Cerita 5

1.8K 208 5
                                    


"Gulf ...."

Gulf menengok ke arah Mew dan memandang wajah tampan disampingnya ini, Gulf menelan ludahnya dengan susah payah. Sebelum Gulf berbicara, Mew sudah terlebih dulu mendaratkan ciuman panasnya di bibir Gulf. Gulf terkejut, tangannya tidak bisa menjauhkan badannya dari Mew karena kedua tangannya sedang menggendong M dan tangan Mew sudah menahan punggung Gulf untuk tidak bergerak. Gulf terbuai dan membalas ciuman itu.

Ciuman itu membuat Mew dan Gulf saling bernafsu, mereka menyadari ada sesuatu yang mengganjal di celana mereka tapi mereka tidak bisa menuntaskannya di mobil karena ada anak – anak Gulf. Mew menghentikan ciumannya dan masih menempelkan hidungnya dangan hidung Gulf.

"Aku mencintaimu Gulf ... maafkan aku karena aku bicara tiba – tiba seperti ini denganmu ...maafkan aku ... tapi aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatmu di Almada 2 tahun yang lalu ..."

Gulf hanya terdiam, dia tidak bisa mengungkapkan kalau dia juga jatuh cinta pada pandangan pertama beberapa jam yang lalu. Jadi Gulf hanya terdiam dan masih memejamkan matanya. Melihat Gulf masih memejamkan matanya, Mew mengecup kembali bibir Gulf dan kecupan itu kembali menjadi panas dan tangan Mew sudah meraba masuk ke dalam kemeja yang Gulf kenakan.

-------------- ------------------ ------------- --------------------- 

"Josh, Gulf akan menginap di kamarku, karena bayinya rewel."

"Baik Mew, kamar Gulf akan aku berikan pada yang lain. Lalu dimana Gulf sekarang?"

"Dikamarku sedang istirahat dengan anaknya."

"Lalu kamu akan tidur dimana?"

"Ditempatku ada 2 kamar."

"Ok, baiklah .. akan aku sampaikan pada Alice."

Gulf sudah mandi dan menidurkan G dan M di tempat tidur dengan memberikan pembatas agar M tidak terjatuh saat tidur. Gulf keluar dari kamar dan berjalan ke area pantry untuk menyiapkan air hangat untuk membuat susu G, karena sebentar lagi pasti G akan menanyakan susu hangatnya.

Selesai menyiapkan susu untuk G dan meletakkannya di meja samping tempat tidur, Gulf keluar dari kamar untuk berbincang dengan Mew. Dia tidak tahu apa yang dia rasakan, tapi dia harus berbincang dengan Mew.

Gulf keluar dari kamarnya dan melihat Mew sedang mengambil air minum di pantry. Gulf mendekati Mew dan memanggilnya.

"Tuan ..."

Mew membalikkan badannya dan melihat Gulf dengan baju tidur yang menurutnya sangat menggoda Mew.

"Jangan panggil aku tuan Gulf .."

"Lalu, aku harus memanggilmu apa ..."

"Entah ... honey?sayang?baby?" Gulf melotot mendengar ucapan Mew

"Gulf, aku sudah mengatakan kalau aku mencintaimu .. aku jatuh cinta padamu .."

"Mew, aku memiliki 2 orang anak ..."

"Aku tahu itu ..."

"Aku tidak bisa menjalin hubungan karena aku memiliki anak dari orang yang sangat aku cintai ..."

"Lalu, dimana dia sekarang? Kenapa dia tidak ikut wisata ini bersamamu?"

"Dia sedang sibuk, jadi dia tidak ikut kali ini."

Mew mendekati Gulf dan menarik pinggang Gulf untuk mendekat pada tubuhnya.

"Katakan padaku, siapa orang yang kamu cintai Gulf ... yang memiliki G dan M bersamamu ..."

Gulf terdiam, dia memang tidak pernah menanyakan pada tante Ester siapa pemilik sperma yang menjadi benih untuk G dan M.

"Kamu tidak perlu tahu Mew ..."

"Apa kamu tidak tahu kenapa G memanggilku daddy?"

"Aku tidak tahu ... aku kira hampir semua anak ingin memiliki daddy sepertimu ..."

"Lalu, apakah kamu memiliki daddy sepertiku?"

"Aku .. aku ..." Gulf menundukkan wajahnya karena malu jemari Mew mengangkat dagu Gulf dan memberikan ciuman hangat di bibir Gulf.

Kali ini, Gulf justru membalas semua ciuman Mew dengan sadar dan tangan Gulf sudah melingkar dileher Mew, membuat Mew semakin meningkatkan sentuhan jemarinya ditubuh Gulf.

Mew menggendong tubuh Gulf dengan tidak melepaskan ciumannya masuk ke dalam kamar Mew. Mew menutup pintu kamar menggunakan kakinya lalu merebahkan tubuh Gulf diatas tempat tidur. Mereka tidak melepaskan ciuman itu sampai mereka kehabisan nafas.

Nafas Mew dan Gulf masih memburu, Mew menciumi leher jenjang milik Gulf dan membuat Gulf mendesah. Gulf sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, dia tidak bisa menolak sentuhan dan ciuman dari bibir Mew. Mew pun tidak bisa menghentikan sentuhan dan ciumannya dari tubuh Gulf, Mew merasa dia tergila – gila dengan Gulf.

Semua terjadi dengan perlahan, tidak ada paksaan dari Mew atau tolakan dari Gulf sampai Mew berhasil memasuki lubang Gulf dan mereka melakukannya berkali – kali sampai akhirnya Gulf meminta Mew untuk berhenti karena Gulf sudah kelelahan.

Mew membersihkan tubuh Gulf dan kemudian dia membersihkan tubuhnya, lalu Mew mengecek anak – anaknya didalan kamar sebelum mencium kening mereka satu persatu.

"Daddy tidak akan meninggalkan kalian lagi G dan M ... daddy akan terus membuat papa jatuh cinta pada daddy, supaya kita bisa terus bersama ..."

Mew keluar dari kamar G dan M, menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya disamping Gulf dan menarik tubuh Gulf masuk ke dalam pelukannya.

-------------- ------------------ ------------- --------------------- 

Gulf membuka matanya dan mendapati tidak ada suara Mew dan anak – anak dalam kamar, Gulf langsung berdiri dan hamper terjatuh karena merasakan sakit di pinggangnya. Gulf perlahan menahan sakit dan berjalan keluar dari kamarnya, tapi sebelum keluar dari kamar, ada tulisan diatas kertas.

"Baby,

Aku pergi dengan anak – anak, istirahatlah, makan sarapan yang ada diatas meja dan minum obat ini. Jam 3 nanti kami akan menjemputmu.

Love you,

Daddy G & M"

Gulf hanya tersenyum tapi setelah itu dia mengutuki dirinya sendiri. Apa yang akan dia katakan jika berhadapan dengan Mew nanti? Apa yang akan dia katakan ? Bagaimana dia bisa bercinta dengan seseorang yang baru beberapa jam dia kenal? Bagaimana Gulf bisa sangat mempercayai Mew? Apa hanya karena G memanggilnya daddy?

Setelah sarapan dan minum obat, Gulf menghubungi tante Ester, bukannya sapaan hangat yang diterima, tantenya justru menanyakan kapan program hamil selanjutnya bisa Gulf terima, karena ini sudah hampir 3 tahun dari jarak kehamilannya dulu (saat hamil M). Gulf beralasan kalau dia baru saja bekerja dan tidak memeiliki waktu untuk kembali. Tapi tante nya tidak percaya begitu saja, Ester berkata kalau dia akan tiba di Praha sekitar 3 bulan lagi, dan dia akan menyuntikkan botol itu langsung di Praha.

Gulf hanya tersenyum kecut mendengarkan ucapak Ester. Ya, Ester tidak salah karena membuat program untuk Gulf, karena itu atas permintaan Gulf sendiri. Gulf ingin memiliki 4 atau 5 orang anak, sedangkan saat ini usia Gulf sudah mencapai 27 tahun. Gulf lupa bercerita tentang Mew, karena tantenya lebih fokus ke masa subur Gulf dan tak lain adalah saat ini.

Anakku AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang