❁ཻུ۪۪.;:୭̥.16

86 10 4
                                    

Skip time aja lah

Aecha, Chenle, ma abang²nya termasuk Renjun lagi ngumpul di ruang tamu, mau ngapain? Ya siap² mau ujian lah.

Posisinya,jadi Sofanya itu melingkar gitu, Renjun-Aecha-Chenle, terus disofa singlenya ada Seungwoo yg merhatiin sekaligus ngajarin mereka yg kaga ngarti, terus didepan Aecha, Winwin-Shotaro-Yuta, nah makhluk yg satu lagi read Chan kaga tau kemana, paling molor noh dikamar.

"Aaa ga ngerti" Aecha.

"Kenapa si?" Winwin yg Uda jengah dengerin teriakan Aecha dari tadi.

"Kaga ngarti bang" Aecha.

"Yg mana?" Kali ini Renjun yg nanya.

"Yang ini" tunjuk Aecha pada salah satu materi yg belum di mengerti.

"Ohh ini" Renjun ngejelasin rumus dan semuanya yg Aecha tidak mengerti.

"Nah dengerin noh calon imam" Seungwoo.

"Calon imam your head" Aecha.

"Lah kan emang iya" Seungwoo.

"Mana ada"

"Udah lah istirahat dlu gih, ntar lanjutin lagi belajarnya" Seungwoo mengakhiri debatnya dengan Aecha.

"Hahhh akhirnya" Chenle sambil meregangkan ototnya.

"Bang nyari makan kuy lah, laper" Aecha.

"Nyari makan, emang Uda bisa kerja?" Yuta.

"Ga gitu konsepnya Sudirman"

"Ya elu bahasanya ngadi²"

"Ngeheh"

"Yodah lah yok, bapak Seungwoo mau nitip?" Chenle.

"Ga deng, gua mau tidur, tiati kalian" Seungwoo lalu menuju kamarnya.

Mereka semua keluar kecuali Seungwoo dan Chan, mereka cuma jalan kaki aja, lagi mager pake mobil klo chenle mah.

"Jadi mau kemana nih?" Shotaro.

"Pen beli bakso yg dideket simpang itu tuh" Aecha.

"Yodah kesana aja lah, gua juga pengen" Chenle.

"Okeh, berangkat" Winwin sambil mengangkat tangannya.

Posisi jalannya, Renjun Aecha didepan, Chenle shotaro, terus Yuta ma Winwin.

"Ka gua mau nanya" Aecha.

"Nanya apa hm?"

"Gua mau nanya, bahasa Inggrisnya thank you apaan?"

"Hah?! Gimana gimana?!"

"Ga ada ulang²"

"Lu niatnya nanya ato ngapain si?" Renjun.

"Hehe, kan gua cuma nanya elah" Aecha.

"Ya elu nanya nya kek hiih, sabar" Chenle ngelus dada.

"Hehehe"

"Satu lagi, gua kasi tebak²an" Aecha.

"Awas klo ngadi² lagi" Renjun.

"Iya² ngga kok, yg kaga tau jawabannya traktir gua"

"Iya² cepet" Yuta.

"Kucing, kucing apa yg selalu benar?"

Semuanya mikir kecuali Aecha yg udah cekikikan.

"Ga ada yg bisa jawab?" Aecha nahan ketawa.

"Ah udah lah, apa jawabannya?" Winwin.

"Weh asik dapet traktiran nih gua"

"Iya² udah cepet apaan?" Shotaro.

"Jawabannya adalah kucing.... Ga wrong"

Semuanya melongo, masih mencerna apa yg dikatakan Aecha.

"Meh lemot bener dah"

"Meh sianjir" Shotaro yg baru nyadar.

"Ngeheh"

"Eh satu lagi gua mau nanya, mumpung masi jauh" Aecha.

"Yodah lah, ga seru klo diem²an doang" Winwin.

"Nih ya gua mau nanya, eee klo sabun masuk ke toilet, itu sabunnya yg kotor apa toiletnya yg bersih?"

Semua natap Aecha dengan tatapan datar.

"Boleh buang adek sendiri kaga si?" Yuta, kesel dia tu.

"Dek, lu mau gua lempar ke tengah jalan kaga? Mumpung rame nih jalanan" Chenle.

"Ehhe, sabar om" Aecha cengengesan.

"Yodah lh yok, Uda nyampe nih" Winwin.

"Eh udah nyampe aja nih?" Aecha.

"Belom Munaroh" Chenle.

"Ngegas Mulu, heran" Aecha.

"Udah² yok" Yuta.
"Bang baksonya 6 ya, yg satu kaga pedes" lanjutnya.

"Oke dek silahkan duduk dlu" Abang bakso.

Mereka ber6 langsung menuju ke tempat duduk yg telah disediakan.

"Eh ada bang Ten juga nih disini" Chenle.

"Eh le, Ama siapa kesini?" Tanya Ten.

"Nih" nunjuk abang²nya ma Aecha.
"Klo abang ma siapa?" Tanya Chenle balik.

"Ma adek gua noh, lagi mesen"

"Ohh kita gabung yak" Chenle.

"Gabung aja si, kaga ada yg larang"

Setelahnya mereka cerita² random gitu, adeknya Ten juga udah gabung.

Segini dulu, papay🤸🏻‍♀️🖐🏻




Bully || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang