_
Kalian percaya? Sekolah ini memiliki jurusan yang aneh.
Yang pertama, Majoring Ax (Jurusan Kampak)
Yang kedua, Pist Majors (Jurusan Pistol)
Yang ketiga, Archery Majors (Jurusan Panah)
Yang keempat, Knife Majors (Jurusan Pisau)
Yang kelima, Poisson Majors (Jurusan Racun)
Yang terakhir, Mixed Majors (Jurusan Campuran)Dan sialannya, Wilon memasukan aku ke Archery Majors. Tidak bisakah dia memasukan aku ke Pois Majors saja? Bahkan meracik lebih mudah daripada memanah, sedangkan dia masuk ke Pist Majors, sudah kuduga.
Aku membaca peta itu dengan teliti. Ternyata Archery Majors berada di lantai paling atas, tidak apa, hanya beda satu lantai dengan Pist Majors. Jadi, akan lebih mudah untuk menemui mayat hidup itu.
Kertas satu lagi berisikan peraturan-peraturan sekolah ini.
Peraturan AS:
1. Tidak ada siswa ataupun siswi yang keluar area Asrama, lebih dari pukul 09.00
2. Tidak diperbolehkan membawa alat-alat tajam dari luar AS
3. Tidak diperboleh memfoto saat berada di area AS
4. Tidak diperbolehkan berpacaran sesama Majors
5. Setiap siswa ataupun siswi sakit, akan tinggal di asrama yang berbeda
6. Setiap siswi, tidak diperbolehkan memiliki rambut lebih dari dada
7. Wajib menghindari semua yang berhubungan dengan kepolisian
8. Siswi Tidak boleh memakai rok kurang dari atas
lutut.9. Siswa yang telat, akan dikenakan hukuman
SANGAT-SANGAT WAJIB DIPATUHI!!!
Aku membaca peraturan dengan teliti, sambil sesekali mengangguk-angguk.
Lalu menatap seragam sekolah itu, warna dasarnaya navy. Yaampun... Baju seragam ini sangat indah, aku sangat tak sabar memakainya besok. Eh? What your thinking Audrey? Aku tak boleh seperti ini, bagaimana bisa aku menyukai AS ini, tugasku hanya mengawasi tiga orang saja, sudah.
Ah... Tetap saja, aku tak bisa membohongi perasaanku. Aku tertidur di ranjang kamar itu, sambil memeluk seragam, senyum pun menghiasi wajahku. Aish beginilah menjadi maniak warna navy.
***
Yaampun, aku lupa jika hari ini pembelajaran akan dimulai. Aku bergegas keluar kamar dan berlari secepat kilat, aku harap aku tak terlambat, karena tertulis jelas di kertas peraturan, jika yang terlambat akan mendapatkan hukuman, itu tidak boleh terjadi.
"Yakk!!!!" jeritku, saat tak sengaja menabrak seseorang laki-laki tinggi. Wajahnya tak asing, sepertinya aku pernah melihatnya.
"Maaf, aku tak sengaja," ujarku, sambil menunduk tak berani menatap sorot mata tajamnya. Ah ... Sepertinya ia marah. Aku merutuki diri, yang sangat ceroboh ini.
Sepertinya tak ada niatan, laki-laki itu menjawab. Aku bergegas menjauh darinya, tapi sebuah tangan menahan ku, laki-laki itu memegang tanganku, "Kau murid baru bukan? Archery Majors?" ujarnya, aku mengangguk mengiyakan. Lalu dia berjalan mendahuluiku," Ku antar!" Dia berucap sedikit berteriak. Langsung saja aku mengikuti laki-laki itu, ia berjalan sedikit cepat, hingga aku harus menyesuaikan langkah cepatnya, merepotkan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Assassin's School
FantasyApa yang ada dalam kepala kalian, jika mendengar nama sekolah? Pendidikan, murid, guru, buku, pelajaran? Ya, sebagian besar orang pasti menjawab seperti itu. Berbeda dengan sekolah satu ini, Assassin's School. Sekolah untuk melatih siswanya agar men...