Catatan Keenam

619 40 10
                                    

-EXO FANFICTION-

♥♥♥

"Seorang...yeoja ?" Namja pendek itu mengerjapkan matanya tak percaya. "Ige...mwoya ? Jadi kau ?"

Aku berdeham. Menenangkan kegugupanku. Lalu menatap namja pendek itu dengan senyuman. "Kyungsoo, sejak kapan kau berdiri di sini ?"

"Neo nuguya ?" Tanya Kyungsoo dengan nada kelewat dingin. Matanya tak lepas memandangku.

Aku berusaha tertawa canggung, dengan keringat dingin mengalir di pelipisku. "Aku Luna ! Memangnya siapa ? Taylor Swift ?"

Apa tadi ku bilang ? Taylor Swift, huh ? Bagus, Xi Luhan ! Terlalu menikmati peranmu, eoh ?! Sampai hampir melupakan jati dirimu. Hei ! Aku masih straight, kan ?!

"JAWAB AKU ! KAU SIAPA ?!"

Aku tersentak. Menelan salivaku kasar, sampai terdengar suara 'glup' pelan. "Ak-aku bisa jelaskan."

Tanganku menarik lengannya, masuk ke dalam kelas. Mendudukkannya di kursi sebelahku dan mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Jujur, aku sedikit ragu menceritakan kebenarannya pada namja pendek angkuh itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Aku tak punya pilihan.

Namja itu selalu berekspresi berlebihan ! Seperti... "MWO ? JEONGMAL ?! Aish, jinja."

Yang bisa kulakukan hanya berdo'a dalam hati, semoga Kyungsoo tidak menyebarkan rahasia ini. Hei, dia bukan namja yang suka bergosip kan ?! Dia anak baik ! Pasti ! Aku yakin itu. Walaupun dia sedikit angkuh...

"Ya ! Jangan menyebarkan berita ini, arra ?!" Ancamku.

Kyungsoo memutar bolamatanya malas. "Arrasoo. Aku tidak akan memberitahu siapapun. Tenanglah !"

Akhirnya aku bisa bernafas lega. Benar kan ! Dia sangat baik. Setidaknya ada satu orang di sisiku sekarang.

"Kyungie-ah." Namja tersebut terlihat terkejut mendengarnya. Matanya melotot lucu. "Gomawo." Sambungku.

Mata bulatnya mengerjap beberapa kali. "Oh ? Ne, cheonmaneyo." Jawabnya.

"Kau baik sekali. Aku jadi..."

"Ya ! Kau ini namja yang normal kan ?! Aku ini normal ! Bahkan aku menyukai adik perempuanmu ! Dan apa-apaan panggilan itu ?" Katanya tergesa.

Aku hanya tertawa geli. "Saranghae, Kyungie-ah ! Haha..." Godaku dengan kedipan sebelah mata.

"YA !" Teriaknya keras memekakan telinga.

♥♥

Pagi yang menyebalkan. Yuri tak ada di kamar Luna. Yeoja itu sudah pergi entah kemana. Dan sekarang, aku harus kesekolah dengan meninggalkan sejuta rasa khawatirku. Kemana sih yeoja itu ? Menyiksaku dengan ketakutan konyolku saja.

Tubuhku menegang, ketika sebuah lengan dengan kurang ajarnya melingkari bahuku. Kepalaku mendelik kesal.

"Chagiya...Kemarin kau kemana ? Aku mencarimu, tau !"

Oh, my ! Namja tinggi pirang cadel bodoh itu !

Garis bibirku melengkung membentuk senyuman terpaksa. "Aku di ruangan Lay saengnim, Sehun." Jawabku.

Sehun mengerutkan kening tak suka. "Untuk apa ? Ada perlu apa dia ? Apa yang dilakukannya padamu ?"

Huft. Luna, apa kau tahan punya pacar secerewet ini ?!

"Hanya membicarakan soal nilai-nilaiku yang jelek." Jawabku asal. Tapi soal nilai jelek itu benar ! Yah, nilai maksimum yang bisa dicapai Luna adalah 75. Itupun pas KKM.

(beauty) BRO !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang