"Cinta itu sederhana, yang rumit itu kamu.
Mencintaimu itu mudah, yang sulit adalah membuatmu juga mencintaiku."Ini lagunya cocok banget sama ceritanya, sambil baca sambil denger ya guys🙌
***
Amasha fokus menatap ponselnya didalam kelas, melihat notifikasi dari beberapa sosmed. Saa melihat pesan, ia kaget sambil menatap nama si pengirim pesan itu.
Kak Al:
Lo udah tidur?Pesan itu dikirim oleh kak Al saat jam 12 malam. Dimana saat itu Amasha sudah tertidur dengan pulas. Mana sempat Amasha membalas itu.
Amasha ingin membalas pesan itu, namun dia butuh beribu kali memikirkan itu.
Dan pada akhirnya Amashapun memutuskan untuk menjawab pesan itu.
Sorry kak, kemarin ketiduran
ReadAmasha menghela nafas berat saat tahu pesannya itu hanya dilihat saja oleh sang empu.
Saat itu juga dia menyesal telah mengirim pesan itu, pasalnya dia telah mengira bahwa jawabannya tadi tidaklah begitu penting untuk kak Al.
Walau begitu perasaan Amasha teramat senang entah mengapa. Dengan sedikit pesan perhatian itu membuat Amasha sedikit terbawa suasana.
Aureen yang heran dengan sikap Amasha langsung duduk disebalahnya. Tanpas sadar Amasha terkejut melihat Aureen telah ada disebelahnya.
"Napa lu?" Tanya Aureen polos
"Kaget bego" ucap Amasha sinis
"Ya maap" ucap Aureen sembari tersenyum
"Ngapain lu?"
Aureen terdiam sebentar lalu mendongkak. Ia menunjuk sesuatu dengan dagunya. Amashapun mengikuti arah yang Aureen arahkan.
Nyatanya disana ada seorang laki laki dengan seorang gadis yang sedang berbincang dengan asik.
"Itu pdktannya? Yang lo bilang waktu itu?" Tanya Amasha
Aureen hanya menggangguk lemas. Aureen langsung menelungkupkan kepalanya dengan tumpuan tangan diatas meja.
"Lu gimana?" Tanya Aureen
"Gak ada yang rubah sama aja, DI NGIN!" ucap Amasha dengan sedikit penekanan
"Dah la capek!" Lirih Aureen
"Terus aja ngomong gitu, nyerah, nyerah, nyerah, nyatanya mah maju terussss. Dahal dah tau gak mungkin dapet" ujar Amasha gemas
Aureen tertawa renyah atas nasibnya. Rasanya dia adalah orang paling bodoh yang pernah ada. Menyukai orang yang tak pernah bahkan tak mungkin menyukainya kembali. Benar-benar bodoh bukan?
***
Amasha membeli 2 snack dikantin. Untuk dia bagi kepada Aureen yang sedang menunggunya di meja kantin yang tak terlalu jauh dari tempatnya sekarang.
"Neng ini lagi ada promo beli 2 gratis 1" ucap sang pedang snack itu
Amasha hanya mengangguk dan menerima tak lupa mengucapkan trimakasih
"Oke manggg, makasiii"
Amasha kembali menghampiri meja Aureen.
"Reen, gue dapet gratisan nih. Tapi gue gak tau buat siapa satunya" ucap Amasha bingung sembari memberi snack satu kepada Aureen.
Aureen dan Amasha bertatapan dengan senyum penuh ide. Tak lama Aureen dan Amasha membuat ancang-ancang akan melakukan suit gunting, kertas, batu.
Aureen mengeluarkan gunting dan Amasha mengeluarkan batu. Yang artinya Amasha kah yang memenangkannya.
"Yes!" Pekik Amasha yang langsung segera bangkit dari duduknya.
"Ck, napa lu yang harus menang sih" ucap Aureen dengan raut wajah pasrah. Pasalnya iya telah kehilangan harapan untuk memberi snack itu kepada Afka
Seperti itulah mereka jika salah satu diantara mereka harus mengalah demi mendapat kesempatan untuk mendekati sang "DOI" .
Seperti biasa, salah satunya harus mengatar dan menunggu dari tempat yang tak terlalu jauh dari tempat itu.
Mereka berduapun langsung mencari keberadaan kak Al, mereka menjari kekelasnya namun nihil kak Al sudah keluar dari kelasnya.
Tak sengaja mereka melihat kak Al dan teman-temannya sedang berjalan dikoridor kelas yang sedang sepi. Tanpa aba-aba
"Reen, sembunyiii" ucap Amasha hati-hati pasalnya ia takut terdengar oleh sang incaran
Aureen yang paham langsung mengangguk dan berlari menuju kursi yang kosong dekat situ.
Dari kejauhan Amasha bisa melihat bahwa Aureen mengucapkan kata-kata semangat untuknya. Dengan menyiapkan begitu banyak nyali akhirnya kaki Amasha kembali melangkah mendekat menuju seseorang itu.
"Kak Al!" Ucap Amasha, yang dipanggil hanya menoleh dan mengangkatkan sebelah alisnya. Seakan mewakila kata-kata yang tak ia ucapkan.
"Kak ini gue tadi dapet gratisan. Gue gak tau harus buat siapa, dan gue kepikiran buat lo kak. Nih terima ya kak!" Ucap nya dengan wajah yang sedikit takut akan ditolak namun wajah bahagianyapun tak bisa ia tutupi
"Ambil Al, tadi lu dikelas ngomobg laper, laper mulu. Noh dapet dari dekel gemoy. Ambil Al" ucap Erga berbohong
"Kalo lo gak mau, buat guee nihhh" pancing jai
Namun pancingan jai malah membuat Al mengeluarkan kata-kata yang membuat hati Amasha sedikit tergores karena ucapan itu.
"Hihh! Apaan si ini kan aku kasih khusus buat kak Al kao malah lo yang nyamber si kak" ucap Amasha geram pada jai sambil memukul tangan jai
"Elah galak banget si lu sha" ucap Jai sembari mengelus-elus tanganya yang terpukul oleh Amasha
"Ambil aja, gue masih mampu beli" ucapnya sambil berlalu meninggalkan Erga dan Jai yang masih dia di tempatnya.
"Sini sha, biar gue yang kasih ini ke tu anak batu. Okee, lu gak usah sed gitu. Anak cantik harus senyum" ucap Erga menenagkan Amasha.
Amasha hanya tersenyum mendegar perkataan Erga dan langsung berlari menuju Aureen.
Aureen yang melihat kejadian itu segera menghampiri Amasha yang sedang berlari menuju dirinya.
"Kuat! Lu kuat Amasha! Jangan sed ah" ucap Aureen menenangkan.
"Hahah, udah biasa kali reen. Sejak kelas 10 diginiin mulu. Dah kebal" ucap Amasha dengan wajah yang sudah tak karuan.
"Sekejap kau membuat terbang, dan sekejap itu pula kau membuat jatuh yang begitu dalam"
***
Jangan lupa tinggalkan vote dan comennya kaka!

KAMU SEDANG MEMBACA
Could we be together?
RomanceBanyaknya kejadian yang telah aku lewati tanpa mau demi menggapain mu. Akankah semua itu terbalaskan oleh perasaan mu? atau mungkin memang dunia tak ingin melihat kita bersatu? entah lah...