Sacred Love 13

236 24 0
                                    

Kim Jisoo bingung mengapa gedung yang tadinya ramai oleh para tamu kenapa mendadak sepi seperti ini apa yang ia lewatkan? Entahlah Jisoo tidak tahu dan tiba-tiba ada seorang pria bertubuh tinggi menjulang menghampirinya dengan tatapan tajamnya.

"Kamu? Pria songong yang hampir menabrakku, Apa yang kamu lakukan disini?"tanyanya dengan tatapan mengintimidasi

"Kim Jisoo noona menyebalkan beraninya kamu mempermalukan keluargaku kamu pikir kamu siapa, Ratu? Oh jangan berharap noona walaupun kamu sudah menjadi istri kakakku jangan berharap bisa diperlakukan istimewa!"cercanya panjang lebar yang membuat Jisoo benar-benar tidak mengerti

"Apa maksudmu, Kakak? Siapa yang kamu sebut kakak dan Keluarga? Aku mempermalukan keluarga siapa?"ujarnya benar-benar tidak mengerti

"Cih berlagak so polos! Sudahlah pikir saja sendiri apa kesalahanmu dan satulagi jangan pernah bersifat bak Ratu walau kamu sudah menjadi istri kakakku karena menurutku kamu hanyalah seorang sampah yang hinggap dikeluarga kami dan hanya mencintai harta kami!"ujarnya menohok seraya meninggalkan Jisoo dalam kebingungan.

.....

Kini Jisoo tengah berada didepan pintu mansion Sehun ia ragu apakah ia harus menekan bel itu dan masuk menemui Sehun tapi tak punya cukup keberanian untuk masuk tapi jika ia tak masuk Sehun pasti akan semakin marah, Ah sudahlah lebih baik ia masuk dan meminta maaf kepada Sehun dan Tiffany persetan dengan kemarahan Sehun toh ini memang salahnya.

Barusaja ia melangkahkan kaki kedalam ia sudah disuguhkan dengan tatapan tajam Sehun ia benar-benar ciut ketika melihat tatapan itu apa yang harus ia katakan.

"Yatuhan bantu aku"ucapnya membatin
"Sehun aku

"Darimana Kim Jisoo?!"tanyanya datar

"Sehun maaf aku tidak bermaksud pergi tapi aku terpaksa karena putraku mencariku dan menangis aku tidak tega maafkan aku Sehun"ujarnya berharap Sehun mengerti

"Dengan cara pergi meninggalkan acara penting kita? Kamu tahu kepergian tidak jelasmu telah merusak semuanya!"ujarnya seraya meninggalkan dengan amarah memuncak

"Maafkan aku Sehun"lirihnya menyesal

"Kim Jisoo sudah merasa menjadi Ratu? Beraninya kamu meninggalkan acara penting itu dan mempermalukan kami?!"celetuk Tiffany menohok

"Maaf, aku tidak bermaksud meninggalkan acara penting itu, Maaf"ucapnya dengan menundukan kepala

"Kata maaf saja tidak cukup untuk memperbaiki nama keluarga baikku"ucapnya sebelum pergi meninggalkan Jisoo dalam penyesalan

"Maafkan aku, Aku tak bermaksud membuat keluarga kalian malu"monolognya berusaha tidak menangis

"Sudah kubilang jangan bersikap seperti seorang ratu noona menyebalkan"Jisoo terlonjak kaget ketika melihat pria yang memakinya digedung tadi telah berada dihadapannya.

"Apa yang kamu lakukan disini?"tanyanya penasaran

"Apa yang kamu maksud tentu saja ini adalah rumah kakakku, Seharusnya kamu mengapa ada disini?"tanyanya balik

"Jelas saja aku istrinya Oh Sehun dan kamu jangan beraninya mengaku ini rumah kakakmu"jelasnya dengan memandang dia tidak suka

"Siapa yang mengaku-ngaku sih sudahlah malas bicara denganmu"ujarnya seraya meninggalkannya dengan songong

"Cih siapa yang memulai siapa yang pergi dasar aneh!"monolognya heran

.....

Keesokan paginya Jisoo bangun lebih awal dibanding yang lainnya ia berinisiatif untuk membuat sarapan untuk keluarga barunya ya walaupun sempat cekcok semalam ia harus bisa mencairkan suasana kembali ia juga harus tau diri ia adalah penghuni baru dirumah ini tak mungkin ia mengandalkan para pelayan disini

Beberapa saat kemudian ia sudah berada didapur tapi ia bingung akan memasak apa ia tak tahu sarapan mereka tiap pagi dengan apa ia takut melakukan kesalahan lagi niatnya ingin mencairkan suasana nanti malah membuat suasana lebih rumit ia tak mau itu.

"Nyonya apa yang anda lakukan disini?"tanya seorang pelayan yang hendak kedapur itu

"Ah kebetulan sekali jadi aku akan memasak tapi aku tidak tau setiap pagi mereka sarapan apa bisa kamu kasih tau?"tanyanya

"Tidak perlu nyonya ini tugasku kau hanya perlu menunggu saja biarkan saya yang memasak"jawabnya dengan sopan

"Tidak masalah aku sering melakukan ini kamu tak perlu khawatir lagipula aku cukup mahir dalam memasak"ujarnya dengan lembut

"Tapi nyonya ini tugasku saya takut jika Tuan melihat nyonya memasak ia akan memecat saya"ucapnya memelas

"Tidak masalah kamu tenang saja saya akan bicara pada Sehun jadi biarkan aku yang mengerjakan ini semua lebih baik kamu mengerjakan yang lain saja, Dan apa yang biasa mereka makan saat sarapan?"ucapnya kekeh seraya memakai apronnya

"Baiklah, saya selalu memasak sup dengan rendah garam sebagai menu sarapannya nyonya"jawab pelayan itu

"Baiklah kamu boleh mengerjakan yang lain"ucapnya seraya mencari bahan yang akan ia masak

"Baik nyonya"jawab pelayan itu dengan sopan.

Jaehyun menyunggingkan smirknya ia tau apa yang akan ia lakukan pagi ini untuk mengacaukan perempuan itu dia pikir semudah itu untuk diterima disini.

Beberapa menit kemudian Jisoo telah siap dengan sup buatannya ia tersenyum seraya mencicipi rasanya yang pas jadi ia tak perlu lagi memasak ulang

"Baiklah sup telah tersaji tinggal membawanya kemeja makan"

"Yaampun mengapa aku tiba-tiba ingi ke toilet"ujarnya seraya berlari kecil menuju kamar mandi

Baiklah Jaehyun ini waktu yang tepat untuk memulai aksimu ia berjalan dengan tanpa suara dan seraya mengambil tiga sendok garam penuh dan memasukannya kedalam magkuk yang berisi sup itu dan ia segera mengaduknya hingga rata

"Selamat mendapatkan kebencian lagi Kim Jisoo"ucapnya dengan smirk dan dengan cepat meninggalkan dapur.

.....

Hidangan telah tersaji diatas meja dengan rapih ia tersenyum simpul semoga sup buatannya tidak mengecewakan

"Kamu yang memasak?"tanya Tiffany dingin

"Ya eomma"jawabnya berusaha tidak gugup

Tiffany mencicipi sup buatan menatunya ia ingin tau apakah wanita ini bisa memasak dengan benar atau malah sebaliknya.

"Fiuh" Semua yang ada dimeja makan kaget terutama Jisoo ketika Tiffany memuntahkan sup buatannya ia pikir tak ada yang salah tapi mengapa?

"Hei kamu mau membunuhku dengan sup buatanmu itu ha?"ujarnya meninggi ketika ia mencicipi sup itu ia hanya merasakan asin yang membuat lidahnya matirasa.

"Tidak aku memasak dengan takaran garam yang sesuai"bela Jisoo

"Kamu membenciku Kim Jisoo karena kemarin aku memarahimu dan ingin membunuhku dengan cara sup asin mu itu ha?" Cercanya semakin emosi

Jaehyun diam-diam tersenyum melihat Jisoo yang dimarahi ibunya dan wanita itu berusaha menahan airmata yang siap jatuh kapan saja, Ah ia sangat senang melihat wanita yang dibencinya itu menderita.

"Sarapan selesai aku terlalu malas untuk melanjutkan sarapan yang memuakan ini!"gertaknya seraya meninggalkan meja makan dengan amarah

"Sehun aku"ia tak melanjutkan karena Sehun yang beranjak dari tempat duduk dan meninggalkannya tanpa mau mendengar penjelasannya. Dan tak lama Jaehyun berdiri dengan tatapan yang tak bisa diartikan itu? Entahlah seperti tatapan mengejek dan tersisa dirinya bersama Hyerin.

"Eomma tidak usah bersedih Hyerin percaya eomma pandai memasak dan ini hanya kesalahan kecil saja"ucap anak itu dengan dewasanya

"Terimakasih sayang , Ya ini memang kesalahan kecil saja lain kali eomma akan memasak dengan lebih baik"jawabnya seraya memeluk Hyerin dan menyunggingkan senyum bentuk hatinya.





Jangan lupa vote!

Terimakasih:)

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang