Shadow
Written by karyln
Disclaimed by Masashi KhisimotoDon't like don't read!
Aroma onigiri yang kaya memenuhi udara kedai, membuat orang orang santai menikmati onigiri yang mereka makan.
Sakura mengalihkan pandangannya ke arah luar kedai. Hujan deras mengalir dengan lebatnya membuat suasana jalan desa yang ramai karena festival mendadak sepi akibat warga desa yang melarikan diri dari hujan, menyisakan kekosongan disana.
Dan karena hal itu jugalah yang membuat Sakura mengusulkan untuk berteduh di kedai Miya Onigiri untuk sementara.
Meneguk coklat panas di tangannya pelan. Entah mengapa Sakura merasa tidak nyaman dengan pria bernama Sasuke itu. Mungkin karena kejadian semalam, atau mungkin juga karena tatapan pria itu yang selalu mengarah tajam padanya, membuatnya takut saat ia melihat pria itu mungkin jiwanya akan tersesat disana.
"Paman Sasuke kenal kakak?" suara manis adiknya Sasori bertanya, sedikit mencairkan suasana canggung di meja mereka.
"Ya kami saling mengenal, kami bahkan bertemu kemarin. Bukankah begitu Cherry?" pria itu berkata santai, seakan akan mengingatkannya atas kejadian dimana dia memeluk pria itu semalam.
"Ugh.. Ya begitulah." Sakura berkata canggung, apakah pertemuan selamam bisa dinggap mereka saling kenal? Entahlah, Sakura tidak tau. Tapi yang pasti, dapat ia dirasakan darah mengalir ke arah wajahnya, membuat wajah putih porselennya menjadi semburat merah muda.
Betapa memalukannya, dia memeluk pria asing tidak dikenal, belum lagi jika adiknya Sasori tau. Dia pasti akan berpikir kakaknya tidak bermoral. Sial, itu pasti memalukan sekali.
"Wah." Sasori berseru, " jika begitu mengapa kakak tidak mengenalkan paman Sasuke padaku?" lanjutnya, mata hazel mungil itu berbinar saat menatap kearah kakaknya.
"Jangan konyol Sasori, kakak baru bertemu dengannya kemarin. Kakak bahkan tidak tau namanya." sergah Sakura.
"Uchiha Sasuke, ingat itu."
"Hah?" Sakura merasa bingung, apa maksud pria itu mengatakan hal itu padanya?
"Itu namaku, jadi kau harus mengingatnya, Cherry."
"Hmm, baiklah" Sakura berkata pelan, sembari menghafalkan nama pria itu di dalam hatinya.
Kemudian percakapan dilanjutkan oleh perbincangan antara Sasori yang berbicara kepada Sasuke yang sesekali menanggapi. Sedangkan Sakura hanya sibuk menyantap onigiri tanpa memerhatikan mereka. Sesekali, dapat Sakura rasakan tatapan onyx sekelam malam itu menatap kearahnya, membuat hatinya berdebar aneh.
Sial, tuan ayam bisakah kau berhenti memandangiku? Batin Sakura berteriak malu. Karena tak tahan akan tatapan itu akhirnya Sakura hanya bisa mengalihkan tatapannya ke arah jendela untuk menyembunyikan pipi merahnya dari pandangan pria itu.
Ketika dia melihat ke jendela, Sakura melihat hujannya telah berhenti, hanya rintik rintik kecil yang tersisa. "Eh, hujannnya sudah berhenti, Sasori ayo pulang."
Menarik tangan Sasori, Sakura bersiap untuk pulang.
"Tunggu, biarkan aku mengantar kalian berdua, hari sudah hampir gelap. Akan tidak aman jika kalian hanya pulang berdua." ucap Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
FantasíaApa kalian percaya malaikat? Saat aku masih kecil ibuku pernah mengatakan bahwa setiap orang memiliki malaikat pelindungnya sendiri. Yang selalu menjaga bagaikan bayangan yang selalu ada disekitar kita. Tapi, pria gila itu bukan malaikat Pria gila...