"Mew ... sayang .. dari mana saja, sebulan tidak ada dirumah, kasihan tuh Amora kesepian .."
"Aku habis dari keliling ma, mencari harta ku yang tercecer dimana - mana .."
"Oh.. harusnya kamu bilang, paling tidak ajak istrimu ... lalu bagaimana program bayi tabungnya.. apakah berhasil?"
"Aku rasa tidak ada lagi yang bisa aku lakukan ma... "
"Jangan putus asa Mew ... kalian masih muda.. kalau tidak bisa bayi tabung ya coba cara manual.. siapa tahu justru bisa langsung hamil ..."
"Apa mama lupa kalau aku ini gay ma?"
Mew meninggalkan mamanya yang terbengong melihat Mew meninggalkannya dan berjalan santai memasuki kamarnya.
Mew sedang berpikir cara apa yang tepat untuk membuat mamanya menanggung semua perbuatan yang telah dia lakukan ke Gulf dan anak - anaknya. 3 hari Mew menutup dirinya di dalam kamar, bahkan Amora tidak bisa masuk kedalam kamar Mew.
Saat Mew membuka pintu kamarnya, dia melihat seisi rumah sedang kosong dan Mew bertanya pada pembantu dirumah mereka.
"Nyonya sedang pergi tuan Mew, katanya mungkin sekitar 3 hari, sedang berburu kata nyonya ..."
"Mmm bik, apakah selama ini nyonya pernah berkata pergi berburu?"
"Setiap tahun tuan ... kadang bisa 3 hari pulang, kadang bisa seminggu baru pulang.. tuan tidak tahu kalau nyonya senang berburu?"
"Bagaimana situasinya bik? maksudnya expresi wajahnya setiap pulang berburu?"
"Kalau dulu - dulu selalu menunjukkaan wajah bahagia tuan, tapi sudah 5 atau 6 tahun ini setiap pulang berburu pasti wajahnya penuh dengan rasa kesal, mungkin buruannya tidak tertangkap tuan ..."
"Oh begitu ya bik ..."
"Memangnya tuan tahu nyonya berburu apa?"
"Saya kan tanya sama bibik, mana saya tahu ..."
Mew mendekati kamar orang tuanya dan masuk tanpa mengetuk pintu kamarnya. Mew mendapati papanya sedang duduk dikursi santai sambil membaca koran. Mew duduk dihadapannya.
"Sampai kapan papa akan membohongiku tentang tante Ester?"
"Apa yang kamu katakan Mew ... apa yang aku bohongi tentang Ester? dia tante mu, adik mamamu ..."
"Kebenaran kalau dia adalah ibu kandungku?"
"DARI MANA KAMU TAHU MEW!!! APA PEREMPUAN ITU YANG BILANG PADAMU!!!"
"Tenang papa ... santaii .... aku tidaak tahu apaa yang papa maksud ..."
"Kamu jangan pernah percaya padanya Mew! dia itu sakit jiwa! kamu tidak perlu mendengarkan celotehannya!"
"Aku tidak mendengarkan celotehannya pa.. aku hanya bertanya apakah benar dia itu ibu kandungku?"
"Jangan pernah meragukan mamamu Mew ... bisa celaka kamu!"
"Celaka seperti apa yang telah mama lakukan ke Gulf dan anak - anakku pa?"
"Maksudmu apa Mew! mamaku bukan orang yang kejam seperti itu!"
"Terserah apa kata papa ... tapi aku akan mengirimkan sebuah bukti ke pengadilan dan kepolisian ... bahwa mama .... membunuh Gulf ...."
Mew keluar dari kamar papanya dan segera berlalu dari rumahnya menuju ke kantor polisi menyerahkan semua bukti - bukti kejahatan mamanya.
Setahun setelah kasusu itu terkuak, Mew menutup dirinya, dia tinggal di dalam gereja disebelah makam Gulf tanpa ada yang mengetahuinya kecuali Saint. Saint membantu Mew untuk beradaptasi selama tinggal di gereja dan menjadi hamba Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Anakmu
FanfictionCerita yang dengan terpaksa aku rubah menjadi cerita untuk Mew dan Gulf, cerita ini cerita pendek, tapi aku harap bisa dinikmati ...