia menggalami pemusnahan massal, hanya beb...