Bagian 4

0 0 0
                                    

Di belakang panggung. Tiara menyiapkan dirinya untuk tampil di acara The light of The Star yang diselenggarakan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Tiara tampak tegang karena sudah lama ia tidak berdiri di atas panggung.

"Tenang saja, Tiara. Kamu pasti bisa, ingat kata-kata aku tadi." Darwin mencoba menenangkan Tiara yang sejak tadi masih tegang. Seminggu ini Darwin selalu menemani Tiara di kantor. Terlebih lagi saat jam makan siang kantor, Darwin langsung pergi mencari Tiara untuk makan siang bersama. Satu minggu ini mereka berdua semakin dekat. Mungkin bisa disebut sebagai teman akrab.

"Inilah penampilan dari Tiara yang akan membawakan lagu dari Jeong Sewoon - It's You. Berikan tepuk tangan yang meriah." kode MC yang membuat Tiara otomatis berjalan menuju ke atas panggung. Ballroom yang sangat besar, bahkan lebih besar dari ruangan lomba waktu Tiara masih kecil. Banyak yang datang untuk menghadiri acara ini, terutama para pemilik saham dan investor perusahaan.

Begitu musik dimulai, Tiara mendengarkan tempo lagu untuk masuk mengisinya dengan bernyanyi. Sempurna. Tiara berhasil membawakan lagu tersebut dengan baik, bahkan banyak penonton yang berdiri dan bertepuk tangan memberikan apresiasi mereka pada Tiara.

"Kamu yang terbaik, Tiara." apresiasi seluruh anggota tim kreatif pada dirinya. Darwin yang melihat Tiara tersenyum pun, ikut tersenyum melihatnya. Darwin memang tidak tahu seberapa kacaunya hidup yang dijalani Tiara sebelum bertemu dengan dirinya. Tapi, Darwin berharap dia bisa membantu Tiara untuk menjalani kehidupannya lebih baik lagi daripada sebelumnya.

"Terima kasih semuanya. Terima kasih sudah membantu aku selama ini. Terima kasih." jawab Tiara sambil menundukan kepalanya kepada mereka.

Tiara pun menghampiri Darwin yang menunggu di pojokan ruang persiapan.

"Thank... you..., Darwin." Tiara bertingkah seperti anak kecil di depan Darwin, tak bisa menahan perasaan senangnya saat itu.

"Iya... sama...sama..., Tiara" Darwin membalas, meniru cara bicara Tiara. "Nanti malam aku jemput kamu, kita pergi makan malam. Oke?"

"Oke, Pak Bos." Tiara menjawab dengan semangat.

***

Setelah Darwin menjemput Tiara untuk makan malam. Tibalah mereka di salah satu restoran di Jakarta Pusat. Restoran ala Jepang dengan konsep dekor yang unik khas Jepang.

"Kamu mau makan apa, Tiara?" 

"Aku salmon teriyaki don saja, sepertinya ini enak."
jawab Tiara dengan menunjuk buku menu yang sedang ia pegang.

"Oke." Darwin melambaikan tangannya, tanda memanggil seorang pelayan.

"Pesan salmon teriyaki don dua , unagi cheese maki satu, tempura moriawase, sama minuman genmaicha dua." sebut Darwin sambil membolak-balikkan menu.

"Baik, Kak. Ada tambahan lainnya?"

"Itu dulu saja."

"Baik, Kak. Mohon ditunggu sebentar ya."

"Mmm. Aku mau tanya nih, Darwin." rasa penasaran Tiara muncul kembali.

"Iya, tanya aja. Kenapa?"

"Kamu anak pemilik perusahaan 'kan?" celutuk Tiara dengan nada menginterogasi.

"Sepertinya penasaran sekali anda, Nona." Darwin menggunakan bahasa formal mencoba menjaili Tiara.

"Serius..., Darwin."

"Hmm... iya aku anak pemilik perusahaan. Memangnya kenapa?" jawabnya sambil memutarkan sedotan di gelas minumannya.

"Hah? Serius? Tapi kalau kamu anak pemilik perusahaan buat apa kamu minta ganti rugi ke aku sampai segitunya?" tanya Tiara penuh selidik.

"Menurut kamu?"

"Ini orang kalau lagi ditanyain serius, pasti balik tanya lagi." gerutu Tiara yang langsung memonyongkan bibirnya.

Tiara tidak tahu sebenarnya Darwin sekarang sudah berubah perasaannya kepada Tiara. Awalnya saat bertemu Darwin benar-benar hanya karena rasa penasaran, tapi semakin lama ia semakin nyaman dengan Tiara. Mungkin suka.

Surat Yang Kutitipkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang