01

26 2 0
                                    

"Seperti pepatah yang bilang lebih cepat lebih baik, jadi ada baiknya perjodohan ini dipercepat saja, bagaimana?"

Maya melongo terkejut mendengar ucapan ayahnya, otaknya jadi loading.

Hey ini dia dijodohin ceritanya?

Tunggu, nggak lucu anjirr.

Tadi ayahnya bilang cuman pengen beli pentol bareng, lah kok bisa jadi di jodihin sih nggak masuk di pantat dan akal Maya.

"AYAH NGGAK--"

"JELAS SETUJUH DONG BRO, YAKALI NGGAK SETUJU."

"gitu konsepnya" Ucapnya Maya pelan melanjutkan perkataannya yang terpotong oleh bapak bapak tua yang tersenyum di hadapannya.

"Cihh, jadi nggak Sudi punya mertua kayak dia." Ucap Maya dongkol dalam hati.

"Ayah...." Maya lagi lagi merengek tak terima.

"Anjirr, bunda kayak setan aja." Ucap Maya terkejut.

Entah kapan bundanya datang, yang jelas sang bunda sudah duduk di samping Maya sekarang

Bundanya hanya tersenyum tipis.

Bahkan sempat menyentil mulut Maya yang asal cerosos saja.

"Bund, liat nih ayah mah bercandanya kelewatan, masa main jodoh jodohan, kan Maya jadi pengen sentil ginjal ayah." Adu Maya kesal.

"Yaudah sih, klo nggak setuju dijodohin nggak papa." Ucap Bunda membuat senyum indah terpatri di wajah Maya.

"Lop yu Bunda, emang bunda seorang yang bisa ngertiin maya." Ucapnya mengacungkan dua jempol.

"Langsung nikah aja, Iya kan? Mama setuju, jadi kapan tanggal mainnya?" Lanjut bunda membuat Maya melongo menahan kesal mati Matian.

"Nggak suami, nggak istri sama aja asyuu." Ucap Maya dalam hati sembari mengepalkan kedua tangannya geram.

Tidak mungkin dia terang terangan, dia masih punya secuil tai rasa kuku hormat.

Maya hanya terdiam bagai nyamuk di sana, ia tak peduli sekali lagi sungguh tak peduli apa yang dibicarakan orang tua bangkai itu.

Yang jelas Maya kesal sekarang.

Bisa bisanya ia dijodohin kayak gini, ini bukan jamannya Jubaedah yang main jodoh jodohan.

"Anjiir, hidup gue kok kayak di cerita wattpad yah." Keluh Maya dalam hati.

Baiklah Maya akan dengan senang hati menerima perjodohan kalau calonnya adalah xiaojun, jaemin, Jeno, jaehyun, Taeyong, doyoung, renjun, Jun, Kun, Lucas, winwin, hyun-suk, Ji-Sung, Hoshi, junkyu, sunghoon, Jake, Jay, Jimin, Tae, RM, Jungkook, Jin, Hongseok, Taemin, Mino atau sunoo. Asli ikhlas lahir batin!!!

Tapi ini bahkan ia tak tahu siapa, kan anjim sekali rasanya.

"Bentar lagi Raja sama mamanya bakal datang kok." Ucap bapak bapak tua itu lagi.

"Anjir, telinga gue." Ucapnya menggosok gosok telinga karena merinding mendengar nama itu. 

Pendengaran Maya layaknya terganggu mendengar nama Raja,

"Kenapa namanya Raja sih." Keluhnya.

Firasatnya jadi buruk.

Ia jadi merinding sendiri mendengar nama sialan itu.

Maya bergidik ngeri sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Nah itu Raja sama mamanya, sini." Bapak bapak tua itu melambaikan tangannya.

Baiklah sepertinya oknum bernama raja itu panjang umur.





Maya membalikkan badannya, mendapati sosok yang membuatnya bisa terjungkir saat itu juga.

"Si anjing!!!" Teriak Maya dan Raja bersamaan.



.

.

.

.

.

Yeyyy chap pertama resmi rilis, pasti nggak ada yang baca it's okay :) Tunggu chap selanjutnya ahhayyy  ^^

Nikah CeffatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang